bab 52

2.6K 77 0
                                    

Holaaa yeorobunn🥳🥳💜

Masih pantengin dibares gak nih??
Maap ya konfliknya belom Dateng, aku juga bingung nih bakalan naro konflik dipart berapa soalnya cerita ini kan gak ngefokusin ke Adiba sama Ares aja ya tapi temen-temennya juga jadi agak panjang mungkin chapternya haha Mon maap.

Pokoknya terus pantengin sampe inti Aodra punya pawang semuaaaa siap gak nihhh😂😂
Jangan lupa barengin VOTE jugaa ogheyyy👍

Happy Reading
-
-
-
.
.
.
.

"Bagaimana kronologinya? Coba dijelaskan baik-baik?" Tanyanya.

"Saya tidak-" ucapan Vano terpotong begitu saja kala satu bapak-bapak yang langsung menyelanya.

"Kita tadi abis dari masjid pak RT, Karna hujan jadi kita neduh dimasjid dulu pas mau pulang kita melewati rumah kosong pak Kosim dan melihat kedua anak muda ini sedang berpelukan disana" jelasnya membuat pak RT menatap Amel dan Vano yang sedari tadi hanya diam.

"Kalian, bisa tolong jelaskan?" Ucap pak RT mempersilahkan.

Amel menatap Vano begitu pun Vano yang menatapnya, dia menghela nafas dan menyuruh Vano saja yang menjelaskan.

Vano mengangguk dan menatap pak RT "begini pak, saya sama dia tadi cuma neduh Karna hujan deras dan pas dia mau pulang dia kepeleset jadi otomatis saya refleks dong nolong dan gak sengaja meluk. Gitu" jelasnya.

Pak RT mengangguk, dia kembali menatap bapak-bapak yang duduk disebelah Vano.

"Bagaimana bapak-bapak, sudah dijelaskan kan sama nak...siapa?" Ucapnya terputus kala tak mengetahui nama keduanya.

"saya Vano" ucapnya kala pak RT tak mengetahui namanya.

Pak RT mengangguk "iya nak Vano. Sudah dijelaskan kan sama nak Vano"

"Ya tapi gak bisa gitu dong pak RT! Kampung kita bisa-bisa tercemar gara-gara kelakuan mereka yang mesum!" Ucap bapak-bapak kedua tak terima.

"Kita gak mesum!" Ucap Vano dan Amel berbarengan.

"Udah dibilangin kita gak mesum juga!" Kesal Vano menatap tajam para bapak-bapak itu.

"Alah tetep aja kalian bermesraan dirumah kosong hanya berdua lagi! Sudah pak lebih baik kita nikahkan saja mereka berdua!" Balas bapak ketiga membuat keduanya membulatkan matanya.

"Ngga ngga! Apa-apaan main nikah-nikahin kita! Gue gak mau ya!" Tolak Vano menatap bapak-bapak yang tadi berbicara. Dia tak terima, apa-apaan dinikahkan bahkan dengan perempuan yang tak dicintainya.

"Iya! Saya juga gak mau, enak aja main nikah-nikahin kita!" Timpal Amel tak terima.

"Kalo gak mau dinikahkan mending kita arak satu kampung aja pak RT!" Usul bapak kedua membuat Vano dan Amel kembali membulatkan matanya tak terima.

Dinikahkan paksa saja tidak Sudi apalagi diarak, mau ditaruh dimana muka mereka berdua coba.

"Begini begini saja. Nak Vano dan neng nya bisa tolong telpon orang tuanya suruh mereka kesini" usul pak RT yang membuat mereka mengalihkan atensinya.

ARSARES NAZRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang