bab 19 / حلل❤️

6.1K 183 1
                                    

Doble up!!!

Seneng gakkkkk yuhuuu



Tandai typoooo

Happy Reading
-
-
-
.
.
.


Setelah sampai dicafe kenangan yang Vano ucapkan ditelpon tadi Ares langsung turun dari motornya dan berjalan masuk kedalam. Disana dia sudah melihat Vano duduk didekat jendela.

Langsung saja ia menghampirinya dan duduk didepan vano tak lupa mereka bertos ala pria. Jangan lupakan mereka sudah damai walaupun harus dirahasiakan Karna mereka ingin membuat rencana kepada orang yang sudah mengadu dombanya.

"Kenapa" tanyanya to The point.

Vano menghembuskan nafasnya pelan sebelum berbicara ia menatap Ares lama membuat sang empu mengernyit heran.

"Lo beneran mau nikahin adek sepupu gue?" Tanyanya seperti mengintimidasi.

Ares mengangguk tanpa berbicara panjang lebar pun Vano sudah mengetahuinya kan.

Vano kembali menghembuskan nafasnya "jujur ya gue gak setuju Lo nikah sama Diba" ujarnya.

"Gue ngga yakin sama Lo. Pernikahan itu bukan hal yang main-main pernikahan itu sakral dan gue pengen adek gue dapet suami yang bisa jaga dia, yang bisa tegur dia dengan cara baik-baik kalo dia salah dan Lo, sama gue gak jauh beda Res. Gue gak mau sepupu gue harus hidup sama orang kaya Lo" tunjuknya membuat Ares menghembuskan nafasnya.

"Walaupun gue juga brengsek tapi gue gak mau kalo Diba pilih cowo brengsek juga buat jadi pasangan hidupnya" ujarnya penuh penekanan.

Ares terus mendengarkan sampai ia berkata "gue emang brengsek Van tapi kalo soal pernikahan gue gak pernah main-main, gue juga janji gak bakal sakitin Diba dan gue pastiin gue cuma nikah sekali seumur hidup.....sama Diba" ujarnya meyakinkan Vano membuat Vano menatapnya mencari kebohongan Dimata Ares dan dia tak menemukannya.

Vano menghembuskan nafasnya dan mengangguk.

"Lo kenapa? Lo gak suka gue nikah sama Diba Karna dia adek Lo atau karna Lo suka sama dia?" Tanya Ares membuat vano melolot kaget.

"Gila Lo! Adiba sepupu gue gak mungkin gue suka sama dia" jawabnya mengelak.

"Kalo ngga salah sepupu dalam Islam boleh buat dinikahin" ujarnya lagi.

Vano menghembuskan nafas dan berkata "emang boleh, tapi itu kalo bukan mahrom sementara gue sama Diba itu mahrom!" Jawabnya.

Ares mengernyit bingung tak lama vano kembali berucap.

"Gue saudara sepersusuan sama Diba. Dulu ASI uma gak lancar pas Diba lahir dan mama gue yang kasih ASI buat dia" beritahunya membuat Ares menghela nafas lega.

Vano tersenyum smrik "Nape Lo? Takut banget Diba nya gue embat hmm" ujarnya seraya terkekeh.

Ares yang melihat itu mendengus pelan mendengar ejekan vano walaupun dalam hati ia bertanya-tanya apakah ia cemburu atau apa?.

"Oh ya. Besok Lo nikah sama Diba dan gue percayai dia buat Lo jaga! Awas aja kalo gue denger Lo nyakitin dia apalagi sampe nyakitin fisik! Gue gak bakal diem aja! Camkan itu!" Peringatnya.

Ares menganggukkan kepalanya lagian setelah menikah dengan Adiba dia akan membuaka hatinya dan tidak akan menyakiti hati maupun fisiknya. Tak akan!

Setelah itu mereka berbincang sedikit pasal per gang motoran. Setelah selesai Ares berpamitan pulang diikuti Vano juga yang akan kerumah Adiba untuk menginap disana Karna seluruh keluarganya juga sudah berada disana.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang