Chapter 766 : Hanya Sang Permaisuri Seorang

140 15 0
                                    

Ada isakan samar dalam suara si dayang istana. Liu Yin Yin sedikit mengernyit sebelum menjawab, "Kalau begitu, kau tetap di sini."

Ketika dayang di luar kamar mendengar ini, ia sangat gembira dan berkata, "Terima kasih, Majikan."

Kasim itu segera mengedipkan mata padanya dan berkata, "Cepat ambilkan air dan sesuaikan suhu airnya. Layani orang yang paling disayangi Kaisar dengan saksama. Mulai sekarang, keuntunganmu tak akan terukur."

"Terima kasih, Kasim," jawab dayang itu, lalu berbalik dan pergi dengan cepat.

Si kasim berdiri di luar ruangan sampai dayang istana datang membawa baskom berisi air, lalu ia berkata ke arah pintu, "Majikan Yin Yin, perlengkapan mandi ada di sini. Apakah Anda ingin bangun?"

Suara lembut gadis itu terdengar, "Masuklah, aku sudah bangun."

Setelah si kasim mendengarkan, ia segera melirik. Dayang istana itu mengerti, dengan pelan membuka pintu, memegang baskom berisi air, dan berjalan masuk dengan hati-hati.

Liu Yin Yin duduk di depan meja rias, menata rambutnya menjadi sanggul sederhana, lalu berjalan ke tempat cuci muka, mengambil saputangan dari dayang istana, dan mulai membasuh wajahnya.

Si dayang istana tidak berani berbicara. Dikabarkan bahwa Majikan Yin Yin memiliki temperamen yang buruk. Ia tidak memukul atau mencaci-maki, tetapi ia tidak mudah dibujuk.

Jika ia tidak makan atau berbicara, ketika Kaisar mengetahuinya, merekalah para dayang yang akan dihukum.

Setelah membersihkan diri, si dayang istana mengambil saputangannya lagi dan bertanya dengan hati-hati, "Majikan, Anda ingin sarapan apa? Hamba akan menyajikannya untuk Anda. Semuanya ada di dapur kekaisaran."

"Terserah, tidak ada yang secara khusus ingin kusantap." Liu Yin Yin berhenti di sini dan melirik dayang istana itu, "Kau tidak perlu terlalu banyak melayaniku, aku tidak terbiasa."

Orang tuaku mengajariku sejak aku masih kecil bahwa aku memiliki tangan dan kaki dan tidak membutuhkan siapa pun untuk merawatku. Oleh karena itu, meskipun keluarga Liu memiliki juru masak, Ibu sering memasak, dan Ayah paling suka makan makanan yang dimasak oleh ibu.

"Majikan, jangan tinggalkan hamba. Hamba ada di sini untuk melayani Anda." Si dayang istana cemas, matanya diliputi kekhawatiran.

Liu Yin Yin tersenyum tipis padanya dan berkata, "Sekarang aku telah menerimamu, aku tidak akan mengusirmu."

Ia tahu jika ia mengusir seorang dayang istana, itu sama saja memusnahkannya.

Dayang istana itu sedikit tercengang saat melihat senyumannya seperti ini. Dikabarkan bahwa Majikan Yin Yin serius dan ekspresinya selalu acuh tak acuh.

Namun sekarang, ia tersenyum!

Dari sudut pandang ini, rumor tersebut tidak dapat dipercaya!

Si dayang istana mengangguk berulang kali, "Majikan, hamba akan menyajikan sarapan ringan untuk Anda!"

Setelah mengatakan ini, ia mengambil baskom dan saputangan, berbalik, dan berjalan keluar dengan cepat.

Liu Yin Yin melihat ke halaman yang sepi, dimana mataharinya terbit perlahan, dan sinar matahari keemasan menyinari seluruh halaman, kadang-kadang burung berputar-putar, dan kicauan burung yang nyaring sangat enak didengar.

Ia tidak tahu bahwa kemarin malam telah tercatat di ruang Jing Shi.

Berita itu menyebar ke seluruh istana bagaikan angin, dan semua orang di istana mengetahuinya.

Guru Agung Liu mengabdikan dirinya pada Nan Zhao dan mati demi melindungi Kaisar. Putrinya dipromosikan menjadi Permaisuri, dan tidak ada yang berani membantah.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang