Chapter 700 : Siapa Pemenang Akhirnya

136 18 6
                                    

Pria ber-chang shan biru menyingkirkan sikap acuh tak acuhnya dan mengadopsi nada serius. "Tidak ada jejak mereka di dalam perbatasan Xi Liu."

Lan Shan tidak berkomentar, malah tersesat dalam pikirannya.

***

Di Kompleks Liu Shui.

Hua Zi Qing duduk santai di sebuah kursi sembari mengenakan chang shan. Terlepas dari penahanannya, ia membuat dirinya seperti di rumah dengan secangkir teh yang baru diseduh. Di sebelahnya, di atas meja ada sebuah buku tentang upacara teh.

"Pangeran Qing, Hua Zi Rong akan menggelar Perjamuan Bantuan Bencana besok." Pria bertopeng menyampaikan informasi yang diterimanya dari dunia luar.

Senyum samar menghiasi mulut Hua Zi Qing. "Tampaknya, masalah dengan Perdana Menteri Wen telah membuatnya sangat waspada; ia berencana untuk meraih kesempatan ini untuk membuat para pejabat memuntahkan uang."

"Pangeran Qing, bagaimana kita harus menangani ini?" tanya si pria bertopeng.

Tatapan kontemplatif melintasi mata Hua Zi Qing. "Bagaimana bisa semudah itu untuk memuntahkan apa yang sudah ditelan? Apa yang sedang dilakukannya sama dengan menggunakan secangkir air untuk menyelamatkan gerobak kayu bakar yang terbakar."

"Bawahan ini hanya takut kalau Perdana Menteri Wen akan memimpin dalam menyumbang; jika itu terjadi, pejabat mana yang akan berani untuk tidak mengikuti?" Si pria bertopeng berkomentar dingin.

Hua Zi Rong tidak begitu memedulikannya. "Bahkan jika Perdana Menteri Wen ingin menawarkan kekayaannya sebagai ganti nyawanya, ia sudah melakukan perjalanan tanpa adanya jalan kembali."

"Apa maksud Pangeran Qing?" Terlepas dari pertanyaannya, si pria bertopeng sepertinya sudah memahami perkataan Hua Zi Rong.

Hua Zi Qing menuangkan teh ke dalam teko teh dengan gaya yang terlatih. "Tunggu dan lihat saja; Perjamuan Bantuan Bencana akan menjadi lelucon total."

"Apakah maksud Pangeran Qing adalah bahwa Hua Zi Rong tidak akan bisa mencapai tujuannya?" Pria itu bertanya.

Apa yang didapatkannya sebagai balasan adalah gelengan kepala Hua Zi Qing selagi orang itu menghentikan apa yang dilakukanya dengan peralatan teh. "Tidak, ada dua tujuan dari Perjamuan Bantuan Bencana ini, yang pertama adalah untuk mengetahui kekayaan para pejabat, dan yang kedua adalah untuk memberikan peringatan untuk menegakkan otoritasnya sebagai Raja."

"Artinya, tindakan Hua Zi Rong masih bisa dianggap bijaksana." Pria bertopeng itu memberi pernyataan pendek.

Cibiran Hua Zi Qing pun mendalam. "Memang bijaksana, tetapi aku takutnya ia punya ahli strategi di belakangnya."

"Pangeran Hao dan Raja Wilayah Barat?" Pria bertopeng mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Hua Zi Qing kemudian tersenyum misterius. "Serang ularnya di titik kelemahannya, tujuh inci di bawah kepalanya; Hua Zi Rong hanya ingin memperjelas bahwa posisi itu tidak akan pernah menjadi milik Pangeran ini, apa pun yang terjadi."

"Pangeran Qing, Pangeran Yun sudah aktif belakangan ini, dan wanita itu juga tampaknya ...." Pria bertopeng tidak melanjutkan lebih jauh, tetapi implikasinya sudah jelas.

Hawa dingin melintasi mata Hua Zi Qing. "Mereka berdua hanya mengambil apa yang mereka butuhkan dari satu sama lain."

"Tetapi, bukankah Pangeran Qing akan membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka dambakan?" Pria bertopeng itu bingung.

"Pandanganmu terlalu dangkal; ia hanya akan membantuku. Bagaimanapun juga, ada orang yang sudah meninggal yang terlibat dalam semua ini." Mata Hua Zi Qing menjadi lubang tak berdasar selagi senyum sinis menggantung di mulutnya.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang