Chapter 609 : Garis Horizontal dalam Lingkaran

131 21 0
                                    

Si shi itu membuka matanya, hanya untuk menutupnya lagi dan menanti kematiannya setelah melihat Su Xi-er.

Su Xi-er mencengkeram kerahnya dan bertanya lagi, "Dimana yang lainnya? Aku akan membunuh ketuamu jika kau tidak memberitahuku." Sebagai yatim piatu yang bisa kehilangan nyawa mereka kapan saja, mereka menghargai rekan mereka dan loyal terhadap ketua mereka. Tidak mungkin si shi itu bisa mengabaikan ini, dan ia membuka matanya untuk memelototi Su Xi-er.

"Kau hanya perlu menunjukkan padaku arah umumnya."

Setelah merenung sedikit, si shi itu mengangkat tangannya dan menunjuk ke sebelah kiri jalan.

Sewaktu Su Xi-er membaringkan kembali si shi itu dan berdiri, Feng Chang Qing menghampirinya dan berkata, "Ada sebuah gunung di arah itu; mungkin mereka sudah pergi ke sana."

Sangat mungkin Situ Li melarikan diri ke pegunungan dengan anak buahnya dan memutuskan untuk bersembunyi di sana demi mengulur waktu mereka. Gunung itu penuh dengan pepohonan, memungkinkan para si shi bersembunyi dalam penyergapan, sesuatu yang menjadi keahlian mereka.

"Putri Pertama Kekaisaran, haruskah kita pergi ke kaki gunung dulu? Mungkin ada penyergapan, jadi kita tidak bisa bertindak gegabah. Kita harus percaya Pangeran Hao sanggup mengatasinya sendiri."

Su Xi-er mengangguk dan kembali melompat ke atas kuda, menuju ke arah gunung. Aku memercayai A-Jing, tetapi tidak mungkin Situ Li dapat dikalahkan semudah itu dengan seberapa lama ia telah menantikan saat ini. Situ Li adalah pria cerdas yang akan menyimpulkan bahwa aku adalah Ning Ru Lan hanya dari bagaimana Lian Chen dan Yun Ruo Feng bersikap.

Sekelompok orang berpakaian kasar mengikuti tepat di belakang selagi kuda Su Xi-er berderap menembus malam.

Ketika mereka sampai di kaki gunung, Su Xi-er melihat sebuah tanda yang tertinggal di sebatang pohon; itu adalah sebuah lingkaran dengan garis horizontal di dalamnya. Ini adalah sesuatu yang terpikirkan olehnya saat berada di militer, dan itu memberi sinyal bahwa area di depan berbahaya. Sebaliknya, garis vertikal akan berarti bahwa itu aman.

"Putri Pertama Kekaisaran, apabila Pangeran Hao cukup percaya diri untuk secara sadar melangkah masuk ke dalam perangkap Situ Li, ia mungkin akan keluar tanpa cedera. Ia mendapat bantuan dari para pengawal dan mantan bawahan kita juga."

"Kau menyarankan agar kita tetap di sini dan menunggu?"

Feng Chang Qing tahu bahwa ia mencemaskan Pei Qian Hao, tetapi ia merasa bahwa situasinya terlalu berbahaya saat ini. Apalagi, ia telah mendengar dari Yun Ruo Feng bahwa Su Xi-er memiliki konstitusi tubuh yang dingin, dan lingkungan pegunungan yang dingin tidak baik untuk kesehatannya.

"Kau tetap di sini. Aku akan pergi memeriksanya." Kemudian Su Xi-er menepuk surai kudanya untuk membuatnya bergerak. Tentu saja, Feng Chang Qing tidak bisa apa-apa selain mengikutinya.

Ada beberapa mayat selagi mereka mendaki gunung, dan pemilik mereka sebelumnya berkaitan dengan kedua belah pihak.

Su Xi-er mencengkeram tali kekang kuda selagi ia melihat pemandangan itu, melihat lebih banyak jenazah di depan. Ini adalah mantan bawahan yang melarikan diri dari Nan Zhao, hanya untuk kehilangan nyawa mereka di Bei Min! Bahkan Feng Chang Qing merasakan kebencian melonjak dalam hatinya selagi ia melihat jumlah korban jiwa yang terus bertambah.

Ketika mereka mendaki gunungnya lebih tinggi, mereka langsung menemukan bahwa jumlah mayat yang banyak membuat mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan dengan menunggang kuda. Turun dari kudanya, Su Xi-er melihat salah satu anak buahnya yang tewas dengan mata terbuka. Ketika ia berjalan mendekatinya, ia menemukan bahwa ada lingkaran dengan garis horizontal telah digambar di tangannya. Membungkuk, Su Xi-er membantunya menutup matanya.

Bahkan menjelang kematian, ia tidak lupa memperingatkan rekan-rekannya.

Setelah melihat tanda itu, Feng Chang Qing mencoba menghentikan Su Xi-er pergi lebih jauh. "Orang-orang ini semuanya sangat handal. Yang Mulia Putri, Anda tidak boleh pergi lebih jauh!"

"Chang Qing, begitu banyak orangku yang tewas. Aku harus membunuh Situ Li." Kemudian ia berbalik pergi.

Feng Chang Qing mengikuti di belakangnya, tetapi sebelum ia dapat mengucapkan sepatah kata protes pun, sebilah pedang mengarah ke dadanya, membuat kata-katanya mati di tenggorokannya.

"Jangan coba-coba menghentikanku!" Su Xi-er lalu melemparkan pedang itu padanya, membuatnya tak punya pilihan selain mengikuti.

Tidak ada yang terjadi saat mereka melintasi rute pegunungan, dan tidak ada lagi mayat setelah beberapa saat. Tak lama, mereka sudah tiba di puncak.

Situ Li memancing semua orang ke puncak .... Mata Su Xi-er berkilat selagi ia mempercepat langkahnya dengan pemikiran itu.

Saat Su Xi-er dan Feng Chang Qing melanjutkan perjalanan mereka, mereka mulai melihat beberapa ekor ular yang tampak agresif keluar dari semak-semak.

"Putri Kekaisaran, ini adalah ular-ular berbisa milik Situ Li. Tetaplah di belakangku." Feng Chang Qing menariknya ke belakangnya dan menghunuskan pedangnya.

Ular-ular itu mengangkat kepala dan ekor mereka, bersiap untuk menyerang selagi mereka menjulurkan lidahnya di bawah sinar bulan. Feng Chang Qing mengambil inisiatif dan dengan cepat membelah dua ular yang sepertinya sudah beringsut terlalu jauh ke depan.

Namun, tidak mungkin baginya untuk menangkis begitu banyak ular, tak peduli seberapa keras ia mencoba. Memerhatikannya dari belakangnya, Su Xi-er mencoba untuk memilih pemimpin dari kawanan ular tersebut. Ular biasanya berhibernasi selama musim dingin, dan bagi mereka untuk muncul sekarang artinya mereka telah dijinakkan.

"Chang Qing, bergerak lebih cepat dan pancing pemimpinnya keluar. Aku akan mengurusnya sementara kau mengalihkan pengikutnya."

Feng Chang Qing merespon dengan maju tanpa kata, menebas sebanyak mungkin ular sebisanya. Tak lama kemudian, ular yang lebih besar dari yang lainnya pun keluar dari rerumputan.

Su Xi-er mengambil beberapa bongkah batu yang besar di tanah dan melemparkannya ke ular besar itu, mengincar jantungnya. Ular yang lebih besar itu hanya bergetar sedikit saat diserang, tetapi pulih dengan cepat.

Berpikir cepat, Su Xi-er melemparkan batu lainnya untuk melumpuhkannya, lalu mendekat untuk mengamankannya dengan erat dalam cengkeramannya. Tak peduli seberapa keras ular itu meronta, tidak ada gunanya, dan Feng Chang Qing dengan cepat menyingirkannya, membuat ular kecil lainnya langsung berhenti menyerang.

"Taruh sepotong di pedangmu. Dengan begitu, ular lainnya tidak akan berani mendekati kita." Su Xi-er menginstruksikan.

Feng Chang Qing melakukan seperti yang disuruh dan terbukti metode yang sangat efektif selagi keduanya melanjutkan perjalanan mereka. Saat mereka mendekat ke puncak gunung, mereka melihat api menyala di puncaknya.

"Putri Pertama Kekaisaran, Pangeran Hao mungkin tidak ada di gunung ini."

Su Xi-er memerhatikan apinya dan berkata, "Tetapi Situ Li pasti ada di sini."

Ia kemudian terus menuju ke puncaknya.

Oleh karenanya, Feng Chang Qing mengikuti diam-diam di belakangnya dan mereka berdua mempercepat langkah mereka.

Tiba-tiba saja, satu sosok putih melintas. Su Xi-er menyadari bahwa itu tak lain adalah Situ Li!

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang