Chapter 689 : Perhitungan Terhadap Satu Sama Lain

103 15 0
                                    

Hua Zi Rong memerhatikan selagi Hua Zi Qing tersandung, berusaha sekuatnya untuk tidak jatuh ke tanah.

"Lukamu sobek, Pangeran Qing. Kenapa kau tidak memberitahukanku?" Ia kemudian berbalik sebelum memerintahkan salah satu pengawal. "Panggilkan tabib kekaisaran kemari sekarang."

Hua Zi Qing menyeringai dalam hati. Aktingnya terlalu palsu.

Sebelum ia terjatuh, pengawal itu menghampirinya dan memapahnya ke tempat tidur sebelum meninggalkan halaman.

"Hmm, kelihatannya, Pangeran Qing memang menderita beberapa luka-luka."

Hua Zi Rong kemudian berjalan ke arahnya dan mencemooh, "Kau bahkan bisa sekejam ini pada dirimu sendiri."

"Kita sama saja." Hua Zi Qing tersenyum selagi ia menjawab.

Seorang tabib kekaisaran berjalan masuk segera setelahnya, berlutut saat melihat Hua Zi Rong.

"Aku di sini untuk mengunjungi Pangeran Qing, dan aku memanggilmu kemari untuk mengobati lukanya. Tidak perlu formalitasnya." Wajah Hua Zi Rong sekarang adalah gambaran kecemasan, menyembunyikan pelototan dingin yang sebelumnya ditunjukkannya.

Si tabib kekaisaran pun bergegas ke arah Hua Zi Qing untuk memeriksa lukanya. "Yang Mulia, mohon maafkan pejabat biasa ini."

Ia kemudian membuka pakaian Hua Zi Qing untuk memperlihatkan luka yang berdarah.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Pangeran Qing. Lukanya tidak begitu dalam. Anda akan sembuh selama Anda istrirahat baik-baik."

Ia lalu membalut lukanya setelah mengoleskan salep di atasnya, tetapi rasa sakitnya menyebabkan Hua Zi Qing jadi pucat.

"Pergilah bersama tabib kekaisaran untuk membawa kembali obatnya." Hua Zi Qing memerintahkan si pengawal.

Ketika hanya mereka berdua yang tersisa di dalam ruangan, Hua Zi Rong duduk di kursi di samping tempat tidur dan bertanya, "Apakah sakit?"

"Yang Mulia, apa kau menikmati pertunjukannya?" Hua Zi Qing menyeringai.

"Ini sangat bagus, layak untuk persiapanmu yang sangat teliti untukku." Hua Zi Rong menjawab pendek sebelum melanjutkan, "Jika kau ingin meninggalkan Halaman Liu Hua, aku akan membiarkanmu pergi dengan meriah."

Hua Zi Qing menekan lukanya. "Kompleks Liu Shui, huh? Kau tidak akan bisa menyentuhku selama ia masih ada."

Ia tahu betul bahwa Hua Zi Rong sama sekali tidak bisa melakukan apa pun padanya selama Lan Shan masih ada.

"Pangeran Qing, tidak ada yang tetap konstan di dunia ini, dan sejarah tidak akan terulang sendiri. Aku juga harus menyebutkan: anak buahmu, Li Zi Kang, sudah pergi ke Mata Air Kuning." Hua Zi Rong tersenyum mengejek.

(T/N: artinya sudah mati.)

Hua Zi Qing mengepalkan tinjunya mendengar ini. "Kalau begitu aku harus berterimakasih padamu karena membantuku menyingkirkan bidak catur yang tidak berguna. Namun, apa kau yakin kau sanggup mengatasi konsekuensi kehilangan seorang jenderal?"

"Pangeran Qing, tidak banyak yang bisa kau lakukan. Itu adalah mimpi yang mustahil bagi kalian berdua untuk merebut takhta." Hua Zi Rong memandang Hua Zi Qing dengan tatapan yang sedikit mengancam.

Hua Zi Qing mendengus. "Memangnya kenapa jika kau sudah mendapatkan set penuh dari gulungan rahasia kekaisaran? Takdir Xi Liu sudah ditentukan, dan tak ada yang bisa kau lakukan untuk mengubahnya."

Ini membuat Hua Zi Rong terkejut. "Apa yang kau tahu?"

"Apakah menurutmu, hanya Raja yang mengetahui informasi ini? Hua Zi Rong, kau adalah raja yang paling tidak memenuhi syarat." Nada menghina Hua Zi Qing terdengar, dan terlepas dari raut wajahnya yang pucat, matanya buas.

"Haha!" Hua Zi Rong mencemooh. "Jadi, inilah mengapa kau memanfaatkan Perdana Menteri Wen. Sayang sekali kau tidak mengetahui cerita lengkapnya, menyebabkanmu membuat kesalahan bodoh dengan mencoba bertindak berdasarkan informasi yang terbatas."

"Tak ada gunanya mencoba untuk menakutiku. Jika apa yang kuketahui bukanlah kebenaranya, kau tidak akan memasang tampang itu di wajahmu." Hua Zi Qing menyeringai.

Tatapan Hua Zi Rong pun menggelap. "Kau tidak dalam posisi untuk mengomentari semuanya."

Bukannya membalas, Hua Zi Qing hanya memandanginya.

Plok plok.

"Meriah sekali! Bagaimana bisa Raja dan Pangeran Qing menegakkan reputasi keluarga kekaisaran Xi Liu ketika kalian berdua berdebat seperti anak kecil?"

Lan Shan masuk dengan mengenakan gaun putih, memegang sebuah cambuk ekor kuda di tangannya.

"Leluhur Agung, kau di sini," sapa Hua Zi Rong. Ia tak punya pilihan selain memasang topeng sopan biarpun ia adalah musuhnya.

Lan Shan tersenyum. "Aku di sini untuk menjenguk Qing-er karena aku menerima kabar bahwa ia terluka. Apakah itu juga mengapa kau di sini, Yang Mulia?"

Hua Zi Rong menyeringai dalam hati melihat kepura-puraannya dan berkata, "Aku berencana untk membiarkan Pangeran Qing pergi ke Kompleks Liu Shui sehingga ia bisa istirahat baik-baik. Keamanan di Halaman Liu Hua tidak sebagus yang ada di tempat itu. Ini semua demi keamanan Pangeran Qing, dan untuk memastikan bahwa tidak akan ada percobaan pembunuhan kedua."

Apa yang dikatakannya sama seperti tamparan di muka bagi Lan Shan.

Lan Shan menjawab, "Terima kasih atas perhatianya, Yang Mulia."

Ia kemudian mengarahkan senyuman pada Hua Zi Qing dan berkata, "Qing-er, istirahatlah baik-baik di Kompleks Liu Shui. Jangan terluka lagi."

Tinju Hua Zi Qing mengepal. Ia tahu bahwa ia sedang memperingatkannya agar tidak bertindak secara gegabah.

"Cucu lelaki ini mengerti. Jangan khawatir, Leluhur Agung."

Lan Shan mengangguk mendengar ini dan berkata, "Aku akan pergi sekarang karena aku sudah melihat bahwa kau baik-baik saja."

"Sudah larut. Kau juga mungkin ingin kembali, Yang Mulia. Ada terlalu banyak orang yang memerhatikan di luar." Lan Shan berkata dengan lembut, seolah-olah ia adalah senior yang baik.

Tatapan Hua Zi Rong berubah dingin selagi ia menjawab, "Aku tahu."

Namun, sebelum Lan Shan bisa pergi, ia mendengar suara Hua Zi Rong lagi. "Tunggu."

Ia menoleh dan bertanya, "Ada masalah, Yang Mulia?"

"Leluhur Agung, kau mungkin ingin meluangkan waktu untuk mengunjungi seorang kawan lama yang telah kembali." Hua Zi Qing menyeringai.

Seketika, Lan Shan tahu apa maksudnya, dan matanya berubah jadi tajam. "Yang Mulia, wanita tua ini telah melupakan banyak hal yang terjadi di masa lalu."

Lalu ia pun berbalik untuk berjalan keluar dari ruangan, langkah kakinya diliputi tekad dan tujuan.

"Pangeran Qing, ialah penyokong terkuatmu. Tetapi bahkan ia saja mungkin harus mengandalkan orang lain." Hua Zi Rong berbicara dengan aura acuh tak acuh.

Ia kemudian meninggalkan ruangan tanpa menunggu jawaban Hua Zi Qing.

Hua Zi Qing memerhatikan selagi ia pergi, tinjunya masih mengepal. Ia tidak mengetahui semua yang tercatat dalam gulungan rahasia kekaisaran, tetapi ia tahu bahwa mereka memegang kunci masa lalu dan masa depan Xi Liu.

Seorang pria bertopeng pun muncul dengan lambaian tangannya.

"Aku ingin mendapatkan set penuh gulungan rahasia kekaisaran Xi Liu."

Pria bertopeng itu menghilang hampir secepat ia muncul setelah menerima instruksinya.

Hua Zi Qing tersenyum sendiri. "Tidak ada yang bisa menghentikanku."

***

Setelah keluar dari Halaman Liu Hua, Hua Zi Rong melihat Lan Shan menunggunya di kereta kuda.

"Apa? Kenapa kau tampak begitu terkejut?" Lan Shan bertanya sambil tersenyum.

Hua Zi Rong tetap tenang dan ia pun berkata, "Tampaknya Leluhur Agung agak berminat untuk mendengarkan tentang teman lama itu."

"Yang Mulia, apa kau yakin kau ingin melakukan ini denganku?" Lan Shan bertanya, emosi melintas di matanya.

Hua Zi Rong mendengus. "Kaulah yang menolak untuk melepaskanku."

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang