Chapter 675 : Gelombang Pasang

106 18 0
                                    

Meskipun permukaan airnya tampak tenang, sebenarnya gelombang sudah pasang surut lagi.

Dengan ekspresi sedingin es dan raut wajah yang rapuh, Hua Zi Rong berjalan mendekat dengan seorang pria terpelajar yang menemaninya. Orang itu akan tampak sepenuhnya tak berbahaya jika bukan karena tatapan di matanya.

Semua orang berdiri dan membungkuk kecuali Pei Qian Hao, Du Ling, dan Su Xi-er yang semuanya tetap duduk dengan tenang.

Sesuai dengan statusnya sebagai Prince Regent, posisi Pei Qian Hao tidak lebih rendah dari Hua Zi Rong. Sebagai istrinya, Su Xi-er tentu saja meniikmati perlakuan yang sama. Demikian pula status Du Ling sebagai Raja sudah cukup untuk menyamai Raja Xi Liu.

Dari penyelidikannya, Pei Qian Hao sudah mengetahui bahwa pria lembut namun berbahaya di samping Hua Zi Rong adalah Perdana Menteri Wen.

Du Ling menyeringai. Pertunjukan yang bagus sudah akan dimulai.

"Silakan berdiri, rakyatku tersayang." Hua Zi Rong terbatuk pelan.

Semua orang duduk di tempat duduk mereka, dengan Perdana Menteri Wen berada di posisi yang paling terhormat, dan Pei Qian Hao duduk di seberangnya.

"Aku sudah lama mendengar tentang tarian Wang Fei yang memikat jiwa, jadi aku ingin tahu, apakah kami bisa memiliki kehormatan untuk menyaksikannya hari ini?"

Orang yang berbicara adalah seorang pria berjubah hitam dengan pola piton. Ia mengenakan topeng yang menutupi sisi kiri wajahnya, dan tato bunga persik menghiasi bagian kanannya. Jika mereka tidak melihatnya, orang mungkin akan kesulitan menentukan identitasnya dengan nada bicaranya yang memperdaya.

Mata semua orang langsung tertuju ke arah Su Xi-er.

"Kau pikir, siapa dirimu untuk menyaksikan adik Raja ini menari?" Du Ling mempertanyakan dengan nada mengejek.

Ekspresi Pei Qian Hao berubah dingin selagi ia berkata dengan nada suara yang berwibawa namun penuh kasih sayang. "Istriku hanya boleh menari untukku."

Mata pria itu berkilat. "Raja Wilayah Barat, Pangeran Hao, kenapa kalian harus mengatakan hal semacam itu? Aku hanya tertarik pada rumor seputar Hao Wang Fei."

"Aku sudah bilang bahwa rumornya ya hanya itu: rumor." Su Xi-er menegaskan.

Menyadari bahwa atmosfernya jadi sedikit tegang, Hua Zi Rong meraih sandaran lengan kursinya. Ia mulai melihat orang di depannya jadi ganda, dan tidak bisa mengidentifikasi apakah ia masih berpijak pada kenyataan, atau apakah semuanya hanyalah sebuah ilusi.

Memaksa dirinya bertahan, ia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa ia tidak boleh membiarkan Xi Liu menjadi bahan tertawaan. Ia hanya bisa mengesampingkan rencananya untuk meminta bantuan saat ini dan mencari cara lain.

Selagi ia menghela napas melankolis dalam hatinya, raut wajahnya jadi kuyu.

"Apakah itu artinya bahwa rumor tentang kehamilan Hao Wang Fei juga palsu?" Pria itu bukan orang yang mau menyerah.

Tatapan Pei Qian Hao hanya kurang belati dingin yang dilempar saja. Yun Ruo Feng, kau benar-benar pantas mati.

Du Ling tidak bisa menyembunyikan kemarahannya. Aku tahu tidak seharusnya aku membawa Xi-er ke perjamuan ini. Tinjunya sudah mengepal, bersiap untuk memberikan beberapa tonjokan di kesempatan yang tepat.

"Raja Liu Qiu sudah melakukan perjalanan jauh untuk datang kemari. Sajikan anggur terbaik kita, dan suruh penarinya tampil." Hua Zi Rong mengubah topiknya untuk meredakan situasi.

Dengan perintahnya diturunkan, para penari pun mulai menari.

Tepat saat pertunjukannya dimulai, Yun Ruo Feng berjalan masuk sembari mengenakan chang shan putih, sementara seorang pelayan muda cantik mengekori sambil gemetaran di belakangnya.

Consort of A Thousand Faces 4 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang