Chapter 636 : Heroik

118 18 3
                                    

Masyarakat yang melihat Su Xi-er pun kebingungan dengan kata-katanya; tidak hanya ini adalah pertama kalinya mereka melihatnya dari dekat, tetapi banyak dari mereka juga masih terkejut akan kematian pria itu. Ia mati karena tanaman obat? Bagaimana ia tahu bahwa pria itu ambruk dan mati dengan mulut berbusa?

Mengenakan busana merah yang menyilaukan, penampilan Su Xi-er cukup untuk menarik perhatian semua warga yang menunggunya untuk menjelaskan lebih lanjut.

Su Xi-er menunjuk ke busa putih yang dimuntahkan pria yang sudah meninggal dan berkata, "Kita biasanya melihat warna putih bersih atau sedikit kekuningan saat seseorang mengeluarkan busa di mulutnya, tetapi lihat, ada sedikit warna merah di sini."

Para warga melihat ke arah yang ditunjuknya dan membelalakkan mata mereka selagi mereka mulai mendiskusikan masalah tersebut. "Benar-benar ada sedikit warna merahnya! Jadi ia meninggal setelah diracuni dengan tanaman obat! Waktunya terlalu pas; siapa sangka kalau ia mati tepat setelah membicarakan tentang Hao Wang Fei!" Beberapa warga tiba-tiba menyadari bahwa Su Xi-er ada di sana dan berhenti bicara, bertanya-tanya apakah mereka juga akan mati seperti si pria di hadapan mereka apabila mereka melanjutkan spekulasi seperti itu.

Su Xi-er tertawa. "Pria ini diracuni sebelumnya, dan baru bekerja sekarang. Sudah ada beberapa kejadian serupa yang tak bisa dijelaskan di Bei Min akhir-akhir ini, jadi kalian semua harus memercayai bahwa Yang Mulia, Pangeran Hao, dan Commandery Prince Xie pasti bisa segera menyelesaikan masalah ini. Berhati-hatilah, dan jangan disesatkan oleh rumor! Selain itu, apakah aku tampak seperti roh jahat?" Lalu ia tersenyum lembut dengan lesung pipinya yang terlihat.

(T/N: kok saya baru ngeh ya kalo neng Xi-er punya lesung pipi wkwkwk)

Para warga pun terpesona sejenak akan penampilan manisnya sebelum kembali tersadar. "Hao Wang Fei lebih mirip peri! Anda bukanlah roh jahat! Aku sama sekali tidak memercayai itu!"

"Itu benar. Roh jahat tampak mengerikan! Kita harus tetap berpikiran jernih dan tidak disesatkan oleh rumor semacam itu! Pasti ada orang yang cemburu dengan betapa baiknya Bei Min dan ingin menyebabkan kerusuhan!" Para warga memulai pembahasan lain sewaktu mereka memuji-muji Su Xi-er.

(T/N: para warga ini juga bener-bener ya, gampang kali keombang-ambing =___=)

Si pengawal tentara kekaisaran mengagumi bagaimana Wang Fei berhasil menenangkan orang banyak. Mereka semuanya tampak sungguh-sungguh memercayainya, yakin bahwa yang perlu mereka lakukan adalah untuk tetap tenang dan membiarkan makhamah kekaisaran menyelidikinya.

Si pengawal tentara kekaisaran berjalan ke arah Su Xi-er dan membungkuk. "Hao Wang Fei, Nona Liu Yin Yin telah meninggalkan istana."

Su Xi-er mengerutkan dahinya mendengar ini. Yin Yin pergi sendiri? Bagaimana mungkin, padahal ia tahu dengan jelas tentang situasi saat ini di Bei Min? Apalagi, bagaimana bisa ia pergi tanpa seorang pun yang menyadari, dengan betapa banyaknya pengawal di sekitar istana?

Su Xi-er sudah tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres. "Masalahnya tidak sesederhana itu, dan aku harus pergi sendiri ke istana. Pergilah ke barak tentara dan kabari Pangeran Hao juga; pastikan tidak ada orang lain yang mengetahuinya."

Si pengawal tentara kekaisaran membungkuk dan berkata, "Bawahan ini mematuhi perintah."

Su Xi-er lalu menginstruksikan seorang pengawal dari Kediaman Pangeran Hao untuk membawanya ke istana. Melihat betapa tergesa dirinya terlihat, si pengawal dengan cepat melecut cemetinya dan membuat keretanya menuju istana.

Xie Yun sudah pergi ketika ia sampai, dan Situ Lin sudah membawa pesan Liu Yin Yin kembali ke Ruang Baca Kekaisaran bersamanya. Ia sedang membandingkan tulisan tangan di pesan itu dengan tulisan tangan Liu Yin Yin sebelumnya.

Su Xi-er masuk dan bertanya, "Yang Mulia, bagaimana kau begitu yakin bahwa Liu Yin Yin pergi sendiri dan bukannya diculik?"

Situ Lin menyerahkan pesan itu kepadanya dan berkata, "Bibi Kekaisaran, lihatlah ini. Tulisan tangannya sama persis dengan tulisan tangan Liu Yin Yin. Apakah mungkin seseorang menyelinap masuk ke istana dan memaksa Yin Yin untuk menuliskan pesan itu, sehingga kita berpikir bahwa ia pergi atas kemauannya sendiri?"

Su Xi-er mempelajari pesan itu dengan cermat sebelum berkata, "Kemanan di istana ketat, dan tidak mungkin bagi orang untuk keluar masuk seenaknya. Satu-satunya kemungkinan adalah bahwa ia diculik, dan jika kau melihat ke huruf terakhir di pesan ini, kau bisa melihat ada kesalahan. Seolah-olah ia gemetaran ketika ia menulisnya."

Lalu ia menyerahkan pesan itu kembali pada Situ Lin, yang dengan cepat memastikan apa yang telah Su Xi-er katakan. "Bibi Kekaisaran, kau benar! Aku bahkan tidak menyadari itu!"

Mereka yang tidak mahir dalam kaligrafi barangkali bahkan tidak akan menyadari apa pun. Selain itu, perlu diingat bahwa Liu Yin Yin adalah putri Guru Agung Liu, dan orang terpelajar yang cerdas; ia tidak akan pernah membuat kesalahan seperti itu biasanya.

"Yang Mulia, utus orang untuk mencari di ibu kota dan pinggiran kota. Turunkan pengumuman kekaisaran untuk memberitahu orang-orang bahwa ada hal yang lebih serius daripada yang terlihat. Mei Jin Xiu sedang bekerja siang malam untuk mencaritahu bagaimana menetralkan Rumput Yin Luo." Di saat ini, seorang pengawal dari luar memberi laporannya dengan gelisah.

"Yang Mulia, ada kabar buruk; ada serangan di Klinik Keluarga Mei. Para pengawal yang ditempatkan di sana semuanya tewas; dan Nona Mei serta Yu Xiao tidak bisa ditemukan dimana pun!"

Situ Lin mengerutkan dahi mendengar berita ini selagi ia berjalan keluar dari ruangan. "Kapan kau menyadari ini?"

"Seorang pria tua ingin mengunjungi klinik dan menunggu mereka buka karena biasanya mereka melakukannya di waktu yang sama setiap harinya. Namun, pagi ini pintunya tetap tertutup. Hanya saat pria tua itu tidak menerima jawaban setelah memanggil-manggil dan pergi ke petugas yamen, barulah mereka menyadari ada yang tidak beres!"

Su Xi-er berjalan ke arah mereka dan bertanya, "Apakah Pangeran Hao sudah diberitahu?"

"Wang Fei, Pangeran Hao sudah mengetahuinya. Commandery Prince Xie juga dalam perjalanannya ke sana. Para pengawal dari yamen dan Pasukan Kekaisaran saat ini sedang mencari Nona Mei dan Yu Xiao secara diam-diam."

Su Xi-er melambaikan tangan untuk membubarkan si pengawal dan menoleh ke Situ Lin. "Yang Mulia, pastikan kau menjaga kestabilan di mahkamah. Yin Yin, Mei Jin Xiu, dan Yu Xiao telah ditangkap oleh orang yang sama."

"Bibi Kekaisaran, orang yang menangkap mereka adalah ....?" Situ Lin mengernyit; ia bisa dengan mudah mengetahui bahwa pelakunya sedang menargetkan Pei Qian Hao dan Su Xi-er.

"Jangan khawatir, mereka akan baik-baik saja." Su Xi-er kemudian berjalan ke arah tandu istana dan berlalu.

Ketika ia pindah ke kereta kudanya sendiri, ia menemukan sebuah pesan di tempat duduknya. Selain dari beberapa patah kata, ada pula beberapa helai rambut yang diletakkan di dalamnya. Bunyinya: 'Ini adalah rambut Liu Yin Yin. Jika kau tidak mengikutinya, berikutnya, tidak akan hanya beberapa helaian rambutnya saja.'

Su Xi-er mengatupkan bibirnya melihat ini dan meremas pesan itu. Yun Ruo Feng menggunakan Liu Yin Yin untuk mengancamku! Di titik ini, aku tidak percaya bahwa tujuannya hanyalah diriku. Dengan seberapa keras ia berusaha menyebabkan kerusuhan di antara empat kerajaan dan Wilayah Barat, jelas bahwa ia berusaha mengambil alih dunia.

Bukan hanya ia tidak menyesal, ia menolak untuk belajar dari kesalahannya, dan ia lebih suka melanjutkan perbuatan mengerikannya! Aku ingin tahu apakah Feng Xiao akan menyesal menyelamatkannya jika ia mengetahui semua ini.

Sebenarnya, Feng Xiao punya alasannya sendiri untuk menyelamatkan Yun Ruo Feng.

Saat pengawal yang diinstruksikan Su Xi-er untuk pergi ke Klinik Keluarga Mei tiba, ada beberapa warga di dekat pintu, sedang membahas masalah itu.

"Nona Mei itu baik sekali, kenapa ia diculik? Apa yang ingin dicapai oleh pelakunya?"

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang