Tandai typo
Happy Reading
-
-
-
.
.
.Saat ini Adiba berangkat sekolah dengan diantar oleh Devan ia bilang untuk melepas rindu dan ia bosan jika harus diantar terus oleh Akil katanya. Dan Akil hanya mendengus dengan kelakuan kakaknya yang menurutnya terlalu lebay.
"Dek Abang denger kamu mau nikah?" Tanyanya melirik Adiba dijok sampingnya.
Adiba menoleh dan mengangguk. Jujur ia agak sedikit badmood jika membahas tentang perjodohan itu ditambah 3 Minggu lagi dia menikah.
"Kenapa kamu kok kaya lesu gitu" tanyanya heran.
Adiba menghela nafas "aku ngga tau sama jawaban aku bang. Aku masih ragu sama Ares"
"Apa yang kamu raguin dek"
"Entahlah bang aku juga ngga tau tapi sebelumnya aku udah sholat istikharah dan hati aku bilang buat terima tapi...jujur Ares tuh bukan tipe suami idaman aku" jawabnya lesu ia sedikit merasa bersalah Karna sudah berfikiran seperti itu itu sama saja ia berfikir bahwa sifat Ares jelek Yaa walaupun bener.
"Coba kamu sholat lagi selalu minta petunjuk sama Allah sebelum pernikahan kamu" sarannya.
Adiba mengangguk "iya"
"Parah banget kamu dek dek mau langkahin Abang" celetuk Devan mencairkan suasana.
Adiba menoleh "Yaa itu juga kan atas paksaan Abi!" Ujarnya kesal.
Devan tertawa melihat wajah kesal Adiba. Adiknya itu sangat lucu jika kesal tak terbayang nanti setelah menikah pasti ia akan dibawa suaminya dan Devan tak bisa menggoda adiknya lagi.
Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya mereka sampai didepan gerbang SMA adijaya.
Sebelum keluar mobil Adiba mencium tangan Devan "yaudah bang aku sekolah dulu" ucapnya setelah itu keluar.
"Eh eh dek" cegah Devan ia langsung turun menemui adiknya.
Adiba menoleh "kenapa bang" tanyanya.
Devan mengambil dompetnya dan menyodorkan uang tiga ratus ribuan kepada Adiba.
"Nihh buat jajan"
Adiba langsung berbinar dan menerimanya dengan senang hati "wihh makasih loh bang"
Ia langsung memeluk abangnya senang "Abang emang paling de best"
Dengan gemas devan mengacak kepala Adiba yang terbalut hijab.
"Iya udah sana keburu masuk entar"
Adiba mengangguk setelah itu masuk kedalam sekolah itu dan tanpa diketahui keduanya bahwa ada seorang lelaki yang sedari tadi memperhatikan keduanya diparkiran yang dekat dengan gerbang sekolah.
Dia Ares ia baru sampai disekolah dan tak sengaja melihat pemandangan itu yang entah mengapa membuat hatinya panas ia kesal bahkan tangannya sudah terkepal Karna emosi.
"Bos" ujar Dipta menepuk bahu Ares membuat sang empu menoleh dengan pandangan dingin.
"Wih santai dong bos"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSARES NAZRIEL
Random[WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT ATAU MENJIPLAK KARYA ORANG. SEKIAN TERIMA TAEHYUNG:) - - - - Kisah seorang Arsares ketua gang motor yang urakan dan tak tahu aturan. AODRA GANG A...