Chapter 696 : Meraup Keuntungannya

83 14 0
                                    

"Karena Perdana Menteri Wen ingin bicara secara pribadi, tolong beri kami ruang, Pangeran Qing." Hua Zi Rong memutuskan untuk ikut bermain dengan perdana menteri untuk saat ini, dan Hua Zi Qing tak punya pilihan selain mematuhinya.

"Ia sudah pergi. Kau boleh bicara dengan leluasa." Perkataan Hua Zi Rong dihiasi sejejak sarkasme, tetapi Perdana Menteri Wen tidak berani menunda selagi ia berlutut.

"Pejabat tua ini menggelapkan dana bantuan bencana karena keserakahanku."

Hua Zi Rong mengambil selangkah besar maju dan berkata, "Apa lagi? Lebih baik kau jujur sekarang juga." Bahkan jika sepertinya tampak tenang, ia tahu bahwa tidak mungkin tidak ada plot jahat yang terjadi di balik punggungnya.

Aku harus menyingkirkan setiap bajingan busuk hingga ke akarnya kali ini.

"Aku mengambil dana yang dialokasikan untuk militer," Perdana Menteri Wen melanjutkan, takut untuk mengangkat kepalanya dari bawah.

Hua Zi Rong tersenyum mendengar ini. "Perdana Menteri Xi Liu yang hebat memang punya nyali baja."

"Mohon ampuni aku, Yang Mulia. Pejabat tua ini bersedia membayarkan kembali dananya menggunakan gajiku." Perdana Menteri Wen berbicara dengan sangat tulus, menggenggam kesempatan apa pun demi menyelamatkan dirinya sendiri.

Hua Zi Rong mengetahui ini, tetapi tetap dibuat marah. Satu-satunya takdir Perdana Menteri Wen akan jadi kematian apabila ini di masa lalu, tetapi Hua Zi Rong tak punya pilihan selain membiarkan orang itu tetap hidup untuk saat ini.

"Ada lagi?" Hua Zi Rong bertanya dengan tenang.

"Tidak ada yang lain lagi; pejabat tua ini tidak akan berani berbohong." Setelah mendengarkan pertanyaan Hua Zi Rong, Perdana Menteri Wen tahu bahwa ia selamat untuk saat ini.

Hua Zi Rong mengepalkan tinjunya dan bertanya lagi, "Benarkah? Perdana Menteri Wen, aku akan memberikanmu kesempatan lainnya. Apakah benar-benar tidak ada yang lainnya?"

Nada bicaranya dingin dan menekan, membawakan kehadiran seorang penguasa yang sulit untuk ditanggung selagi ia berdiri menjulang di depan si pria yang lebih tua.

Walaupun dalam hatinya berkonflik, Perdana Menteri Wen menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Kau mengatakan, Pangeran Qing mengancammu? Apakah ia mengancammu dengan kedua hal ini?" Hua Zi Rong tidak membiarkan kemarahannya terlihat, menjaga nada bicaranya tetap tenang meskipun ada kemarahan yang membara di dalam dirinya.

Perdana Menteri Wen mengangguk mendengar ini, tinjunya terkepal agak takut. Aku tidak pernah boleh membicarakan soal itu.

"Baiklah. Kau boleh pergi. Pergilah ke Provinsi Meng besok untuk membangun kembali jembatan batu dan kembalikan semua dana yang kau gelapkan." Hua Zi Rong menginstruksikan.

Perdana Menteri Wen dengan cepat berterima kasih padanya karena berbelas kasihan dan pergi secepat yang ia bisa sebelum Hua Zi Qing dibawa masuk.

"Pangeran Qing, bagaimana kau ingin aku menghukummu?" Hua Zi Rong bertanya sambil lalu, seolah-olah ia tengah membicarkan soal cuaca.

"Bukankah Yang Mulia telah memutuskan tentang itu?" Hua Zi Qing menyeringai.

Sebelum Hua Zi Rong bisa merespon, ia meneruskan, "Sepertinya, Perdana Menteri Wen sudah bebas. Aku ingin tahu, apa yang akan dipikirkan rakyat jelata tentang Raja mereka apabila mereka mengetahui tentang ini?"

"Tidak perlu mengancamku, karena aku tidak akan melakukan apa-apa padamu. Aku akan membiarkanmu menyaksikan mimpimu runtuh di depan matamu." Hua Zi Rong merespon.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang