Chapter 708 : Terjebak dalam Situasi yang Sulit

97 16 3
                                    

"Bukankah kau tahu persis apa yang ingin Pangeran ini lakukan?" Yun Ruo Feng bertanya sarkas.

Plok. Plok. Seiring dengan suara tepukan tangan, pria lain berjubah pun muncul.

"Pangeran Yun memang pintar. Kau tidak mengecewakan orang tua ini." Tak ada jejak kecanggungan di roman wajah pria itu.

Ia kemudian melihat ke pria lainnya yang mengenakan jubah. "Shi di, gantilah ke pakaianmu yang biasa."

Pria yang dipanggil sebagai 'Shi di' pun mengangguk, dan berjalan lebih jauh ke dalam.

Tak diperlukan kata-kata bagi semua orang yang ada untuk menangkap situasi keseluruhannya.

Senyum sinis menggantung di mulut Yun Ruo Feng. "Pangeran ini tidak berminat dalam permainan membosankan seperti mengungkapkan kebohongan orang, tetapi lebih baik kau tidak memaksakan keberuntunganmu."

Pria berjubah hitam itu tidak menyanggah, hanya menarik jubahnya ke belakang untuk memperlihatkan wajah yang setengah menangis dan setengahnya tersenyum.

"Pangeran Yun, orang tua ini hanya sedang bercanda. Kenapa kau harus seserius itu?"

Yun Ruo Feng mencibir. "Bercanda? Pangeran ini berpikir bahwa kau sedang menguji kesabaranku."

Tatapan mendalam berkedip di mata pria berjubah itu. "Pangeran Yun, rencana Majikan melibatkan banyak orang. Tidak salah untuk lebih berhati-hati, kan?"

"Tidak ada yang salah dengan bersikap berhati-hati, tetapi penyelidikanmu sudah menyentuh garis bawahku." Mata Yun Ruo Feng berbinar dingin.

Pria berjubah itu tersenyum. "Pangeran Yun, karena kau tersinggung dengan hal ini, orang tua ini akan menyampaikan permintaan maafku. Mohon maafkan kesalahan orang biasa ini."

Ejekan menggantung di sudut bibir Yun Ruo Feng. "Bagaimana jika Pangeran ini mengatakan bahwa aku tidak mau memaafkanmu?"

Mata pria berjubah itu berkilau dingin. "Mengapa kau tidak langsung ke intinya, Pangeran Yun?"

Sementara ia adalah orang yang hina, Yun Ruo Feng juga jelas-jelas tahu bagaimana cara menimbang pilihannya. Satu-satunya alasan ia begitu ngotot tentang hal ini adalah karena ia berniat memanfaatkannya sebagai keuntungan.

"Pangeran ini bisa setuju untuk meminjamkan pasukan pada majikanmu, tetapi aku menginginkan dua per tiga dari keuntungannya." Yun Ruo Feng hampir sama seperti melakukan perampokan di siang bolong.

Semua tanda-tanda ketenangan menghilang dari mata pria berjubah itu. "Pangeran Yun, tidakkah kau berpikir kau meminta terlalu banyak?"

"Memangnya kenapa kalau Pangeran ini meminta terlalu banyak? Apa yang bisa kau perbuat padaku?" Yun Ruo Feng menyeringai.

Saat kau berada di depan Pangeran ini, terlepas apakah kau seekor naga atau harimau, kau akan bersujud.

Pria berjubah itu mencibir. "Pangeran Yun, jika orang tua ini benar, kau hampir tidak punya pasukan yang tersisa di Nan Zhao."

Dengan kata lain, kau tak lagi dalam kondisi primamu, jadi kau bisa menyimpan kesombonganmu itu di depanku.

"Oh?" Yun Ruo Feng menyeringai. "Karena kau telah menyelidiki Pangeran ini dengan begitu jelas, kenapa kau harus meminta kolaborasiku? Apa yang bisa dilakukan seseorang yang telah kehilangan kekuatan mereka untukmu?"

Kau boleh berpikir apa pun yang kau inginkan. Bagaimanapun juga, akulah satu-satunya yang akan mengetahui kebenarannya.

Hawa dingin melintasi mata si pria berjubah. "Pangeran Yun, majikan orang tua ini sangat menghargaimu, bukan syarat tambahan lainnya."

Perkataannya sangat munafik, meskipun ia tanpa sengaja membocorkan informasi tentang pentingnya Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng langsung menangkap fakta ini untuk menarik timbangannya lebih jauh untuk keuntungannya. "Oh, begitukah? Tetapi Pangeran in belum pernah melihat ketulusan majikanmu. Jika majikanmu benar-benar tulus, setidaknya ia harus keluar dan bertemu denganku, kan?"

Mata pria berjubah itu jadi dingin. "Pangeran Yun, Majikan tentu akan muncul setelah kita mencapai mufakat dalam kesepakatan ini."

"Pangeran ini telah mendengarkanmu berbicara sepanjang waktu, tetapi aku tidak melihat satu pun manfaatnya." Yun Ruo Feng segera membalas.

"Pangeran Yun, tentu saja akan ada keputusan besok. Pertemuan hari ini hanyalah interaksi awal."

Pria berjubah itu memutuskan untuk mundur selangkah sebagai sarana untuk maju, melompat keluar dari papan catur untuk melihat gambaran lebih besarnya.

Niatnya tak bisa lepas dari deteksi Yun Ruo Feng, dan orang itu pun menyeringai. "Kalau begitu, datanglah dan cari lagi Pangeran ini setelah ada hasilnya besok."

Yun Ruo Feng pun meninggalkan pondok bambu itu bersama Yun Ling.

Tatapan Yun Ling dingin. "Pangeran Yun, terus berinteraksi dengan mereka mungkin memengaruhi rencana kita."

"Tidak apa-apa, Pangeran ini juga ingin bertemu dalang Xi Liu ini, sehingga aku bisa memeriksa apakah itu benar-benar orang yang kupikirkan." Yun Ruo Feng menyeringai.

Yun Ling mengangguk dan tidak berkomentar.

Di pondok bambu, si pria ber-chang shan biru telah berganti ke pakaiannya yang biasa. Namun, pembawaannya saat ini sombong, sangat berbeda dengan dirinya yang biasa, yang ceria dan penuh kebahagiaan.

"Apa yang kau rencanakan?" Bahkan nada bicaranya pun berubah drastis.

Pria berjubah itu menunjukkan ekspresi hormat. "Menilai dari situasinya saat ini, aku takutnya kalau rencana Majikan harus ditunda."

"Ditunda? Apakah menurutmu, Majikan akan menyetujuinya? Lan Shan terlalu dikuasai oleh emosinya, jadi mari kita sembunyikan beberapa hal darinya," kata si pria berbaju biru.

Pria berjubah itu berujar dingin, "Jika kita bertindak gegabah, itu mungkin menghalangi laju rencana kita."

"Kalau begitu, kita biarkan saja mereka bertarung lebih dulu. Aku ingin Yun Ruo Feng begitu sibuk hingga ia tidak akan bisa ikut campur dalam urusan kita; kemudian, ia akan memohon pada kita untuk bekerja sama dengannya." Pria berbaju biru memasang tatapan kejam di matanya selagi ia berbicara.

"Apakah maksudmu ...."

"Yun Ruo Feng curiga bahwa Pangeran Hao-lah dalang dari kehancuran pasukannya, jadi kita juga harus bergerak terhadap Pangeran Hao juga. Meskipun Yun Ruo Feng bukan seekor harimau, ia masih bisa jadi serigala." Pria ber-chang shan biru berujar sambil mencemooh.

"Jika Shi jie-mu mengetahui kepribadian aslimu, aku takutnya ia tidak akan sanggup menghentikan dirinya dari menusuk matanya sendiri." Si pria berjubah itu mengejek.

Pria berbaju biru hanya tersenyum. "Hidup itu semuanya soal akting, kalau tidak, aku akan mengecewakan nama yang diberikan Majikan kepadaku."

"Sudahkah kau menemukan barang dari Kediaman Perdana Menteri?" Pria berjubah itu bertanya dengan tenang.

Pria ber-chang shan biru menyeringai. "Semua orang telah mengarahkan panahnya ke Hua Zi Qing. Aku menantikan untuk melihat bagaimana ia akan merespon."

"Lan Shan memiliki perasaan yang sangat istimewa terhadap Hua Zi Qing. Hati-hatilah agar tidak kehilangan lebih daripada yang kau dapatkan." Pria berjubah itu memperingatkan dengan gaya yang mengejek.

Pria berbaju biru menggelengkan kepalanya. Semuanya berada dalam genggamanku; ia tidak akan mengetahuinya.

Melihat betapa percaya dirinya si pria berbaju biru, pria berjubah itu tidak berkomentar lebih jauh. Bagaimanapun juga, meskipun kemampuan bertempurnya di bawahku, kemampuannya untuk bersiasat dan strategi adalah cerita yang sepenuhnya berbeda. Jika tidak, mana mungkin ia menjadi tangan kanan Majikan?

Pria berbaju biru tersenyum. "Ayo pergi. Pertunjukan yang bagus akan segera dimulai."

Pria berjubah pun mengangguk, dan keduanya berjalan keluar.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang