Chapter 698 : Mementaskan Suatu Sandiwara

85 16 0
                                    

Di rumah pos.

Butiran-butiran keringat menetes dari dahi Su Xi-er selagi ia berbaring di tempat tidur. Tidak bisa bersuara, ia merasa seolah-olah tubuhnya dikoyak.

Pei Qian Hao hanya bisa berdiri di sampingnya, dengan lembut memanggil namanya sewaktu ia melihat penderitaannya.

Dalam keadaan kaburnya, Su Xi-er hanya samar-sama mendengar suaranya. Namun, rasa sakit yang tajam membuatnya berputar-putar dalam kegelapan sebelum ia bisa merespon.

"Kau telah menempati tubuhku; kembalikan tubuhku padaku." Suara samar mengalir masuk ke dalam benaknya.

Su Xi-er tetap acuh tak acuh. "Kau sudah tidak ada lagi."

"Iya, dan itu karena kau menempati tubuhku, makanya aku mati." Suara wanita itu melengking dan sedih sembari terus menjerit.

Su Xi-er mengerti bahwa apa yang sedang dialaminya tidaklah nyata, dan pasti diakibatkan oleh orang lain. Seseorang pasti telah melakukan sesuatu pada tubuh ini.

Ia mengumpulkan semua kekuatannya untuk melawan, memaksa membuka matanya.

Pei Qian Hao dan tabib kekaisaran sudah berada di sisinya selama ini.

"Xi-er, kau bangun. Apa kau merasa ada yang tidak enak?" Tatapannya lembut, tetapi matanya diliputi kecemasan selagi ia maju ke depan untuk menyeka keringatnya dengan sehelai saputangan.

"Pangeran Hao, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hao Wang Fei hanya terganggu oleh banyaknya kecemasannya. Tabib biasa ini akan meresepkan sup penenang saraf untuk membantu mengakhiri mimpi buruknya yang sering terjadi." Tabib kekaisaran menjelaskan dengan hormat.

Su Xi-er tersenyum tipis. "A-Jing, bahkan tabib kekaisaran mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Kau tidak perlu terlalu cemas."

Dikatakan begitu, Pei Qian Hao menyadari bahwa keadaan tubuhnya tidak sesederhanya yang dipikirkannya.

"Wu Ling, ikuti tabib kekaisaran untuk mengambil obatnya." Wu Ling dengan cepat mengangguk dan menjalankan perintah Pei Qian Hao.

"Xi-er." Pei Qian Hao menggenggam kedua tangannya dengan ekspresi yang lembut.

Su Xi-er membelai wajahnya dengan lembut. "A-Jing, jangan khawatir, baik anak kita dan aku baik-baik saja."

Pei Qian Hao tersenyum sebagai balasannya. "Xi-er, aku pasti akan menyelidiki masalah ini sampai tuntas."

"Mmm, aku memercayai A-Jing." Su Xi-er menciumnya dengan lembut.

Sementara mereka berdua sedang bermesraan satu sama lain, Du Ling berjalan masuk.

"Kudengar Xi-er sakit. Apa yang terjadi?"

"Kakak, aku tidak apa-apa. Aku hanya tidak tenang saja dalam tidurku." Meskipun Su Xi-er berusaha untuk menghindari kenyataannya supaya tidak membuatnya cemas, kebohongan setengah hati itu tidak cukup untuk membohongi Du Ling yang cerdik.

"Bagus, tetapi kau harus menjaga dirimu sendiri dengan lebih baik. Serahkan saja semua hal lainnya pada suamimu dan aku." Du Ling menggodanya dalam upaya meringankan stresnya.

"Hua Zi Rong mengirimkan undangan ke Perjamuan Bantuan Bencana besok; tujuannya adalah untuk mendoakan berkat untuk kerajaan." Du Ling membagikan beritanya pada mereka.

Tatapan kontemplatif melintasi mata Pei Qian Hao. "Tampaknya, ia mulai beraksi."

Tatapan Su Xi-er lembut. "A-Jing, aku takutnya kalau Perdana Menteri Wen akan memuntahkan banyak darah kali ini."

Du Ling tersenyum dingin. "Ia sudah akan diiris-iris kalau ini adalah Wilayah Barat, dan bahkan itu saja masih tidak akan cukup."

"Kakak, dengan kemelut di mahkamah Xi Liu, ia tidak bisa bertindak gegabah." Su Xi-er memberikan analisis singkat.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang