Chapter 635 : Kecaman Publik

111 21 0
                                    

Para pejabat berlutut di Aula Pertemuan Kekaisaran selagi mereka meminta Kaisar agar menurunkan titah supaya Pei Qian Hao menyerahkan Su Xi-er ke mahkamah. Karena pangeran sendiri tidak muncul di mahkamah selama beberapa hari, keberadaan baik ia dan istrinya tidak diketahui.

Selan itu, kekacauan tidak hanya terbatas di Bei Min juga; bahkan Dong Ling dan Xi Liu telah mengirimkan surat, meminta Bei Min memecahkan masalah ini sesegera mungkin. Bersama dengan para pedagang yang membawa berita bersama mereka selagi mereka berpergian kesana kemari, praktisnya semua orang di keempat kerajaan mengetahui situasi Bei Min.

Para pejabat memohon kepada Kaisar, "Yang Mulia, kami harap agar Anda dapat menurunkan sebuah titah. Ini bukannya untuk menentang Pangeran Hao, tetapi sebaliknya, metode untuk mengulur waktu."

Situ Lin mengepalkan tinjunya di bawah jubah naganya. Ia lalu menggebrak sandaran lengan singgasana dan bangkit berdiri, menatap ke bawah pada para pejabat yang sedang berlutut di lantai. "Pangeran Hao telah melakukan begitu banyak hal demi Bei Min, tetapi sebagai pejabat mahkamah, kalian langsung berbalik melawannya segera setelah ada beberapa rumor jahat yang menyebar? Daripada dikendalikan oleh orang lain yang mencoba menyebabkan masalah, mungkin kalian harus menyelidikinya sendiri! Jika aku mendengar sesuatu seperti itu lagi, kalian akan dicopot dari posisi kalian!"

Situ Lin berbicara dengan lantang, dan para pejabat gemetar mendengar nada menekannya; mau tak mau mereka teringat akan sikap dingin Pei Qian Hao!

Pangeran Kekaisaran Kedua, Situ Rong, lalu berkata, "Yang Mulia benar. Semuanya harusnya bekerja sama untuk melawan orang yang menyebarkan rumor-rumor ini, bukannya malah melawan kepentingan Bei Min. Dari sini, kita bisa secara jelas melihat bahwa bukan hanya peraturan yang memengaruhi rakyat yang perlu ditinjau kembali, tetapi peraturan yang memengaruhi mahkamah dan ujian kekaisaran juga."

(T/N: termasuk baik ke ju untuk ujian literatur dan wu ju untuk ujian militer.)

Para pejabat gemetar, tetapi Menteri Mahkamah Peninjauan Kembali berdiri dan membungkuk ke arah Situ Rong. "Pangeran Kekaisaran Kedua, Anda mungkin sudah salah paham akan niat kami. Kami para pejabat biasa tidak disesatkan. Kami meminta Hao Wang Fei untuk menyerahkan diri sementara waktu sebagai sebuah cara untuk menenangkan rakyat selagi kita menyelesaikan situasinya, dan tidak berencana untuk melakukan apa pun kepadanya. Pejabat biasa ini berpikir bahwa Wang Fei akan bersedia melakukan pengorbanan kecil demi Bei Min."

(T/N: Juga dikenal sebagai 'Dalisi'.)

Sebelum Situ Lin dapat mengatakan apa-apa, seorang pengawal di luar aula melaporkan, "Commandery Prince Xie telah tiba!"

Meskipun Situ Lin sudah memberikan Xie Yun izin untuk istirahat di rumah karena ia sudah dibanjiri dengan pekerjaan akhir-akhir ini, orang itu tetap menghadiri mahkamah dengan Xie Liu Li yang mendorong kursi rodanya.

Xie Yun melihat ke arah para pejabat sebelum mengatakan, "Hao Wang Fei murah hati, dan tidak akan menghukum satu pun dari kalian bahkan jika ia telah mendengar apa yang kalian katakan. Namun, melanjutkan rencana seperti itu hanya akan menyebabkan gangguan lebih lanjut di Bei Min. Pangeran ini terkejut melihat betapa bodohnya para pejabat mahkamah kita dalam menangani berbagai hal."

Sebelum siapa pun bisa menyanggah, Xie Yun melihat ke arah Menteri Mahkamah Peninjauan Kembali, Tuan Mu, dan bertanya, "Aku yakin tanggal pernikahan untuk Nona Mu dan Pangeran Kekaisaran Kedua akan segera diterapkan?"

Tuan Mu membungkuk dan menjawab, "Dengan situasi Bei Min saat ini, Pangeran Kekaisaran Kedua harus fokus pada tugas-tugasnya. Pernikahannya bisa menunggu."

"Pernikahannya sudah ditetapkan, dan harus dilakukan setelah masalah ini selesai; bukankah harusnya kau menjadi yang pertama untuk mengesahkannya sebagai calon ayah mertua? Atau apakah kalian semua mencoba melakukan pengkhianatan sekarang, karena Pangeran Hao sibuk dengan urusan lain?" Xie Yun berujar dingin, menakuti para pejabat mahkamah.

Situ Lin kembali duduk di singgasana kekaisarannya dan berkata, "Cukup, Commandery Prince Xie benar. Aku tidak ingin mendengar hal seperti itu lagi. Tuan Mu, aku tidak akan memperpanjang ini lebih jauh karena kau akan menjadi ayah mertua Pangeran Kekaisaran Kedua, tetapi kau tetap harus dihukum untuk ini, sebagai contoh bagi yang lainnya. Tinggallah di rumah sampai masalah ini selesai. Pangeran Kekaisaran Kedua akan mengambil alih semua tugas-tugasmu untuk sementara waktu. Tidak perlu diskusi lebih lanjut. Pertemuan ditunda!" Kemudian ia melambaikan tangan dan berdiri untuk pergi.

Kasim di dekatnya mengangkat cambuk ekor kudanya dan mengumumkan dengan lantang dengan suara tajamnya. "Pertemuan ditunda!"

Para pejabat saling berpandangan, tetapi didesak keluar aula oleh para kasim tak lama setelahnya. Tuan Mu membungkuk sewaktu ia melewati Xie Yun sebelum meninggalkan aula.

Xie Yun melirik Xie Liu Li, memberi sinyal agar ia mendorongnya keluar.

Situ Lin berjalan ke Ruang Baca Kekaisaran setelah semuanya sudah pergi, memandangi tumpukan dokumen dan memorandum yang besar yang telah diserahkan. Ia baru saja mulai memeriksanya ketika seorang kasim masuk. Situ Lin mengenalinya sebagai kasim yang ditempatkan di istana peristirahatan Liu Yin Yin.

Si kasim berjalan mendekat dan berkata dengan panik, "Yang Mulia, ada kabar buruk. Nona Yin Yin menghilang!"

Situ Lin bertanya dingin, "Kapan ia menghilang?"

"Kami tidak yakin kapan tepatnya, tetapi hamba tidak bisa menemukan Nona Yin Yin pagi ini. Hamba mengira bahwa ia pergi keluar untuk bermain, tetapi ia juga tidak ada di Taman Kekaisaran. Nona Yin Yin bukan gadis yang nakal, jadi hamba menunggu di istana peristirahatan, hingga ...." Sebelum si kasim selesai, Situ Lin sudah keluar dari ruang baca untuk menuju ke istana peristirahatan Liu Yin Yin.

Si kasim mengikuti hingga ia mendengar suara gaduh dari belakangnya. Berbalik, ia menemukan Xie Yun.

"Hamba memberi hormat kepada Commandery Prince Xie."

Xie Yun melambaikan satu tangan untuk memberi sinyal agar ia bangkit dan bertanya, "Apa yang terjadi?"

"Commandery Prince Xie, Nona Yin Yin menghilang. Mungkinkah ia sudah diculik oleh seseorang?" Si kasim jadi semakin resah sewaktu ia berbicara. Mempertimbangkan segala hal yang sedang terjadi di kota, ini sebenarnya cukup memungkinkan.

Xie Yun mengernyit mendengar ini, dan melambaikan tangan untuk memberi isyarat agar Xie Liu Li mendorongnya ke arah istana peristirahatan Liu Yin Yin.

Situ Lin sudah ada di sana ketika mereka sampai, menemukan sebuah pesan di istana peristirahatan dengan tulisan tangan si gadis kecil.

Situ Lin menoleh ketika ia mendengar Xie Yun tiba, menyerahkan pesannya kepada orang itu sewaktu ia masuk.

Xie Liu Li bisa melihat pesan itu sementara Xie Yun membacanya, alis Xie Yun tertaut sewaktu ia membaca isinya.

Bagaimana ini mungkin? Liu Yin Yin mendengar tentang rumornya dan meninggalkan istana seorang diri? Ia bukan diculik?

"Yang Mulia, apakah ini tulisan tangan Liu Yin Yin?"

"Benar."

Xie Yun kemudian berkata, "Ini waktu yang sangat buruk. Yun Ruo Feng sedang bersembunyi di ibu kota saat ini. Utus seseorang ke Kediaman Pangeran Hao dan kabari Hao Wang Fei soal ini."

Situ Lin berkata, "Aku akan mengirim orang untuk mencarinya."

***

Seorang pengawal tentara kekaisaran pergi ke Kediaman Pangeran Hao untuk melaporkan masalah itu pada Su Xi-er, tetapi diberitahu bahwa ia tidak ada. Tak punya pilihan selain kembali ke istana, si pengawal mendengar beberapa warga bergosip sewaktu ia lewat.

"Hao Wang Fei secara pribadi memeriksa pria yang tewas mendadak dengan mulut berbusa! Ia ada di sana!"

"Pria itu mati setelah mengucapkan 'Hao Wang Fei'. Apakah ia di sini untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah?"

"Ayo kita lihat!" Para warga pun berjalan menuju ke tempat itu selagi mereka berbicara.

Si pengawal tentara kekaisaran pun turun dari kudanya dan mengikuti mereka, berusaha keras menemukan Su Xi-er di tengah kerumunan. Namun, sebelum ia bahkan bisa cukup dekat, ia mendengar suara cerah seorang wanita. "Pria ini mati dikarenakan efek sebuah tamanan obat; ini bukanlah kematian dadakan yang tidak bisa dijelaskan."

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang