bab 49

2.5K 87 0
                                    


Enjoy the Reading gaysss💜
Seneng gak double up hahha

Happy Reading
-
-
-
.
.
.

Flashback

Malam ini Ares sedang berada dikafenya, setelah pulang sekolah tadi dia langsung ke kafe miliknya seperti biasa, dia juga sudah izin kepada Adiba bahwa dia ke kafe saat pulang sekolah sampai malam hari. Adiba pun sudah paham dengan pekerjaan Ares yang sekarang.

Walaupun dia pemilik kafe itu namun Ares ikut terjun untuk melayani dan kadang juga jika ada yang membeli coffe ia yang langsung turun tangan membuatnya.

Kafe ini dia buat dari nol, dia hanya meminta Regan untuk membeli sebuah kafe saja. Makanya ia juga ingin ikut andil menanganinya dia ingin merasakan gimana rasanya bekerja sesungguhnya dan ternyata tidak mudah, selama ini dia hanya bisa meminta-minta uang saja kepada papa nya tanpa tahu susahnya mencari uang tapi sekarang ini dapat dia rasakan susah nya mencari uang hanya untuk sekedar makan.

Namun meskipun begitu sekarang ini Ares sangat menikmati prosesnya karena ada Adiba yang harus dia nafkahi, dia sama sekali tidak terbebani harus sekolah lalu bekerja setiap hari karena yang ada di prinsipnya sekarang adalah Adiba dan masa depan mereka.

"Mas, Pesen kopi dong" ucap pelanggan yang menghampiri Ares yang berada ditempat kopi.

"Iya, Pesen kopi apa mas"

Pelanggan lelaki itu melihat daftar menu yang terpampang didepannya.

"Emm, latte sama capuccino satu"

"Baik ditunggu"

Setelah itu lelaki itu mencari tempat duduk untuk dirinya, disana juga terlihat ada temannya.

Selain ada menu makanan disini juga menyediakan kopi-kopi ala anak muda, Ares sengaja membuat kafe nya ini lengkap, walaupun kafenya kecil tapi dia membuat sebagus dan senyaman mungkin dengan desain ala-ala anak muda.

Setelah membuatkan kopi itu, dia meminta kepada salah satu teman anggotanya yang memang bekerja disana untuk mengantarkan pesanan milik lelaki itu.

Setelah beberapa jam dia melayani pembeli, saat hendak menaruh nampan ketempat yang tersedia handphone nya tiba-tiba bergetar.

Drrrtt...drrtt..

Tangan Ares mengambil handphone yang ada disaku celananya, disana tertera nama Rafael yang menghubungi nya langsung saja Ares mengangkatnya.

"Halo, kenapa El?" Tanyanya.

"Markas diserang Res" ucap Rafael to the point.

Ares melotot kaget "What! Kok bisa?!"

"Gak usah banyak tanya! Kesini Lo sekarang!" Ucapnya dan langsung mematikan sambungan telponnya sepihak.

Ares menggeram "sialan! Siapa yang berani nyerang markas!"

"Kenapa bos?" Tanya bobby salah satu teman nya yang bekerja dikafenya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang