Chapter 719 : Di Jalan Buntu

82 14 0
                                    

Pria ber-chang shan biru dengan cepat membawa pria berjubah itu ke pondok bambu di pedesaan.

"Cepat ganti pakaianmu, lalu pergilah ke Penginapan Xiang Xiu." Pria berbaju biru berkata sambil menyeringai.

Pria berjubah itu mengangguk, tetapi tepat saat ia sudah akan melepaskan jubahnya, mata pria lainnya berkedip dingin. "Tunggu."

"Ada apa?" Si pria berjubah keheranan.

"Jangan dilepaskan. Pakaianmu sudah terkena bubuk pelacak; bahkan jika kau melepaskan jubah, baunya akan tertinggal." Pria itu menjelaskan dengan ketus.

Mata si pria berjubah berubah dingin selagi ia menoleh ke arah pintu belakang. "Tetaplah di sini. Aku akan pergi ke Yun Ruo Feng."

Pria ber-chang shan biru tetap di tempatnya selagi ia mengangguk, memerhatikan pria berjubah itu menarik napas dalam-dalam dan pergi. Sedangkan dirinya, pria itu berganti ke pakaiannya sendiri sebelum memakai topeng spesial dan menyalakan dupa untuk mengusir baunya.

Pada akhirnya, Wu Ling tiba di pondok bambu bersama Hui Ge. Namun, mata manik-manik besar burung itu mulai bergerak-gerak dengan cepat seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

"Bukankah ini tempatnya?" Wu Ling bertanya, mengetahui bahwa Hui Ge bisa memahami manusia.

Hui Ge mengepakkan sayapnya dan terus menolehkan kepalanya sebelum terbang ke arah lain. Wu Ling memerhatikannya dengan alis yang tertaut sebelum kesadaran mendatangi matanya.

"Kau," ia berbicara kepada salah satu pengawal yang dibawanya. "Berjagalah di pondok ini bersama beberapa orang. Jangan biarkan seekor nyamuk pun keluar. Sisanya akan ikut bersamaku."

Berpencar, Wu Ling membawa sekelompok orang untuk mengejar Hui Ge, tetapi menemukan bahwa rute saat ini menuju kembali ke kota, atau lebih tepatnya, Penginapan Xiang Xiu. Sesuatu pun terpikir di benaknya, dan ia dengan lembut menepuk kepala Hui Ge.

Wu Ling membuat isyarat tangan ke arah belakangnya, memberi sinyal agar semua orang menyembunyikan diri mereka sementara satu orang dengan cepat kembali ke rumah pos untuk melaporkan pada Pei Qian Hao.

***

Di ruang pribadi.

Pria berjubah itu berjalan masuk dengan kelelahan. Yun Ruo Feng sedang beristirahat di tempat tidur saat ia mendeteksi adanya pengunjung, dan matanya pun berkilat dingin.

Yun Ling dengan cepat melesat keluar dari bayang-bayang dan bertarung dengan pria berjubah itu.

"Pangeran Yun, ini adalah orang tua ini." Setelah dikejar-kejar sepanjang jalan, bahkan ahli seni bela diri pun sudah akan kehabisan semua tenaga mereka.

Menerima lirikan Yun Ruo Feng, Yun Ling pun menyalakan lilin di dalam ruangan.

"Kenapa kau datang mencari Pangeran ini larut malam begini?" Yun Ruo Feng bertanya dingin.

Tentu saja, pria berjubah itu tidak bisa membocorkan kebenarannya, jadi ia memasang penampilan yang tenang. "Orang tua ini secara khusus datang untuk mendiskusikan sesuatu dengan Pangeran Yun."

Yun Ruo Feng juga tidak memercayainya, hanya melambaikan tangannya. "Yun Ling, berjagalah di luar."

Memahami makna tersembunyi dalam ucapannya, Yun Ling pun langsung pergi.

"Apa sebenarnya tujuanmu datang kemari? Lebih baik kau jujur." Mata Yun Ruo Feng berkilat kejam.

"Orang tua ini barusan pergi ke rumah pos untuk melakukan konfirmasi terakhir." Pria berjubah itu tetap tenang selagi ia mencampurkan sedikit kebenaran ke dalam kebohongannya.

"Pangeran ini mengerti. Kau ketahuan dan dikejar."

"Orang tua ini sengaja membuat diriku ketahuan. Menggempur gunung untuk menakuti si harimau; ini akan jadi lebih menguntungkan untuk eksekusi rencana besok." Pria berjubah itu pura-pura bahwa segalanya berada dalam genggamannya.

Meskipun tahu bahwa ia tidak mengatakan yang sebenarnya, Yun Ruo Feng tidak mengeksposnya. "Begitukah? Lalu, bagaimana semuanya berjalan?"

"Semuanya berjalan sesuai rencana. Yun Wang Fei pasti akan kembali ke sisimu besok, Pangeran Yun." Pria berjubah itu menunjukkan senyuman yang tulus.

Jika Yun Ruo Feng belum melihat tembus semuanya, ia pasti akan terkesan dengan kemampuan akting pria itu.

Kegelisahan pun merayapi hati pria berjubah itu, meski tak ada yang menetes di raut wajahnya. "Pangeran Yun, sedangkan untuk kesepakatan kita, bolehkah aku tahu apa yang kau pikirkan tentang itu sejauh ini?"

"Mari kita bicarakan lagi tergantung apakah kau bisa membawakan Lan-er kemari besok." Yun Ruo Feng tersenyum sambil mengejek.

Melihat bahwa sudah larut dan tujuannya telah tercapai, pria berjubah itu pun mengiyakan. "Kalau begitu, orang tua ini akan pergi dulu."

Yun Ling mendekat di saat ini sambil tersenyum mencemooh. "Apa kau tidak akan menunggu orang-orang di luar sana pergi dulu?"

Mata pria berjubah itu berkilat dingin, walaupun ia mempertahankan ekspresi yang tenang. "Apa maksudmu?"

"Pangeran Yun, seperti yang Anda kira; ada orang yang menunggu di luar." Yun Ling mengabaikan si pria berjubah dan langsung memberitahu Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng menatap dengan tenang. "Yun Ling, apa yang kau bicarakan? Orang-orang itu sudah berada di sana sejak lama."

Yun Ling segera memahami tujuan Yun Ruo Feng. "Mata bawahan ini tidak cukup tajam."

"Jangan dimasukkan ke dalam hati. Bawahanku ini keliru." Yun Ruo Feng berkata sambil menyeringai.

Meskipun pria berjubah itu tidak tahu mengapa Yun Ruo Feng tiba-tiba berubah pikiran, ia tetap mengikutinya. "Karena ini adalah kesalahpahaman, orang tua ini akan pergi dulu." Ia lalu berjalan keluar dari ruang pribadi dengan cepat.

"Pangeran Yun, mengapa Anda tidak membiarkanku mengeksposnya?" Yun Ling kebingungan.

Senyum Yun Ruo Feng pun merekah. "Bagaimana bisa aku mendapatkan Lan-er kalau aku mengeksposnya?"

"Pangeran Yun, ia jelas-jelas ketahuan setelah menyelinap masuk ke rumah pos. Pei Qian Hao sudah membuat persiapan, jadi bagaimana bisa masih mungkin bagi Yun Wang Fei untuk dibawa keluar?" Yun Ling mendesak dengan gelisah.

"Itulah sebabnya kenapa ia pasti akan memikirkan cara untuk membawa Lan-er keluar."

"Pangeran Yun, mengapa Anda begitu yakin?"

Yun Ruo Feng hanya membuat gestur tangan, menyebabkan Yun Ling terdiam saat ia memahaminya.

Setelah meninggalkan ruang pribadi Yun Ruo Feng, pria berjubah itu pun menuju ke lantai atas Penginapan Xiang Xiu. Membuka pintu ke satu ruangan, ia melepaskan jubahnya dan mandi untuk menyingkirkan baunya dengan wewangian bunga di air. Begitu selesai, ia mengenakan satu setel pakaian baru dan pergi ke kamar sebelah.

Di dalam ruangan, Lan Shan sedang bersantai membaca naskah ketika ia tiba-tiba mengendus bau aneh dan membuka pintu. "Kapan kau juga belajar untuk memakai kosmetik seperti wanita?"

Mata pria berjubah itu memancarkan ketidakberdayaan selagi ia menceritakan ulang rangkaian peristiwanya.

Lan Shan mencibir. "Kau pantas mendapatkannya."

Tidak bisa melawan, pria berjubah itu hanya bisa menerima teguran itu dengan pasrah.

***

Sementara itu, bawahan Pei Qian Hao telah melaporkan padanya tentang pria berjubah yang memasuki Penginapan Xiang Xiu.

Tatapan Pei Qian Hao sedingin es. "Instruksikan Wu Ling untuk menerobos masuk dan minta Yun Ruo Feng menyerahkan orang itu."

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang