Chapter 702 : Serangan dari Musuh Tersembunyi

91 17 0
                                    

Di rumah pos.

Duduk di kursi, Du Ling menatap surat darurat dari Wilayah Barat dengan dingin. Ekspresinya berubah jadi cibiran ketika ia membaca isinya.

Si monyet menyatakan dirinya sebagai raja ketika harimau tidak ada di rumah. Sepertinya, aku telah membuat keputusan yang tepat untuk pergi, kalau tidak, mana mungkin aku bisa menangkap ekor rubah ini?

Sementara ia sibuk dengan pemikirannya, seorang pengawal dari Wilayah Barat pun berjalan masuk.

"Raja, ini hanya seperti yang Anda duga, orang-orang yang mencoba membunuh kita sebelumnya bukan diutus oleh Hua Zi Qing." Si pengawal melaporkan penemuannya dengan hormat.

Du Ling tertawa dingin. "Sudahkah kau menemukan milik siapa mereka?"

"A-da tidak berguna, aku tidak bisa menemukannya. Mohon jatuhkan hukuman, Yang Mulia." Wajah kasar A-da pun diliputi rasa malu.

"Apakah ada kemajuan dengan penyelidikan gulungan rahasia kekaisaran Xi Liu?" Du Ling bertanya.

A-da menunjukkan ekspresi yang hormat dan jujur. "Ketika bawahan ini menyelinap masuk ke Kediaman Perdana Menteri, gulungan itu sudah ditukar oleh Perdana Menteri Wen."

Selapis es langsung menutupi mata Du Ling. "Ditukar? Apa maksudmu?"

A-da menyusun kembali kalimatnya, menjelaskan kembali kejadian di Kediaman Perdana Menteri.

Setelah mendengarkan apa yang dikatakan A-Da, Du Ling tenggelam dalam pikirannya. Mencurigakan, tampaknya, aku harus mendiskusikan ini dengan Pangeran Hao dan Xi-er.

"Kau boleh mundur. Teruskan pengintaiannya, dan cari tahu siapa pelaku di balik upaya pembunuhan sesegera mungkin." Du Ling menginstruksikan dengan tegas.

Tepat seteah A-da pergi, Du Ling menuju ke kamar Pei Qian Hao dan Su Xi-er. Ia menemukan orang itu sedang makan jeruk yang telah dikupaskan si pangeran dengan santai untuknya selagi ia duduk di tempat tidur.

"Nak, lihatlah betapa baiknya A-Jing memperlakukanmu. Kau harus berbakti padanya saat kau datang pada kami." Su Xi-er mengelus perutnya dengan lembut dan tersenyum.

Pei Qian Hao memandangnya, tatapannya penuh kasih sayang yang mendalam.

Bibir Du Ling membntuk senyum menggoda selagi ia kebetulan melihat adegan ini. "Xi-er, melihatmu dan Pangeran Hao begitu mesra satu sama lainnya, membuat gua ren, raja kesepian ini, iri."

(T/N: Kaisar dan raja biasanya menyebut diri mereka sebagai 'zhen' atau 'gua ren'. Gua ren juga diterjemahkan langsung menjadi 'orang yang kesepian'.)

"Kakak, kau menggodaku lagi. Jika kau terus melakukan ini, aku yang akan membalasnya ketika kau punya anak." Ancaman nakal Su Xi-er hanya memperlebar senyum Du Ling.

"Baiklah, Raja ini tidak akan bercanda lagi dengan kalian berdua. Ada hal penting yang ingin kubahas dengan kalian." Tatapan Du Ling berubah serius.

"Silakan, katakan." Su Xi-er tersenyum lembut dengan pancaran sosok keibuan.

Mata Pei Qian Hao jadi dingin selagi ia mendengarkan Du Ling menyampaikan laporan yang didapatkannya dari A-da. "Tampaknya, ia memang punya motif lain."

"A-Jing, mungkinkah ia juga sengaja dikirimkan ke sisi kita oleh seseorang?"

(T/N: ia ini kayaknya si wanita yang ngaku-ngaku cari anaknya itu deh.)

Pertanyaan yang sepertinya sederhana ini membuat mereka berpikir, tetapi Wu Ling mendadak menyela dengan berjalan masuk dengan cepat. "Pangeran Hao, wanita itu sudah menghilang."

Du Ling mencemooh. "Orang-orang di Xi Liu benar-benar tidak berpegang teguh pada tempatnya. Apakah mereka benar-benar kira kita ini orang yang gampang ditekan?"

"Kakak, jangan terlalu terbawa suasana. Ia belum pergi jauh." Su Xi-er memberikan jaminan yang percaya diri sebelum menoleh ke Pei Qian Hao sambil tersenyum penuh kasih sayang.

"Permainan apa yang kalian mainkan denganku? Apa yang sebenarnya terjadi?" Saat ini, Du Ling akhirnya tahu bahwa ada lebih banyak hal daripada yang terlihat.

Menyadari keresahan Du Ling, Su Xi-er pun tersenyum. "Sebenarnya, aku sudah menemukan sesuatu tentangnya selama perbincangan kami sebelumnya dimana aku memintanya untuk menyerah mencari anaknya." Ia melirik Pei Qian Hao. "Itulah mengapa, A-Jing sudah lama menyuruh orang mengawasinya; kami berencana untuk menangkap dalang di balik rencana ini."

Du Ling berseru. "Hebat, kalian berdua bahkan merahasiakannya dariku."

Su Xi-er tersenyum menggoda. "Kakak, bukankah kau baru mengetahuinya juga?"

Memerhatikan ekspresi isengnya, Pei Qian Hao mengelus rambut Su Xi-er. "Xi-er, jangan menggoda Raja Wilayah Barat lagi."

"Kakak, A-Jing dan aku curiga bahwa semua ini merupakan perbuatan Hua Zi Qing. Dengan kata lain, keadaan sulitnya saat ini tak lebih dari kedok belaka." Mata Su Xi-er berkedip cerdik.

Tatapan Du Ling adalah keterkejutan yang jelas. "Siasatnya benar-benar berjalan sangat dalam. Aku takutnya, Hua Zi Rong sudah sangat meremehkannya."

"Tak hanya itu saja, bahkan Lan Shan mungkin bagian dari papan caturnya." Su Xi-er menyatakan dingin.

Gelombang raksasa naik ke permukaan hati Du Ling. Jika itu benar berarti Xi Liu kembali ke titik awal.

"Pangeran Hao, apakah keadaan Xi Liu benar-benar seperti itu?" Du Ling bertanya tidak percaya.

Anggukan Pei Qian Hao adalah peringatan bagi Du Ling, memaksanya untuk memikirkan kembali evaluasinya terhadap Hua Zi Qing.

"Tetapi Xi-er, dari apa yang telah ditunjukkannya, Hua Zi Qing adalah orang yang akan melakukan cara tak bermoral apa pun demi merebut takhta. Apabila ia benar-benar memiliki kemampuan perencanaan yang begitu mendalam, kenapa ia akan menggunakan cara seperti itu ...."

Bukannya Du Ling tidak memercayai penilaian pasangan itu, tetapi masalahnya hanya terlalu sulit untuk dipercaya.

Su Xi-er dapat memahami pemikiran hatinya. "Semenjak pertemuan kita di Desa Xiang, ia sudah berpura-pura. Kakak, orang ini sudah pasti bukan orang yang baik."

"Kenapa ia rela ditahan? Jujur, aku tidak bisa terpikirkan penjelasan yang masuk akal." Du Ling tidak tahan untuk bertanya.

Pei Qian Hao menjawab dengan tenang, "Tempatkan dirimu dalam situasi yang tak berdaya untuk mendapatkan tekad demi mencari jalan keluar."

"Meski tampaknya dipenjara, ia tidak dalam bahaya. Berdasarkan situasi saat ini, Hua Zi Rong tidak akan melakukan apa-apa terhadapnya." Su Xi-er menjelaskan lebih jauh.

Du Ling pun menghela napas mencela dirinya sendiri selagi ia berbicara lagi. "Penilaianku benar-benar keliru kali ini."

"Jangan mengecilkan dirimu sendiri seperti itu, Kakak. Jika ia tidak kehilangan pijakannya dikarenakan tekanan dari kita, aku takutnya ia masih akan menyembunyikan dirinya hingga sekarang." Su Xi-er mencibir.

"Jangan bilang padaku bahwa dalang dibalik kejadian-kejadian itu selalu Hua Zi Qing?" Du Ling telah memilah semua titik yang berhubungan.

Mata Su Xi-er dingin. "Kakak, A-Jing dan aku berpikir bahwa, berdasarkan situasi Xi Liu saat ini, kerajaan itu sendiri sudah terpecah."

"Tanpa adanya kehancuran, tidak ada pembangunan." Pei Qian Hao berkomentar dingin.

Mata Du Ling diliputi cemoohan. "Aku tidak menyangka, situasi Xii Liu begitu rumit. Tidak mengherankan kalau Yun Ruo Feng menginginkan sepotong kuenya juga."

"Kakak, Yun Ruo Feng kemungkinan juga salah menilai Xi Liu." Su Xi-er mencibir sebelum Pei Qian Hao tiba-tiba membuat isyarat tangan, mendorong semuanya terdiam.

Segera setelahnya, mereka melihat Wu Ling membawa seorang wanita yang tampak seperti seorang dayang.

"Apa yang Anda lakukan? Hamba hanya seseorang yang menyapu lantai."

Su Xi-er terkekeh dingin. "Penyamaranmu terlalu buruk. Seorang dayang tidak akan sanggup membeli produk kosmetik berkualitas tinggi. Katakan, siapa yang mengirimmu kemari?"

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang