bab 55

2.7K 80 0
                                    

Holaaa yeorobun 🥳💜💜

Janlup sebelum baca diwajibkan VOTE dahulu ye!!

Oke.

Happy Reading
-
-
-
-
.
.
.
.

Satu bulan telah berlalu dan bulan depan Adiba juga Ares akan melangsungkan ujian kelulusan. Maka dari itu mereka terus berusaha giat belajar agar mendekati hari ujian mereka bisa menyelesaikannya.

Ares juga sekarang sudah jarang bolos lagi, dia selalu dipantau oleh sang istri begitu pun teman-temannya yang jika sang ketua ups maksudnya sang mantan ketua tidak bolos mereka juga tidak akan bolos dan jika Ares bolos baru mereka ikut, tapi sejauh ini mereka tidak lagi bolos dan membuat para guru pun turut senang dengan perubahan mereka.

Berbicara status Ares, sekarang dia sudah resmi menjadi mantan ketua gang Aodra. Mereka baru saja melantik ketua gang yang baru dan Ares memutuskan untuk adik kelasnya yang memang sudah dipercaya bisa memimpin Aodra untuk menjadi ketua baru Aodra.

Kebetulan sahabat-sahabatnya juga tidak bisa menggantikan posisi Ares jadi mereka menyuruh Ares melantik ketua baru di adik kelasnya bersama inti-inti nya juga, mereka sudah ingin fokus sekolah dan kuliah tapi sekali-kali mereka juga datang ke markas hanya untuk menongkrong dan bermain saja.

Mereka takut tidak bisa membagi waktu jika nanti mereka kuliah dan masih bergabung dengan Aodra jadi sekarang mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dari Aodra.

Huek huek

Suara muntahan itu terdengar dari kamar mandi membuat orang yang sedang tertidur nyenyak diatas kasur terusik.

Dia mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan penglihatannya, menoleh kesamping yang ternyata tak ada siapa-siapa.

Huek

Terdengar sekali lagi suara itu membuat Adiba langsung terbangun dan menuju kamar mandi untuk melihat Ares yang sepertinya muntah.

"Astagfirullah Ares, kenapa" tanyanya cemas kala mendapati sang suami yang berusaha memuntahkan isi perutnya.

Adiba memijat tengkuk Ares agar memuntahkan isi perutnya, tapi yang keluar hanya cairan bening saja.

Setelahnya Ares membasuh mulutnya dengan air dan menatap Adiba berkaca-kaca "mual sayang" ujarnya lirih.

Adiba mengusap punggung Ares pelan "kenapa bisa? Kamu salah makan atau apa?"

Ares hanya menggelengkan kepalanya saja. Jujur dia bingung kenapa dia bisa mual seperti ini padahal tadi malam dia tidak memakan yang aneh-aneh tapi kenapa paginya langsung sangat mual seperti ini.

Adiba langsung membawa Ares keluar dari kamar mandi, dia mendudukan sang suami dibibir ranjang lalu menatap suaminya kasihan.

Dia mengusap kepala Ares sayang "Ada yang sakit ngga?"

Ares menggeleng lemah "cuma kepala aku pusing dikit sama mual banget"

"Salah makan?" Tanyanya lagi.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang