Chapter 695 : Bencana

86 18 0
                                    

Hua Zi Qing duduk di depan meja, dengan santai mengetuk-ngetuk meja dengan buku-buku jarinya sementara pria bertopeng berjalan masuk dengan sepucuk surat.

"Pangeran Qing, jembatan di Provinsi Meng sudah ambruk, dan air sungai telah membanjiri desa."

"Oh?" Hua Zi Qing tersenyum dengan tampang penuh perhitungan. "Tamu kita akan tiba sebentar lagi."

"Pangeran Qing, maksud Anda ...."

Sebelum si pria bertopeng selesai, seorang pengawal berjalan masuk dengan cepat.

"Pangeran Qing, kepala pelayan Kediaman Perdana Menteri sedang menunggu di luar."

"Suruh ia masuk."

Beberapa menit kemudian, kepala pelayan itu masuk, wajahnya meringis cemas. "Pelayan tua ini memberi hormat kepada Pangeran Qing."

Ia menyerahkan sepucuk surat kepada Hua Zi Qing, tetapi orang itu hanya melemparkannya ke samping, menyebabkan si kepala pelayan jadi panik.

"Pangeran Qing, ada sesuatu yang ingin didikusikan Perdana Menteri dengan Anda. Mohon dilihat."

Memahami bahwa ia sudah bersikap agak tidak sopan, kepala pelayan itu pun langsung menundukkan kepalanya.

Ada jejak penghinaan di mata si pria bertopeng. "Antar ia pergi."

Si kepala pelayan membeku sejenak sebelum bergerak seolah-olah ia hendak mengatakan sesuatu. Namun, seorang pengawal maju ke depan dan mengantarkannya keluar sebelum ia punya kesempatan.

"Pangeran Qing, tampaknya, Perdana Menteri Wen jadi resah." Pria bertopeng pun tersenyum tipis.

Mata Hua Zi Qing dihiasi hawa dingin. "Masalah menyangkut ransum militer sudah cukup parah; mana mungkin ia tetap tenang ketika kejahatan serius penggelapan dana akan segera terungkap?"

"Yang Mulia, apakah Anda berencana untuk membiarkannya sendiri, atau menyelamatkannya?" Pria bertopeng itu bertanya dengan penuh pertimbangan.

Hua Zi Qing menjawab dingin, "Itu akan tergantung pada apa yang dimiliki Perdana Menteri Wen untuk dibagikan dengan Pangeran ini."

"Anda berencana untuk bertemu dengannya?" Pria bertopeng itu bertanya dingin.

Satu-satunya jawaban yang diberikan Hua Zi Qing adalah senyum kalkulatif di sudut mulutnya.

***

Setelah diusir dari Halaman Liu Hua, si kepala pelayan pun dengan cepat melapor kembali pada Perdana Menteri Wen, yang hanya memberikan tanggapan singkat.

"Ia akan bertemu denganku."

Seperti dugaannya, pintu pun terbuka tak lama kemudian, dan seorang pria ber-douli muncul bersama seorang pengawal.

"Ayo pergi."

Memahami tujuannya, Perdana Menteri Wen pun menaiki kereta kuda dan sampai di sebuah pondok kecil di pedesaan.

"Perdana Menteri, kenapa kau ingin bertemu dengan Pangeran ini?" Hua Zi Qing melepaskan douli-nya dan bertanya, meskipun sudah mengetahui jawabannya.

"Pangeran Qing, pejabat tua ini di sini untuk membuat kesepakatan dengan Anda." Perdana Menteri menyatakan tujuannya dengan penuh hormat, meskipun hatinya dingin.

Aku awalnya mengira bahwa aku masih punya banyak waktu yang tersisa untuk memecahan masalah ini, tetapi siapa sangka, langit tidak melepaskanku.

Melihat sikapnya yang berpura-pura, senyum Hua Zi Qing pun mendalam. "Kalau begitu, mari kita dengar apa yang harus kau katakan, Perdana Menteri Wen."

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang