Chapter 679 : Keluar

115 17 0
                                    

Sementara Hua Zi Rong sedang merenungi bagaimana untuk menangani Hua Zi Qing, seorang wanita yang mengenakan chang shan biru dengan tusuk rambut kayu menghiasi rambutnya pun berjalan masuk. "Raja, mohon tunggu."

Tatapan Hua Zi Rong jadi rumit ketika ia melihat siapa yang sudah datang.

"Apa yang membawamu kemari?" Rasa hormat dalam nada bicaranya mengejutkan mereka yang hadir.

(T/N: Anda yang digunakan adalah 'kamu/kau' yang formal, dan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang dipanggil.)

Siapa orang ini? Aku tidak pernah mendengar tentang dia sebelumnya.

"Ramalanku memberitahu bahwa Xi Liu dalam bahaya, jadi aku meninggalkan gunung." Wanita ber-chang shan biru memiliki kilatan cerdik di matanya.

Mata Hua Zi Rong berubah sedikit dingin. "Kau datang untuk Pangeran Qing, kan?"

Wanita itu tidak menjawab, tetapi malah berjalan ke Hua Zi Qing dan memberikannya tamparan keras. "Berlutut!"

"Leluhur Agung, cucu lelakimu tahu kesalahanku." Hua Zi Qing berlutut di depannya.

Ada tatapan dingin di mata Pei Qian Hao. Sepertinya Hua Zi Qing sedang dilindungi. Aku sudah dengar tentang seorang wanita berstatus istimewa di Xi Liu, dan tampaknya akhirnya aku bertemu dengannya.

Ekspresi Du Ling jadi serius. Ia sudah menjadi seorang biarawati, tetapi ia masih ikut campur dengan urusan duniawi.

Para pejabat benar-benar terperanjat, sementara Perdana Menteri Wen diam-diam berdoa dalam hatinya yang bergetar supaya wanita itu tidak melihatnya. Namun, doanya ternyata sia-sia.

"Perdana Menteri Wen, apa kau masih ingat apa yang kau katakan waktu itu?"

Perdana Menteri Wen mengangguk dengan ekspresi yang hormat. "Aku tidak akan berani melupakannya."

"Baguslah kalau begitu." Wanita ber-chang shan biru memberikan respon singkat sebelum berjalan ke arah Su Xi-er.

Su Xi-er menatapnya langsung dengan ekspresi yang percaya diri.

"Hao Wang Fei, karena kau akan segera menjadi seorang ibu, kau harus menghindari adegan berdarah." Wanita itu memperingatkan dengan tatapan tajam sebelum berbisik ke telinga Su Xi-er. "Setelah menempati tubuh orang lain, lebih baik kalau kau melakukan lebih banyak perbuatan baik."

Su Xi-er mencibir. "Aku bisa mengatakan hal yang sama padamu; setelah memasuki jalan ke-Buddha-an, kau tetap datang untuk ikut campur dalam urusan duniawi."

Kekejaman berkedip-kedip di mata wanita ber-chang shan biru, tetapi ia dengan cepat menggantikannya dengan senyuman. "Tampaknya, kita tidak berbicara dengan bahasa yang sama." Ia lalu berjalan kembali ke Hua Zi Rong.

"Kau tidak keberatan memberikan Leluhur Agungmu tempat duduk, kan?"

Hua Zi Rong menjawab dengan ekspresi yang lembut. "Silakan duduk, Leluhur Agung."

"Di antara semua pejabat, hanya Perdana Menteri Wen yang pernah melihatku sebelumnya. Sebagai seorang pengikut Buddha, aku sudah lama cuci tangan dari urusan duniawi. Namun, setelah meramalkan bahwa Xi Liu dalam bahaya, aku meninggalkan gunung dalam perjalanan khusus. Aku harap semua pejabat bisa membantu Raja untuk menciptakan era makmur lainnya bagi Xi Liu." Wanita ber-chang shan biru menyapa semua orang dengan gaya yang mengesankan.

Meskipun Hua Zi Qing masih berlutut, senyum dingin mengintai di bawah matanya, seolah-olah semuanya berada di dalam genggamannya.

Di lain pihak, tinju Hua Zi Rong mengepal erat. Aku tidak menyangka ia akan muncul. Hua Zi Qing, inilah kartu as yang kau sembunyikan, bukan?

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang