Chapter 765 : Untungnya

115 14 0
                                    

Saat Liu Yin Yin menyadarinya, ia sudah berjalan di Istana Long Qian, menuju ke aula tempat tidur Ning Lian Chen.

Ia sama sekali tidak ingin datang kemari. Ia tidak bisa tidur, jadi ia hanya ingin mengosongkan pikirannya dan berjalan-jalan saja.

Namun segera setelah ia pergi, ia berakhir di sini.

Seperti sebelumnya, Ning Lian Chen tidak terbiasa membiarkan para pengawal bertugas, dan justru karena itulah dulu Liu Yin Yin menyelinap ke aula istana ini dengan mudah.

Ialah yang ingin pergi, tidak seharusnya ia datang kemari.

Jadi, Liu Yin Yin pun berbalik dan hendak pergi.

Namun, suara lembut seorang wanita terdengar dan langkahnya terhenti.

"Yang Mulia, hamba siap melayani Anda."

Tiba-tiba terdengar suara seperti melepas pakaian.

Ekspresi Liu Yin Yin acuh tak acuh, tetapi tangannya yang tersembunyi di balik lengan pakaiannya terkepal tanpa sadar.

Seperti yang dikatakan para dayang istana. Kaisar penuh vitalitas dan wanita sangat diperlukan di sisinya.

Sekalipun Fang Ling Dang tidak ada di sini, selalu ada segelintir wanita seperti ini di istana.

Sama seperti saat ini, jika ia menolak, aula istananya tidak akan sepi. Jelas sekali bahwa Kaisar menerima pelayanan dari para dayang istana.

Liu Yin Yin sudah kembali normal dan hendak bergerak maju.

Namun, pada saat itu, terdengar suara geram seorang pria, "Keluar, siapa yang memberimu keberanian untuk datang kemari!"

Suaranya begitu keras dan penuh keagungan hingga si dayang istana ketakutan.

"Hamba pantas mati. Hamba sudah begitu berani dalam sekejap. Yang Mulia, mohon ampuni hamba!"

"Wanita sepertimu pantas mati!" Raungan itu terdengar lagi.

Brakk—dengan suara keras, pintu aula terbuka.

Lalu, terdengar suara lain—

"Ah!" Dayang istana itu langsung diusir, dan Ning Lian Chen muncul dengan mengenakan jubah naga, penuh amarah.

Liu Yin Yin belum pernah melihatnya seperti ini sebelumnya. Matanya melebar dan ia pun menatap kosong.

Dayang istana itu terlempar ke tanah, rambutnya berantakan dan wajahnya kotor. Terlepas dari rasa sakit di tubuhnya, ia bangkit dan berkata, "Yang Mulia, mohon ampuni hamba. Mohon ampuni hamba. Hamba mohon ...."

"Seseorang kemari!" Suara marah itu membuat siaga para pengawal yang berpatroli di istana.

Mereka segera masuk dan tercengang saat melihat Liu Yin Yin.

Mata Ning Lian Chen beralih, dan sosok Liu Yin Yin terlihat jelas di matanya sedalam mata air es di musim dingin.

Tangan di dalam jubah naga mengepal tanpa sadar. Yin Yin datang, kapan ia datang, apakah ia melihat yang barusan?

Ia ....

Ning Lian Chen segera memerintahkan para pengawal, "Seret dia dan penggal dia malam ini juga!"

Dayang istana begitu ketakutan hingga wajahnya memucat, "Yang Mulia, hamba ini kerasukan dan tidak seharusnya mendengarkan omong kosong orang lain yang mengatakan bahwa Anda penuh vitalitas. Hari ini, Majikan Yin Yin telah menolak Anda lagi. Malam ini adalah kesempatan yang sempurna."

Wajah pengawal itu berubah dingin. Dayang istana ini terlalu bodoh. Jika ia tidak mengucapkan kata-kata ini dan bersujud sekuat yang ia bisa, mungkin Kaisar akan mengampuni nyawanya.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang