Chapter 742 : Menjadwal Ulang Tanggal Pernikahan

97 16 0
                                    

Feng Chang Qing menghampiri Su Xi-er, membungkuk dan memberi hormat, "Memberi salam kepada Putri Pertama."

"Kita sudah lama tidak bertemu, dan kau jadi asing denganku. Ayo, bangunlah," kata Su Xi-er sambil tersenyum, lalu meraih tangan Xie Liu Li dan bertanya, "Bagaimana kalau kita meluangkan waktu untuk menetapkan tanggal pernikahan?"

Xie Liu Li menunduk, dengan sedikit senyuman tipis di bibirnya.

Feng Chang Qing tampak khawatir dan berkata, "Mari kita tunggu sampai keseluruhan situasi terselesaikan sebelum menetapkan tanggal pernikahan."

Kalimat ini membuat Xie Liu Li mengangkat kepalanya. Ia mengerti maksudnya. Meskipun ia merasa sedih, ia bisa mengerti.

"Bagaimana mungkin? Kau sudah cukup umur, dan Liu Li sudah cukup umur untuk menikah. Aku tidak akan senang jika ini terus berlarut-larut. Kenapa, kau tidak mau mendengarkan perintahku?" Kata Su Xi-er serius, menggunakan nada memerintah.

Feng Chang Qing berpikir sejenak dan akhirnya berkata, "Semuanya tergantung pada pengaturan Putri Pertama."

"Xi-er, aku akan menunggunya. Tidak apa-apa. Situasi keseluruhan tidak stabil. Bahkan jika kami menikah, kami tetap akan merasa khawatir ...." Xie Liu Li tahu bahwa Feng Chang Qing terpaksa setuju karena perintah.

Su Xi-er tersenyum dan berkata, "Jadilah wanita yang sudah menikah dengan pemikiran yang tenang. Situasi secara keseluruhannya tidak stabil, dan bukan kau yang semestinya mengkhawatirkannya. Bahkan jika langit runtuh sekali pun, akan ada seseorang yang menyangganya. Masalah ini sudah diselesaikan. Ketika aku kembali, aku akan mendiskusikannya dengan Commandery Prince Xie tentang hari yang baik untuk menikah."

"Ini ... baiklah," Xie Liu Li setuju, dan kemudian melihat ke arah Feng Chang Qing.

"Aku membawa Liu Li ke sini, temani dia hari ini. Aku akan melihat ladang bunga Ling Rui." Setelah mengatakan itu, Su Xi-er meletakkan tangan Xie Liu Li di tangan Feng Chang Qing dan berjalan ke depan.

Feng Chang Qing melihat sosoknya yang menjauh dan menghela napas.

"Chang Qing, lakukanlah selangkah demi selangkah, aku yakin semuanya akan baik-baik saja," ucap Liu Li sembari memegang tangannya.

Feng Chang Qing tetap diam, mengulurkan lengannya yang panjang dan memeluknya.

***

Su Xi-er, yang sudah berjalan pergi, tiba di sebuah ladang bunga, dengan hati-hati memandangi kuncup-kuncup hijau yang tumbuh dari Ling Rui.

Sambil berjongkok, Su Xi-er mendekat dan mencium aromanya. Kuncup hijaunya mengeluarkan aroma samar, dan ia langsung merasa jauh lebih baik.

Saat ia berjalan, ia melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain gembira di tengah ladang bunga.

"Ayo main petak umpet!" ajak seorang gadis kecil dengan riang.

"Bagaimana bisa kita bersembunyi? Ini tanah datar, dan di sana ada ladang bunga. Kita tidak boleh pergi ke ladang bunga itu!" kata teman-teman yang lain dengan ragu-ragu.

Gadis kecil itu memutar matanya dan tiba-tiba melihat Su Xi-er, "Ada peri yang keluar dari ladang bunga! Kalau ia bisa pergi ke ladang bunga, bolehkah kita pergi juga?"

"Tidak, jangan pergi." Teman kecilnya segera meraihnya dan menatap Su Xi-er dengan waspada, "Apakah kau tidak takut pada iblis dan hantu? Aku mendengar dari orang tuaku bahwa Putri Pertama telah kembali dari kematian, jadi kita tidak boleh pergi ke ladang bunga. Bunga-bunga yang tumbuh di sana itu, semuanya adalah bunga Ling Rui, dari Nan Zhao!"

Gadis kecil itu ragu-ragu sejenak dan memandang Su Xi-er dengan bingung.

Su Xi-er tersenyum tipis, dan anak-anak kecil itu semuanya berdiskusi. Ladang bunga ini menjadi sumber kengerian di hati orang-orang.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang