Chapter 710 : Raja yang Bijaksana

110 18 2
                                    

Di Kompleks Liu Shui.

Mengenakan chang shan, tatapan Hua Zi Qing santai.

"Pangeran Qing, segerombol pengungsi yang membuat kekacauan di luar gerbang Xi Liu telah ditempatkan di barak tentara Liu Jing." Pria bertopeng hitam memberikan laporan singkat tentang situasi di luar.

Hua Zi Qing tersenyum. "Apakah Hua Zi Rong sedang menjambak rambutnya saat ini?"

"Hua Zi Rong tidak menyangka sesuatu seperti ini terjadi sebelum Perjamuan Bantuan Bencana." Pria bertopeng berkata dingin.

Hua Zi Qing menaruh satu bidak catur hitam di tengah-tengah papan catur. "Apa yang tidak disangkanya masih belum terjadi."

Kebingungan berkedip di mata si pria bertopeng. "Pangeran Qing, apa maksud Anda bahwa hal ini akan memicu efek domino?"

Hua Zi Qing mendongakkan kepalanya, hawa dingin melintasi matanya. "Para pengungsi akan menjadi beban bagi jatah makanannya, tetapi mereka juga akan membawakan bahaya lainnya."

Pria bertopeng itu langsung mengerti makna di balik ucapannya.

"Pangeran Qing, karena seseorang telah membuat kekacauan di Liu Jing, haruskah kita tetap melanjutkan rencana kita?"

Hua Zi Qing menyeringai dingin. "Kenapa tidak? Semakin kacau, semakin baik."

"Pangeran Qing, mengenai masalah pengungsi yang berdatangan ke Liu Jing, bawahan ini pikir bahwa hal ini tidak sesederhana yang tampak di permukaan." Pria bertopeng itu menyuarakan kecurigaannya sendiri.

Tatapan licik muncul di mata Hua Zi Qing. "Apa pendapatmu?"

Pria bertopeng itu melanjutkan. "Pertama-tama, meskipun bencana di Provinsi Meng itu serius, itu tidak sampai menyebabkan para warga sipil kehilangan rumah mereka dan terluntang-lantung."

Hua Zi Qing tersenyum tipis. "Terlepas dari alasannya, ini merupakan kesempatan terbaik untuk kita."

"Bawahan ini mengerti."

"Kau boleh mundur." Hua Zi Qing melambaikan tangannya.

"Baik, bawahan ini akan undur diri."

Tepat setelah ia meninggalkan ruangan, Yin pun muncul di depan Hua Zi Qing.

"Apa Anda tidak berniat untuk memberitahukannya tentang hal itu?" Yin bertanya dingin.

Hua Zi Qing tersenyum samar. "Bidak catur yang baik harus diposisikan dengan tepat untuk menampilkan peran mereka." Ia memindahkan sebuah bidak catur. "Bidak catur yang buruk harus dijadikan sebagai umpan untuk meraih nilai maksimalnya."

"Anda benar-benar kejam." Yin berkomentar dengan tatapan dingin.

"Haha!" Hua Zi Qing mencibir. "Omong-omong soal kekejaman, Pangeran ini tidak bisa dibandingkan denganmu. Bencana ini adalah kerjaanmu, kan?"

"Anda benar, ini adalah bagian dari rencanaku." Yin mengakui.

"Jika Perdana Menteri Wen mengetahui bahwa putra yang diambilnya kembali dengan susah payah dan dengan mengorbankan nyawa putrinya sudah datang dengan tujuan untuk menyiksanya, aku takutnya ia sudah akan kehilangan akal sehatnya sejak lama."

"Anda meremehkannya. Bagaimana bisa seseorang sepertinya memiliki perasaan untuk keluarganya?" Yin berujar sarkas.

"Kau masih belum mendapatkan benda itu?" Hua Zi Qing bertanya dingin.

"Ia mungkin tidak tahu bahwa alasan mengapa gulungan rahasia kekaisaran Xi Liu itu penting bukanlah karena semua yang tercatat di dalamnya, tetapi karena mereka mengandung lokasi dari harta tersembunyi Xi Liu."

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang