Chapter 649 : Keheningan Seketika

121 20 0
                                    

Sementara itu, pasukan terdepan Pei Qian Hao dan Du Ling telah berpencar jadi dua tim; satu untuk mengikuti pemimpin mereka ke Xi Liu, dan yang lainnya mencari Su Xi-er di desa-desa dekat perbatasan.

Namun, Yun Ruo Feng selangkah di depan mereka, telah mengutus anak buahnya, Liang Yong, untuk menjemput Su Xi-er. Sayangnya bagi Liang Yong, ia mendapati Su Xi-er telah menghilang dari keluarga tempat ia menitipkannya ketika ia menyelinap kembali ke desa itu.

Mengetahui seberapa pentingnya orang itu bagi Yun Ruo Feng, Liang Yong mau tak mau merasakan ketakutan merayapi hatinya selagi ia berpikir apa yang akan terjadi pada dirinya jika Su Xi-er benar-benar menghilang.

Tepat saat ia memutar otaknya tentang apa yang harus dilakukan, ia melihat si wanita tua yang ia tinggalkan bersama Su Xi-er. Sedikit ketakutan muncul di matanya sewaktu bertatapan dengannya, membuat Liang Yong dengan cepat menarik tangannya untuk menghentikannya melarikan diri.

"Dimana orang yang kuminta untuk dijaga?"

Ia mencengkeram tangannya dengan keras hingga wanita tua itu tergagap ketakutan selagi ia berkata, "A-aku tidak tahu, tuanku. Aku hanya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan, dan ia sudah pergi sebelum aku mengetahuinya."

"Kurasa kau tidak akan berani berbohong padaku."

Kemudian ia melepaskan wanita tua itu, tetapi ia masih tertekan atas fakta bahwa Su Xi-er tidak terlihat dimana-mana.

Ia memutuskan bahwa lebih baik baginya untuk pergi saat ini, takut kalau ia mungkin merusak rencana Yun Ruo Feng apabila ia berakhir dilihat oleh orang lain. Disalahkan karena mengacaukan rencana Yun Ruo Feng adalah hal terakhir yang diharapkannya.

Liang Yong kemudian memberikan wanita itu tatapan peringatan sebelum meninggalkan desa dengan cepat. Sial baginya, mata jeli Yu Xiao sudah mengamatinya dari awal.

Setelah menyaksikan semuanya, Yu Xiao memahami situasinya: Yun Ruo Feng telah meninggalkan Su Xi-er di sini desa ini, tetapi orang itu sudah berhasil melarikan diri sendiri.

Yu Xiao memutuskan untuk tetap tinggal dan menunggu karena ia tahu bahwa akan ada lebih banyak anak buah Yun Ruo Feng yang ditempatkan di area tersebut.

Hal yang paling efisien untuk dilakukannya sekarang adalah menunggu lebih banyak bala bantuan sebelum memulai pencarian Su Xi-er.

Setelah memutuskan suatu tindakan, Yu Xiao menempatkan dirinya di rerumputan tinggi untuk menyembunyikan diri ketika ia melihat si wanita tua berjalan kembali ke rumahnya dengan tampang penuh tekad. Meski ia merasa itu agak aneh, ia tetap diam.

Satu jam berlalu sebelum ia melihat dua kelompok orang memasuki desa. Dari pakaian mereka, ia mengetahui bahwa mereka milik Pei Qian Hao dan Yun Ruo Feng.

Namun, setelah melihat orang-orang tersebut, semua penduduk desa mundur kembali ke rumah mereka sendiri dan menutup pintu serta jendela mereka.

Sedang untuk Yu Xiao, ia memutuskan yang terbaik baginya adalah untuk tetap diam dan mengamati dua kelompok berbentrokan.

Wu Ling memimpin kubu Pei Qian Hao dan berkata, "Ini sebuah desa. Ayo ganti lokasi supaya tidak menyebabkan ketakutan di antara rakyat jelata."

Seorang pria dari kubu yang berlawanan dengan cepat membalas dengan ejekan. "Akui saja kalau kau takut. Jangan membuat-buat alasan seperti itu."

"Hah!" Wu Ling mendengus. "Kalau kau tidak takut, kenapa kau menolak usulanku?"

Kelompok itu merespon provokasinya, dan tak lama sebelum kedua kelompok meninggalkan desa dengan tertib.

Penduduk desa mulai keluar dari rumah mereka begitu mereka melihat orang-orang itu mundur.

Setelah memastikan bahwa orang-orang itu sudah pergi, salah satu penduduk desa berkata, "Apa yang terjadi? Kenapa ada begitu banyak petugas yang datang ke desa ini?"

"Desa kita begitu biasa-biasa saja. Aku penasaran, apa yang ingin dilakukan orang-orang ini?"

Selagi para penduduk desa mulai mendiskusikan kemungkinannya, Yu Xiao mengambil kesempatan untuk meninggalkan Desa Xiang dan diam-diam mengikuti sekelompok prajurit itu.

Di suatu tempat yang berjarak tiga puluh mil dari desa, kedua kubu berhadapan satu sama lain lagi dalam bentrokan.

***

Sementara itu, suasana di Penginapan Xiang Xiu sangat berbeda. Semuanya tampaknya agak ceria, berisi lagu dan tarian.

Li Zi Kang sepertinya bersemangat agak tinggi selagi ia menuangkan anggur untuk Du Ling dan Pei Qian Hao terus-menerus, seolah-olah ia mencoba membuat mereka mabuk.

Pei Qian Hao dan Du Ling tahu bahwa Li Zi Kang menyimpan niat buruk, itulah sebabnya mereka menolak menyentuh anggur yang ditawarkannya.

Yun Ruo Feng adalah satu-satunya orang yang sepertinya menikmati waktunya bersama Li Zi Kang. Tentu saja, ia punya rencananya sendiri. Ia ingin membuat Pei Qian Hao tetap di sini, supaya Liang Yong bisa memindahkan Su Xi-er ke tempat lain. Rencananya akan sukses selama itu berjalan dengan lancar.

Tidak hanya ia bisa memenuhi kesepakatannya dengan Li Zi Kang, sekarang ia bisa menyingkirkan baik Pei Qian Hao dan Du Ling di waktu yang sama. Ketika itu terjadi, ia akan berada di puncak dunia.

Sayangnya, mimpi sering kali ideal, dan kenyataan sering kali keras.

Siulan keras mengeluarkan Yun Ruo Feng dari lamunannya, dan ia tidak bisa menahan tampang girang dari wajahnya. Ia berdiri dan berkata, "Jenderal Li, Pangeran ini harus mengurusi masalah lainnya. Mari kita lanjutkan lain hari."

Mengetahui rencananya, Li Zi Kang mengangguk padanya, mendorong Yun Ruo Feng untuk pergi tak lama kemudian.

Melihat ini, Pei Qian Hao dan Du Ling bertukar pandang. Pei Qian Hao mengepalkan tinjunya di bawah meja, yakin bahwa Su Xi-er berhubungan dengan apa pun masalah yang harus dikerjakan Yun Ruo Feng.

Namun, ia tidak bisa melakukan apa-apa selain tetap diam dalam situasi ini. Ia hanya berharap agar anak buahnya bisa berhasil menemukannya.

"Aku sudah menuangkan anggur untuk kalian berdua sepanjang hari, tetapi tak setetes pun yang disentuh. Apakah Raja Wilayah Barat dan Pangeran Hao memandang rendah jenderal ini?" Li Zi Kang menggebrakkan cangkir anggurnya ke atas meja selagi ia bertanya.

Pei Qian Hao mengangkat alisnya dan berkata, "Pangeran ini tidak minum-minum hari ini."

"Ada tiga situasi dimana Raja ini tidak minum-minum. Bersama para jenderal, bersama anggota keluarga kekaisaran, dan dengan orang-orang hina," ejek Du Ling.

Li Zi Kang jelas tampak gusar. "Kuasa kalian berdua bertekad untuk menolak keramahanku. Kalau begitu, mari kita pindah ke lokasi lainnya."

"Aku akan membawa kalian berdua untuk mengunjungi area spesial Xi Liu dan membiarkan kalian tinggal selama beberapa hari."

Meski itu jelas-jelas ancaman, Pei Qian Hao dan Du Ling tidak bereaksi sama sekali mendengarnya.

Tepat saat atmosfer di udara berubah dingin, Yun Ruo Feng kembali dengan senyum terpaksa di wajahnya. "Perjamuannya selesai segera setelah aku pergi?"

Ia lalu menatap Li Zi Kang, menyuruhnya untuk tenang. Meski ia tidak senang dengan situasinya, orang itu menurut.

Pei Qian Hao tetap diam, sedangkan Du Ling tertawa selagi ia bertanya, "Perjamuan? Bukankah lebih seperti perjamuan kematian?"

(T/N: Juga dikenal sebagai hong men yan, mengacu pada undangan ke suatu tempat, biasanya perjamuan/pesta, dimana kematian atau dampak serius lainnya sedang menunggu.)

"Kau benar-benar tahu cara bercanda, Raja Wilayah Barat. Aku telah mempersiapkan makanan enak dan wanita cantik untukmu. Tidak perlu bagiku untuk melakukan itu apabila itu dimaksudkan sebagai perjamuan mematikan, bukankah begitu?" Li Zi Kang tertawa.

"Aku ingin tahu, apakah Jenderal Li telah menginformasikan penguasa kerajaan tentang fakta bahwa Pangeran ini dan Raja Wilayah Barat sudah berada di Xi Liu?" Pei Qian Hao bertanya tanpa ekspresi.

Pertanyaan itu langsung membungkam seluruh ruangan.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang