Chapter 607 : Pilar Dukungan Emosional

136 22 2
                                    

Setelah meluangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikirannya, ketua dari para pengawal itu memberikan sejumlah perintah yang tepat. "Mulai dari ruang tungku dimana kualinya berada dan menyebar untuk mencari dari sana. Pastikan kalian memeriksa semua semak-semak dan pepohonan juga!"

Para pengawal lainnya langsung bergerak untuk menjalankan perintahnya, dengan hati-hati menyelidiki setiap helai dedaunan di halaman belakang.

Su Xi-er mengernyit. Kalau ini berlanjut, aku pasti akan tertangkap. Bahkan sekarang saja, ada beberpa pengawal yang berjalan ke arahnya, memaksanya untuk berpindah lebih jauh dan ke belakang batang pohon.

Aku harus mengalahkan pemimpin mereka lebih dulu kalau begini. Mata Su Xi-er berbinar saat salah satu pengawal mendekat.

Su Xi-er membuat gerakan yang disengaja dan memungkinkan seorang pengawal untuk melihat ujung gaun merah menyalanya. Tepat saat ia sudah akan memanggil pengawal lainnya mendekat, Su Xi-er dengan cepat menyelinap ke arahnya dan menjatuhkannya. Sesuai dugaan, meskipun si shi berani dan terampil, mereka kekurangan strategi dan kemampuan berpikir yang diperlukan untuk mendapatkan keunggulan dalam pertarungan seperti itu. Dengan bagaimana ia sudah fokus menutrisi tubuhnya belakangan ini, ia tak lagi selemah sebelumnya, dan mampu melakukan ini dengan mudah. Serangan cepat seperti ini sangat diperlukan, karena tidak mungkin ia sanggup melawan segerombolan si shi sendirian.

Reaksi Su Xi-er sudah hampir setara dengan Pei Qian Hao, memungkinkannya untuk dengan cepat merebut pedang dari sarung pedang si pengawal selagi ia jatuh. Walaupun beberapa rekannya mendengar suara itu dan bergegas kemari, mereka hanya melihat bayangan kemerahan yang terbang melintas di kegelapan seperti roh.

Pada akhirnya, ketua para pengawalah yang hampir tidak berhasil menghunuskan pedangnya sendiri tepat waktu untuk menangkis serangan yang diarahkan ke lehernya.

Senjata mereka beradu sebentar sebelum keduanya mulai bertukar jurus dengan kecepatan tinggi, mengirimkan suara logam yang beradu ke seluruh halaman. Banyak pengawal yang mencoba maju untuk membantu, tetapi tetap saja terkesan. Bagaimana bisa seorang wanita sehebat ini?!

Tepat saat pengawal-pengawal ini hendak bergerak, suara seorang wanita terdengar ke telinga mereka. "Berkomplot untuk melawanku? Haruskah aku kecewa dengan seberapa besarnya kalian memandang rendah ketua kalian, atau tersanjung karena betapa terkesannya kalian olehku?"

Meski ia seorang si shi, si ketua tetap memiliki harga dirinya, dan ia dengan cepat berteriak pada para prajurit, "Ikuti perintah Tuan dan mundur. Serahkan dia padaku!"

Pengawal lainnya ragu-ragu sejenak sebelum saling berpandangan satu sama lain dan mengangguk sewaktu mereka mundur. Tak ada seorang pun dari mereka yang menyadari seringaian di wajah Su Xi-er.

Persis seperti yang kuharapkan! Kepercayaan dirimu yang berlebihan akan menjadi penyebab kejatuhanmu!

Su Xi-er menambah kecepatan sementara serangannya jadi kian ganas, memaksa si ketua kehilangan keseimbangan dan bertahan. Dengan latar belakangnya dalam menari dan pengamatannya terhadap gerakan shi fu-nya, Su Xi-er telah mengembangkan gaya seni bela dirinya sendiri dengan menggabungkan ketangguhan dan fleksibilitas.

(T/N: jujurly, saya ga inget kapan Su Xi-er pernah nyebut2 shi fu-nya sebelumnya. Tapi ya sudahlah. wkwkwk.)

Dengan gaya yang cepat dan tegas ini, Su Xi-er terlihat seolah ia sedang menampilkan tarian pedang daripada terlibat dalam pertempuran. Tidak lama kemudian sebelum ia berhasil menekan si ketua dan melucuti senjatanya dengan bunyi dentangan yang keras. Selangkah lagi, dan ia merasakan tendangan yang membuatnya jatuh ke tanah.

Bagaimana bisa aku kalah dari seorang wanita!

Su Xi-er mengarahkan ujung pedangnya ke arahnya. "Apa kau menyerah?"

Setelah mengambil beberapa saat untuk menenangkan dirinya, si ketua pengawal itu berkata, "Kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan padaku!"

"Keras kepala sekali. Kalian para si shi memang pemberani, tetapi tak satu pun dari kalian yang berotak untuk mengimbanginya!" Setelah itu, ia menggores dagunya dengan pedangnya.

Sekonyong-konyong, Su Xi-er mendengar langkah kaki mendekat, tetapi senyum terbentuk di wajahnya. Tak diragukan lagi, orang-orangnya telah tiba. Meskipun para si shi Situ li bergerak dengan cepat, suara langkah kaki mereka menunjukkan bahwa mereka adalah sekumpulan orang yang tidak terorganisir.

Si ketua pengawal menjulurkan lehernya untuk melihat seorang pria misterius berpakaian biru dengan cadar biru yang senada.

Feng Chang Qing berjalan ke arah Su Xi-er dan membungkuk. "Hao Wang Fei, kompleks ini dirancang untuk jadi sebuah labirin. Bawahan ini telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk menemukan Anda."

Su Xi-er mengiyakannya dan mencabut pedang dari leher lawannya. "Jaga ia tetap hidup."

Lalu ia menoleh untuk melihat ke orang-orang lainnya, mengenali masing-masing wajah mereka sebagai orang yang telah bersumpah setia padanya ketika ia masih menjadi Ning Ru Lan. Feng Chang Qing sudah memberitahu mereka bahwa Putri Pertama Kekaisaran masih hidup, meskipun dengan tubuh yang lain. Walaupun ini sulit untuk dipahami, mereka memilih untuk memercayai bahwa Putri Pertama Kekaisaran memang masih hidup.

Seseorang di kelompok itu berlutut, dan tak lama, semuanya mengikuti. "Bawahan ini memberi hormat kepada Hao Wang Fei."

Ada sekitar dua ratus orang yang mereka bawa dari Nan Zhao, dan dari seluruh kelompok itu, ada sekitar lima puluh hingga enam puluh orang di dalam kompleks. Sisanya berada di luar ibu kota Bei Min, membantu Pei Qian Hao dan Xie Yun menangkap Situ Li.

Su Xi-er berjalan ke arah mereka dan melambaikan tangannya. "Tidak perlu bersikap formal. Kalian semua adalah keluargaku."

Sebagian besar orang-orang ini, entah adalah yatim piatu atau orang yang telah menerima bantuan Su Xi-er ketika mereka jatuh dan terpuruk. Kebanyakan dari mereka tidak punya keluarga sendiri, itulah sebabnya mereka memutuskan untuk bersumpah setiap kepada Su Xi-er. Bagi mereka, Su Xi-er mirip seorang dewi, seseorang yang menjadi pilar dukungan emosional mereka. Alhasil, mereka sangat terpukul setelah menerima kabar tentang kematiannya.

Bahkan sekarang, mereka kehabisan kata-kata dan mata mereka memerah setelah melihat Putri Pertama Kekaisaran mereka masih hidup dan sehat.

Ketua pengawal itu terkejut dengan apa yang disaksikannya. Ia tahu bahwa orang-orang ini pasti anak buah Hao Wang Fei, tetapi kesetiaan mereka sepertinya berbeda dari kesetiaan mereka kepada Pangeran Kekaisaran Ketiga.

"Kau akan dibiarkan tetap hidup atas perintah Wang Fei." Feng Chang Qing berujar dingin, menyentak si ketua keluar dari lamunannya.

"Kenapa kau tidak membunuhku? Aku tidak akan pernah mengkhianati majikanku!"

Berbalik, ia kemudian tersentak oleh pelototan dingin dari Su Xi-er, membungkam protesnya. 

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang