Bab 6

4.5K 138 1
                                    

Mau update tiap hari!!!
Doain idenya ngalir terosss gesss:)



Happy Reading All
-
-
-
.
.
.

"Gimana, apa kita lanjutkan rencana kita sebelumnya" ucap seorang pria dengan pakaian formalnya kepada sahabat lamanya didepan.

"Harus dong. Kita udah sepakat untuk menjodohkan mereka berdua dari mereka kecil" jawab pria yang satunya lagi.

"Saya yakin Adiba bisa merubah sikap Ares. Kamu sendiri ga keberatan kan anak gadismu untuk anak saya" ucapnya kembali yang tak lain adalah Regan papa Ares dan didepannya ada Fauzi Abi dari Adiba.

Yap! Mereka sedang di cafe membicarakan tentang perjodohan kedua anaknya yaitu arsares dan juga Adiba.

Mereka adalah sahabat lama dari jaman SMA begitu juga dengan Ellen dan Aisya bunda Ares dan Uma Adiba. Mereka berempat sahabat karib semasa SMA sampai sekarang.

Bukan tanpa alasan mereka ingin menjodohkan kedua anaknya. Pasalnya Ares dan Adiba adalah sahabat sedari kecil dan tanpa mereka berdua ketahui ternyata mereka sudah dijodohkan semenjak kepindahan Abi Fauzi sekeluarga ke Bandung dulu.

Melihat betapa Ares dulu sangat menyayangi dan merasa kehilangan sang peri kecilnya dan juga Adiba yang selalu bersedih jika mengingat tentang Ares selama mereka dibandung. Akhirnya keduanya sempat ada perbincangan untuk menjodohkan kedua anaknya tersebut jika sudah dewasa.

"Saya ga pernah keberatan. Saya yakin kok Ares akan jadi suami yang baik untuk Adiba apalagi jika dia mengetahui yang dia nikahi adalah teman kecilnya" ucaonya tenang.

Dan mengingat tak ingin sang anak terjerumus dalam pergaulan Fauzi sangat menyetujui pernikahan ini dilaksanakan ketika mereka masih sekolah. Awalnya bunda dan Uma sempat menentang untuk mereka menikah muda seperti yang direncanakan namun akibat bujukan dari kedua pria tersebut akhirnya kedua wanita itu pun menyetujui.

"Asalkan Ares ga main tangan sama anak saya dan nyakitin dia" lanjut Fauzi.

"Kalo itu saya pastikan tidak akan pernah. Karna saya tau bagaimana watak dia, walaupun nakal kaya gitu ga pernah sekalipun saya liat dia bikin nangis bundanya begitu pun dengan Adiba nanti" jawabnya yakin.

"Bagus lah saya percaya. Bagaimana kalau kita pertemukan mereka?" Sarannya.

"Baiklah nanti kita atur lagi pertemuan antara mereka" jawab Regan.

Abi Fauzi mengangguk dan mereka meminum minuman yang tadi dipesankan.

~~~~~~~~~~~

"Baiklah anak-anak pelajarannya saya akhiri sampai sini. Jangan lupa tugas yang tadi dikumpulkan Minggu depan" ucap guru PPKn didepan sana.

"Oh iya Adiba kamu bantu saya bawa buku ini keruang guru yah" pintanya kepada Adiba yang berada dibarisan ketiga pojok.

"Baik Bu"

Setelah itu guru PPKn pun berlalu keluar kelas dan Adiba mengambil buku-buku dimeja guru sebelum keluar kelas para sahabatnya menghampiri menawarkan bantuan.

"Dib mau dibantu ga?" Tawar Amel. Mira dan Vania mengangguk menyetujui.

"Eh ngga usah aku bisa sendiri kok" tolaknya halus.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang