bab 20

5.6K 157 0
                                    


Sebenernya ini udah selesai cuma Maap baru di up soalnya kemaren lagi sibuk eaa sibuk ngga tuhh.

Kemaren tuh aku jadi bagian inti dari acara isra mi'raj dikampungku jadi Yaa gitu jadi ketunda up nya ditambah gaada paketan mwehehe🤣


Oke jangan lupa

Tandai typo!!



Happy Reading
-
-
-
.
.
.


Sedari tadi Ares menggenggam tangan Adiba membuat jantung Adiba berdegup Karna tak biasanya Ares bisa semanis ini bahkan setelah menyambut para tamu pun Ares langsung menggenggam kembali tangannya. Entahlah ada apa dengan Ares.

"Wesss mentang-mentang udah sah digandeng terus yeee bos" celetuk Bian mengalihkan perhatian Ares yang sedari tadi memainkan tangan Mungil Adiba.

Ares menatapnya tajam Bian "selow dong bos baru sah juga" sahut Dipta.

Mereka semua menaiki pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada kedua pengantin baru itu.

"Selamat bos semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warahmah dan cepet dikasih momongan" ucap Dipta menjabat tangan Ares.

Ares mengangguk seraya membalas jabatan tangan Dipta "thanks"

"Congrats bro" ucap Rafael berganti menjabat tangannya.

Saat bian akan menjabat tangan Adiba Ares langsung sigap menyembunyikan Adiba dibelakangnya "mau apa Lo!" Ujarnya tajam.

"Yaelah bos mau ngucapin selamat sama Diba"

Ares menggeleng keras "gak! Bukan mahram!" Tajamnya.

Mereka memutar bola matanya malas ternyata ketuanya ini bisa posesif juga.

"Posesif nya udah keliatan borrr" heboh salah satu anggota AODRA.

Mereka semua menertawakan Ares begitupun dengan adiba yang terkekeh pelan membuat Ares menatap nya juga.

"Ngapain ketawa" tanyanya datar membuat Adiba membungkam mulutnya menggunakan tangan.

Tiba-tiba Vano datang entah dari mana menyelusup diantara anggota AODRA dan langsung memeluk Adiba erat membuat yang lain kaget dengan perlakuannya begitupun Ares.

"Selamat Yaa, adek gue udah nikah aja gak bisa dong nanti jalan ke mall lagi sama Abang-" ujarnya terpotong kala Ares langsung melepas paksa pelukannya dengan Adiba.

"Apaan sih Lo ahh gue masih mau meluk adek gue!" Protes Vano yang ingin memeluk Adiba lagi tapi dihalangi oleh Ares yang menatapnya nyalang.

Ares membawa Adiba kebelakang tubuhnya "dia istri gue! Ngapain Lo peluk-peluk segala!" Ujarnya tak suka.

Vano memutar bola matanya malas ternyata Ares sangat posesif sekali.

"Dia adek gue kalo lo lupa!"

"Tapi dia istri gue sekarang!" Ujarnya penuh penekanan.

Adiba yang melihat itu pun memijit pelipisnya pusing "udah udah kenapa pada ribut sih!"

Ares dan Vano menoleh menatap Adiba "Ares, bang Vano itu Abang aku. Kamu jangan salah paham dia itu sodara sepersusuan aku jadi dia masih mahrom aku" jelasnya.

Ares mendengus sedangkan Vano tersenyum kemenangan "gue udah tau. Tapi gue gak suka dia peluk-peluk istri gue!" Ujarnya posesif membuat mereka mendengus dengan keposesifan sang ketua AODRA itu.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang