bab 3

5.4K 168 0
                                    


Hai hai aku update lagiii yeayyyy



Happy Reading All
-
-
-
-
.
.
.

Segerombolan orang-orang bersorak Sorai meneriaki ketua mereka yang sedang bersitegang diarena balapan.

Yah dia adalah AODRA gang dan yang sedang balapan itu adalah Ares ketua mereka dengan ketua gang elang yaitu Vano.

"Huuuu bos gue pasti menang" pekik Bian.

"Ngga mingkin, pasti ketua gue yang menang" sahut anggota vano.

"Kita liat aja nanti" tantang bian.

Mereka terus berseteru meneriaki nama ketua mereka agar menang.

Balapan akan segera dimulai Ares maupun Vano sudah siap menaiki motor mereka masing-masing.

Vano terus menatap permusuhan kepada Ares begitupun Ares yang menatapnya tajam.

"Ready" ucap seorang perempuan yang memakai pakaian yang cukup terbuka.

"1"

"2"

"3"

"GO" ucapnya sambil melempar kain keatas tanda balapan dimulai.

Ares melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia memimpin pertama didepan sedangkan vano tertinggal dibelakangnya.

"Bangsat" umpat Vano yang tak terima tertinggal jauh dan langsung melajukan motornya lebih cepat lagi sehingga dia sekarang berada dibarisan depan.

Tersenyum smrik kearah Ares.

Ares yang tak mau kalah terus menyusul ketertinggalannya dengan Vano Hingga dia kembali berada diposisi pertama.

Mereka terus menyalip satu sama lain sama-sama tak ingin kalah dan mengalah.

Mendekati garis finish Ares terus melajukan motornya hingga sekarang ia berada digaris finish yang artinya dia yang memenangkan balapan itu.

"Wuuuhuuu bener kan bos gue yang menang nihhh" pekik bian heboh.

Para inti AODRA menghampiri Ares dan bertos ria.

"Congrats" ucap Rafael memberi selamat.

"Thanks" jawabnya.

Begitupun dengan Dipta dan bian.

"Selamat boss gue udah yakin sih dari awal Lo pasti menang" ucap bian bangga.

"Yakali ketua kita kalah sama spesies macam Vano" sahut Dipta pedas.

"Mulut Lo dip pedes banget sumpah" kaget bian.

"Kali ini Lo boleh menang. Tapi nanti gue pastiin Lo bakal kalah dan tunduk sama gue" ucap seseorang menghampiri keempatnya siapa lagi jika bukan Vano.

"Gue tunggu" tantang Ares meremehkan.

Ia tidak takut dengan ancaman Vano yang menurutnya hanya omong kosong belaka. Toh dia selalu berkata seperti itu tapi pada akhirnya tetap Ares yang selalu menang melawannya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang