Chapter 600 : Sukacita

767 39 12
                                    

Selamat datang di buku keempat dan terakhir dari Consort of A Thousand Faces.
Semoga saya bisa kelarin terjemahan buku ini, hohoho.
Buku-buku sebelumnya bisa dicari di reading list dengan nama yang sama ya.

*

*

*

Situ Lin telah tumbuh dan menjadi lebih dewasa selama waktu ini, dan kini ia memiliki pengamatan yang lebih tajam. Ia bisa langsung tahu bahwa Liu Yin Yin jadi marah ketika ia menyebutkan bahwa ia akan menjadikannya permaisuri-nya.

"Yin Yin, aku tidak akan mengatakan itu lagi jika kau tidak menyukainya."

Kenapa ia tidak mau menjadi seorang permaisuri dan menikmati hidup yang penuh kemewahan dan status? Mungkin, ia masih berpikir untuk kembali ke Nan Zhao.

Aku tahu bahwa Kaisar Nan Zhao, Ning Lian Chen, adalah seseorang yang sangat disayangi Yin Yin. Ia akan berusia delapan belas tahun depan, dan akan dipaksa untuk mengambil setidaknya satu selir sesuai tradisi di keempat kerajaan.

Yin Yin dan Ning Lian Chen terpaut usia tujuh tahun, jadi mustahil bagi Ning Lian Chen untuk menunggu hingga ia dewasa. Sebenarnya, tidak mengherankan jika Ning Lian Chen sudah memiliki beberapa selir saat itu.

Namun aku, hanya tiga atau empat tahun lebih tua dari Yin Yin. Saat aku dewasa, ia akan berada tepat di belakangnya, dan ketika dibandingkan dengan Ning Lian Chen, seharusnya aku menjadi pilihan yang lebih baik.

Mata Situ Lin berbinar memikirkan itu, tetapi dengan cepat menyingkirkannya. Paman Kekaisaran telah mengingatkanku agar fokus dalam studiku demi kerajaan di masa depan, tetapi di sinilah aku, memikirkan tentang urusan hati.

Liu Yin Yin kemudian sengaja menguap dan berkata, "Yang Mulia, ini sudah larut, dan aku mulai mengantuk. Berhati-hatilah saat Anda kembali ke istana Anda."

Kemudian ia melambaikan satu tangan ke arahnya dan berbalik untuk kembali ke kamarnya, tetapi merasakan Situ Lin menarik tangannya sebelum ia bisa pergi. "Kenapa kau mendadak mengantuk sekarang karena aku berada di sini? Duduklah. Ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu."

Lalu ia membawanya ke kursi sementara Liu Yin Yin menatapnya curiga. "Apa itu?"

"Bibi Kekaisaran adalah Putri Kekaisaran Wilayah Barat."

Liu Yin Yin bersenandung tak pasti sebelum mencerna apa yang baru saja dikatakan dan membelalakkan matanya. "Putri Kekaisaran Wilayah Barat?"

"Mmm, itu adalah Putri palsu yang berkunjung sebelumnya. Bibi Kekaisaran adalah Putri Kekaisaran yang asli, tetapi meskipun ia bukan, Paman Kekaisaran akan tetap menyayanginya. Aku tidak punya orang tua untuk mengurusiku saat aku tumbuh besar, jadi Paman Kekaisaran adalah panutanku." Situ Lin terdiam dan menatap Liu Yin Yin.

Aku akan belajar dari Paman Kekaisaranku, termasuk bagaimana ia menyayangi istrinya. Meskipun begitu ... gadis ini sepertinya tidak menyukaiku.

"Memang benar bahwa Pangeran Hao memperlakukan Kakak Peri dengan baik, tetapi ia terlalu dingin terhadap orang lain."

"Kau hanya perlu membiasakan diri dengan itu. Eksterior dingin Paman Kekaisaran menyembunyikan jiwa yang hangat, dan aku telah mengenalnya selama lebih dari satu dekade."

Situ Lin kemudian menggenggam tangan Liu Yin Yin selagi ia berkata, "Kau tidak akan bisa kembali ke Nan Zhao selama beberapa tahun ke depan, bahkan jika kau ingin."

Liu Yin Yin mencoba menarik kembali tangannya, tetapi sia-sia. Ia merasa bahwa dinamika antara dirinya dan Situ Lin sepertinya telah berubah belum lama ini. Semuanya masih polos dan naif di hari pertama kami bertemu, tetapi semuanya terasa begitu berbeda sekarang.

"Yang Mulia, aku mengerti, tetapi aku harus kembali suatu hari nanti. Aku harus menepati janjiku." Liu Yin Yin kemudian melepaskan jari-jari tangan Situ Lin dari tangannya.

Mata Situ Lin menggelap. "Janji. Kau dan ...."

Akankah Kakak Lian Chen menepati janjinya jika aku menepati janjiku? Liu Yin Yin pun bertanya-tanya.

"Yin Yin, istirahatlah lebih awal. Aku akan kembali." Lalu Situ Lin berbalik pergi.

Dayang istana yang membawakan obat membungkuk menyapa selagi Situ Lin melewatinya di halaman.

"Bawakan anglonya masuk dengan cepat." Situ Lin melambaikan tangan untuk membubarkannya sebelum pergi.

Namun, dayang istana itu mengikuti dan berkata, "Yang Mulia, Nona Yin Yin memberitahu Hao Wang Fei bahwa ia tidak ingin tinggal di istana. Ia ingin kembali ke Kediaman Pangeran Hao sesegera mungkin."

Situ Lin mengernyit mendengar ini. Ia tidak mau tinggal di sini? Apakah ia tidak mau bertemu denganku?

Kemudian Situ Lin berkata, "Jaga ia baik-baik." Sebelum ia pergi.

Si dayang istana bertanya-tanya kenapa Liu Yin Yin tidak mau tinggal di istana. Yang Mulia akan segera berusia delapan belas tahun, dan akan mengambil seorang istri. Nona Yin Yin juga akan dewasa, dan mereka berdua akan jadi pasangan serasi. Dengan demikian, kenapa ia ingin pergi? Apakah Yang Mulia tidak cukup baik untuknya?

Saat Situ Lin tumbuh semakin dewasa, semakin banyak dayang istana yang mulai mengagumi wajah tampannya. Mereka semua merasa bahwa ia memiliki aura yang memesona, dan bahwa ia juga akan memiliki pesona yang mirip dengan Pangeran Hao seiring waktu berlalu.

Bukannya istirahat, Situ Lin menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan tepat setelah kembali ke istana peristirahatannya. Ia mengabaikan si Kepala Kasim yang mengingatkannya agar beristirahat, dan baru ketika tengah malam, ia memutuskan untuk beristirahat, memandangi cahaya lilin.

"Yang Mulia, Anda masih muda, tetapi Anda tetap harus menjaga kesehatan Anda. Istirahatlah." Kepala Kasim itu berujar hormat.

Situ Lin mengusap pelipisnya dan bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang istana, setelah tinggal di sini untuk waktu yang lama?"

Terkejut mendengar pertanyaan dadakan itu, si Kepala Kasim membungkuk sewaktu ia menjawab, "Hamba tua ini tidak punya orang tua, jadi aku menganggap istana sebagai rumahku. Ini adalah suatu tempat dimana aku menemukan kehangatan, meskipun tidak semua orang akan setuju denganku. Misalnya, mereka yang punya keluarga hanya akan merasa seolah-olah mereka terperangkap di dalam sebuah sangkar yang besar."

Rumah Yin Yin di Nan Zhao, jadi Istana Kekaisaran Bei Min tak lebih dari sebuah sangkar baginya. Pantas saja ia ingin pergi, atau setidaknya berada di Kediaman Pangeran Hao ketimbang di sini.

Situ Lin menghela napas. Yah, aku akan membiarkannya pergi jika Bibi Kekaisaran memutuskan untuk membawanya pergi.

Si Kepala Kasim bisa tahu bahwa ada banyak hal dalam benak Situ Lin.

Karena kasim ini ditempatkan di sini oleh Pei Qian Hao setelah Ibu Suri meninggalkan istana, ia bertanya-tanya, Haruskah aku memberitahukan Pangeran Hao tentang ini?

Situ Lin tidur nyenyak malam itu.

***

Keesokan paginya, Ruo Yuan sudah merebuskan sup jamur putih polong teratai untuk sarapan Su Xi-er dan Pei Qian Hao. Setelah makan, Su Xi-er meminum pil obat yang diberikan neneknya padanya.

Pei Qian Hao menggenggam tangannya dan berkata, "Tanganmu jadi semakin hangat, dan kau sudah tidak menstruasi lagi."

Su Xi-er tersipu mendengar ini. Apakah ia sengaja mengatakan ini karena ia ingin melakukan itu?

Pada saat ini, seorang tabib kekaisaran memasuki aula utama sebelum mulai memeriksa denyut nadi Su Xi-er.

Setelah beberapa saat, ia tersenyum. "Selamat, Hao Wang Fei. Konstitusi tubuh Anda telah membaik; ini merupakan berkah dari langit! Waktu terbaik adalah sekitar empat belas hari sebelum Wang Fei mengalami menstruasi."

Baik Su Xi-er dan Pei Qian Hao sangat senang mendengar ini.

Pei Qian Hao melambaikan tangan selagi ia menginstruksikan, "Berikan hadiah pada tabib kekaisaran dengan dua batang emas."

(T/N: yey hore, ditunggu debay onlinenya~ berjuanglah babang hao~ohoho~)

Aling, 13 Maret 2023

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang