bab 40

3.4K 93 1
                                    


Holahooo pakabarrr gaysss
Masih nunggu cerita Ares gak nihhhh?

Ah males ahh gak pernah ada yang komen dah lah!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Setelah selesai senam mereka semua pergi ke Curug yang lumayan jauh dari tempat perkemahan. Didampingi juga dengan beberapa guru namun ada juga yang tidak ikut.

Sementara itu Adiba serta sahabat-sahabatnya terus berjalan mengikuti arahan para guru untuk sampai ditempat perkemahannya.

Dengan keringat yang sudah membanjiri pelipisnya Adiba terus berjalan sesekali mengeluh kepada sahabat-sahabatnya begitu juga dengan mereka yang sangat lelah sekali.

Pasalnya jalannya tak begitu mulus dengan disisi kanan mereka yang terdapat jurang dan jalannya juga turun naik membuat mereka ngos-ngosan.

Mira berhenti sebentar begitupula para sahabatnya yang ikut berhenti.

"Ya Allah aku capek gays" keluhnya ngos-ngosan ia menopang tubuhnya dengan tongkat Pramuka yang memang disuruh dibawa oleh guru.

"Iya nih gue juga capek astaga" timpal Amel mengelap keringat didahinya.

"Huff Masya Allah banget perjuangannya" sahut Adiba. Dia juga tak jauh beda dari ketiga temannya yang ngos-ngosan.

Perjalanan kali ini sangat terasa perjuangannya oleh mereka tapi mereka tak boleh menyerah karena ini juga sudah setengah perjalanan mungkin sebentar lagi juga sampai.

"Bener banget. Effort kita gede banget woyy buat sampe Curug" timpal Vania.

Mereka memilih duduk sebentar beristirahat menyender dipohon sambil melihat teman-temannya yang lain yang melewatinya.

Ares dibelakang sana mengernyit bingung saat melihat istrinya bersama para sahabatnya yang sedang duduk. Kebetulan Ares dan ketiga sahabatnya memang berjalan belakangan dari yang lain.

Dia mulai menghampiri Adiba diikuti sahabat-sahabatnya.

"Diba" panggilnya membuat atensi keempat gadis itu teralihkan.

"Ngapain kok duduk disini" tanyanya berjongkok menatap Adiba yang bercucuran keringat.

"Capek banget Ares" keluhnya melas menatap Ares.

Ares tersenyum lalu menyodorkan botol minum ke arahnya.

"Nih minum dulu" ujarnya.

Langsung saja Adiba mengambil minum ditangan Ares karena dia memang sangat haus untungnya sang suami membawa minum.

Sembari Adiba minum tangan Ares tak tinggal diam dia mengelap keringat yang bercucuran didahi sang istri dan pemandangan itu dilihat oleh keenam sahabatnya.

"Ya Allah gini amat nasib jomblo!" Pekik bian frustasi melihat adegan didepannya.

"Makanya cari jodoh sana" sahut Dipta yang berada disebelahnya.

Bian menoleh menatap sahabatnya "astaga Lo berdosa banget nyuruh gue nyari jodoh!"

Alis Dipta mengernyit "Lah gue suruh Lo nyari jodoh bukan nyari pacar ya!"

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang