Holaaa yeorobun🥳🥳💜
Maap baru up. Sebenernya mau up setelah selesai revisi tapi malah keabisan paketan wkwk jadi baru bisa up sekarang.
Tapi sebelum itu Janlup VOTE!! Wajib!!
Happy Reading
-
-
-
.
.
.
."VANO" Kaget mereka serempak kala yang membuka pintu adalah Vano bukan Amel sang pemilik rumah.
"Bang Vano ngapain dirumah Amel?" Tanya Adiba heran.
Vano yang masih terkejut dengan kedatangan mereka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Siapa sih pan" tanya Amel yang baru menghampiri mereka diambang pintu.
Setelah melihat siapa yang bertamu, tubuh Amel menegang melihat sahabat-sahabatnya yang datang kerumahnya.
Mengapa sahabat-sahabatnya itu datang diwaktu yang tidak tepat, harus menjelaskan bagaimana dia masalah dia dan Vano ditambah ada Adiba juga disini. Ia jadi semakin gugup dan tidak enak, entah apa yang akan terjadi setelah mereka semua tahu tentang hubungannya dan Vano.
Sementara itu sahabat-sahabatnya terdiam menatap lekat Amel dan Vano yang nampak mencurigakan.
"Kita gak disuruh masuk nih?" Celetuk Bian membuat mereka tersadar dari lamunannya.
Setelah itu Amel langsung menyuruh mereka untuk masuk "e-eh Yaudah yuk masuk gays"
Setelah dipersilahkan mereka pun masuk kedalam yang terlihat ada kedua orang tau Amel, mereka langsung menyalaminya dengan sopan.
"Eh ada kalian, sini sini duduk" ujar mama Amel mempersilahkan.
Mereka duduk setelah itu Amel pergi kedapur membuatkan minuman untuk sahabat-sahabatnya yang datang tiba-tiba itu. Setelahnya dia kembali dengan nampan ditangannya dan menaruh minuman itu dimeja depan mereka.
"Diminum gays" suruh Amel.
"Mel" panggil Vania menatap Amel meminta penjelasan.
Amel menghela nafas dan duduk disamping Vano membuat mereka lagi-lagi terkejut ada apa ini sebenarnya, ada hubungan apa Amel dan Vano tak mungkin jika mereka berpacaran karena mereka sangat tahu keluarga Adiba itu tak pernah mendekati yang namanya pacaran.
Melihat situasi yang sepertinya kurang baik mama dan papa Amel pun menatap satu sama lain dan berniat untuk pamit "yasudah kalian obrolkan dulu ya, om dan Tante pamit ke kamar" pamitnya.
Karena mereka yang terdiam Adiba pun tersenyum mengangguk mempersilahkan "baik om Tante"
"Kita pamit, ingat Amel bicarakan semuanya baik-baik" ujar papa Amel yang diangguki Amel.
Setelah kedua orang tua Amel pamit, suasana ruang tamu itu hening dan tak ada yang memulai pembicaraan membuat Bian berdecak kesal.
"Ck, ini gaada yang mau ngomong nih? Ayolah ngomong woyyy. Lo juga Van ngapain dirumah anak orang Lo?" Tanyanya penasaran.
Amel dan Vano menatap mereka satu persatu dan menghela nafas, mereka saling pandang dan setelah itu Vano memulai pembicaraan.
"Sebenernya gue sama Amel...udah nikah" ungkapnya.
Ucapannya membuat mereka semua melotot terkejut terlebih Adiba yang memang tak tahu apa-apa.
Setelah itu terdengar suara tawa dari Vania yang membuat mereka menoleh bersamaan "hahah Lo bercanda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSARES NAZRIEL
Random[WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT ATAU MENJIPLAK KARYA ORANG. SEKIAN TERIMA TAEHYUNG:) - - - - Kisah seorang Arsares ketua gang motor yang urakan dan tak tahu aturan. AODRA GANG A...