bab 41

2.9K 87 0
                                    


Yuhuuu masih pada stay gak nih sama dibares?

Sebelumnya tandai Typo dan jangan lupa VOTE!!

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Setelah melewati perjalanan setengah mati akhirnya mereka sampai ditenda dan langsung tepar didepan tendanya.

Mereka lelah sungguh. Perjalanan yang jarang mereka lakukan sebelumnya membuat mereka rasanya ingin mati saja.

"Huff huff...Sumpah ya rasanya gue mau mati tau ngga" celetuk Amel yang sekarang sudah tepar diatas rerumputan depan tendanya bersama ketiga sahabatnya.

Mereka menoleh "bener banget! Gila ya cuma kecurug aja perjuangannya udah kaya dapetin hati doi!" Sahut Vania.

Mereka tertawa bersama mendengar penuturan Vania. Ya, memang sesusah dan se effort itu untuk sampai dicurug dan kembali lagi ke tenda.

"Sebenernya kalo jalannya lurus-lurus aja ngga ada naik turunnya mungkin gak akan secapek ini" timpal Mira. Mereka mengangguk membenarkan.

Memang yang bikin capek tuh jalannya yang naik turun dan berliku udah kaya perjalanan hidup ae wkwkw.

"Biasanya ya gue kalo jalan mau sejauh apapun gak secapek ini deh" ujar Vania.

"Sama! Mungkin bener karna jalannya berliku kek perjalanan cintaku ke mas hecan" sahut Amel.

Mereka tertawa riang setelahnya mereka terdiam masih mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.

"Eh tadi aku liat ada spot foto bagus banget didepan. Nanti kita kesana yuk" ujar Adiba memecah keheningan.

Mereka menoleh "boleh boleh. Pokoknya selama disini kita harus banyak foto buat kenang-kenangan Yaa ga" sahut Amel.

Mereka mengangguk "Yaudah nanti kita kesana ya gess" ujar Vania.

~~~~~~~

Siang ini setelah berfoto tadi mereka kini memasak makanan untuk makan siang. Kelompok Adiba sudah dibagi masak untuk kelompok 2 dan 3 laki-laki, jadi ia masak untuk tiga kelompok. Kelompoknya, kelompok 2 dan 3.

Adiba dan keenam temannya berbagi tugas. Adiba, Mira dan Clarissa dibagian masak, sedangkan Vania, nadzifa, Alya dan nadia dibagian bantu membantu.

"Eh Diba udah selesai belum sih?! Itu mereka udah pada nungguin" sinis Alya menghampiri Adiba yang masih memasak bersama Mira.

Adiba menoleh "iya ini bentar lagi Mateng kok"

"Lama!" Sarkasnya menyedekap tangan didadanya.

Adiba menghela nafas enggan meladeni ucapan Alya yang hanya bisa menyuruh-nyuruh saja.

Setelah semuanya selesai dimasak mereka lalu menuangkannya kedalam mangkuk.

"Nih udah nih Lo anterin ke kelompok 2" ujar Clarissa memberikan makanan itu kepada Alya.

"Dih ogah! Lo aja sana yang anterin" tolak Alya mentah-mentah dia sedari tadi hanya bermain ponsel tanpa mau membantunya membuat mereka menahan kesal.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang