Chapter 680 : Upaya dalam Pembagian

127 18 2
                                    

Mata Du Ling berkilau dengan aura dingin. "Pertahankan yang bijak dan tangani sisanya dengan cepat."

Senyum sedingin es merayapi mulut Pei Qian Hao. "Karena mereka adalah prajurit, sudah sepantasnya mereka mati di medan perang."

Su Xi-er merespon dengan senyum tipis selagi matanya berbinar dengan kecerdikan. "A-Jing, Kakak, aku memiliki pendapat yang berbeda. Mereka yang loyal pada Li Zi Kang tidak termasuk minoritas; kita mungkin meninggalkan beberapa jejak jika kita tidak bertindak dengan hati-hati."

"Apa ide yang kau miliki, Xi-er?" Mengetahui identitas asli adik perempuannya, Du Ling tidak sabar untuk melihatnya beraksi.

Hua Zi Rong tampak tidak yakin hingga ia teringat gosip tertentu yang pernah didengarnya. Jika rumornya benar, maka itu artinya bahwa Hao Wang Fei sebenarnya adalah Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao yang bereinkarnasi. Ning Ru Lan dipuji karena kemampuannya dalam bidang literatur dan seni bela diri, tidak kalah dari pria mana pun.

"Kita tidak boleh mengambil pendekatan yang sama dalam menangani prajurit Li Zi Kang. Bagi mereka yang mengetahui tindakan jahatnya dan tetap melakukannya, medan perang akan menjadi kuburan yang cocok untuk mereka. Sedang untuk mereka yang tidak memahami sifat aslinya, kita bisa menempatkan mereka di bawah pengawasan untuk sementara waktu. Tidak hanya kita akan mencegah pemberontakan, prajurit lainnya bahkan akan merasa bahwa Raja Xi Liu baik hati.

"Pertama-tama, kita harus menetapkan situasinya; kita akan memberitahu prajurit-prajurit ini bahwa tadinya mereka harusnya dihukum, tetapi Raja cukup berbaik hati untuk mengizinkan mereka menebus diri mereka sendiri. Jika mereka merasa bahwa mereka memiliki jalan keluar, tak hanya prajurit ini tidak akan bersedia untuk membantu Li Zi Kang, mereka bahkan akan mengucilkannya karena membawa mereka ke dalam kesulitan ini. Apabila ia kehilangan prajurit-prajurit itu, Li Zi Kang tak akan punya apa-apa yang tersisa selain gelarnya, dan akan terserah pada kita untuk menanganinya sesuai keinginan kita."

Kekaguman terpancar di mata Hua Zi Rong. "Hao Wang Fei memang sesuai dengan reputasinya: baik hati dan cerdas."

Pei Qian Hao menarik Su Xi-er ke arahnya, menghujaninya dengan tatapan penuh kasih sayang. Xi-er-ku cerdas. Tak hanya ia dengan mudahnya memecahkan masalah Li Zi Kang, ia bahkan menyingkirkan tangan kanan Hua Zi Qing.

Du Ling juga menunjukkan senyum yang penuh kasih sayang. "Adik, strategi ini memang luar biasa."

Namun, mata Su Xi-er terpaku pada Hua Zi Rong sewaktu ia berbicara dengan nada yang dingin. "Raja Xi Liu, bolehkah kau membiarkanku menangani Li Zi Kang ketika waktunya tiba?"

Tidak mau kalah, mata Hua Zi Rong membara penuh kebanggaan seorang penguasa sewaktu ia menjawab dengan tenang, "Hao Wang Fei, Li Zi Kang tetaplah seorang jenderal Xi Liu. Akan tidak pantas jika aku menyerahkannya kepadamu."

Su Xi-er tidak mendesak. Bahkan jika ia tidak menyerahkan orang itu, aku masih punya caraku sendiri untuk membuatnya berpikir ia akan lebih baik mati saja.

Senyum dingin berkedip di mata Pei Qian Hao. "Karena begitulah keadaannya, Xi-er, kalau begitu, mari kita kembali." Ia lalu menggandeng tangan istrinya selagi pasangan itu perlahan-lahan pergi.

Adapun Du Ling, ia memerhatikan keduanya pergi sebelum menoleh ke Hua Zi Rong. "Raja Xi Liu, biar kuberikan kau nasihat: Jika aku ingin seseorang untuk mati pada usia tiga tahun, mereka sudah pasti tidak akan hidup hingga usia lima tahun."

Dengan kepergian semua orang, Hua Zi Rong akhirnya memperlihatkan senyuman pahit.

Benar-benar tidak mudah menjadi seorang raja.

***

Halaman Liu Hua.

Hua Zi Qing sedang menyeduh seteko teh, gambaran ketenangan. Namun, tangannya tiba-tiba mengepal jadi tinjuan sebelum menghempaskan set teh itu dari meja, menghancurkan gambaran kedamaian itu.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang