[Part 7] : Akibat Ketidak Nyamanan

3.3K 264 5
                                    

Playlist_song by :
Labrinth - Mount Everst

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Ruang Guru, SMA Victor.

"Saya dengar guru baru, berani buat aturan sendiri." Sindir keras Sintya, guru Bahasa Inggris. Senyum sinis tepat saat orang yang dibicarakan masuk kedalam ruang guru.

Sontak saja, semua guru yang ada diruangan menatap kearah Xella.

Sayang, sindiran seperti itu bukan apa-apa bagi Xella. Tersenyum kecil, Xella memilih diam dan tetap melangkah kearah mejanya.

Melihat keterdiaman Xella, Sintya mengatupkan bibir geram. Tidak suka.

"Miss Xella, apa anda tidak dengar apa yang saya ucapkan? Apa anda tahu hal tersebut salah, membiarkan murid diluar kelas saat jam pelajaran. Terlebih hal tersebut, membuat murid lain terganggu. Dan jika anda lupa, anda wali kelas mereka." Geram Sintya tertahan, tetap memaksakan diri menampilkan senyum.

Mendengar itu, akhirnya Xella membalas tatapan guru bahasa Inggris tersebut. Ikut tersenyum kecil.

"Anda sebagai guru seharusnya menertibkan. Bukan malah membuat kekacauan, miss Xella." Lanjut Sintya tersenyum sinis.

"Apa ada murid anda yang ikut keluar?" Tanya Xella santai.

Sontak semua guru yang didalam ruangan mengernyit bingung.

"Tidak." Jawab Sintya singkat.

"Lalu apa masalah anda, miss Sintya. Itu jam kelas saya. Jadi, aturan saya sebagai pengajar yang berlaku. So, tidak usah ikut campur urusan saya." Balas Xella santai namun tajam.

Sayang seribu sayang. Sepertinya hal itu tidak mempengaruhi Sintya, yang masih tersenyum sinis.

"Saya memang tidak ingin ikut campur. Tapi, sayangnya pak Jeno. Guru olahraga sedang menghukum mereka semua dilapangan." Sahut Sintya santai, mengejek.

Dan, ejekannya itu hanya mendapat anggukan acuh dari Xella. Menggedikan bahu asal, Xella keluar setelah meletakan lima buku soal milik lima muridnya diatas meja. Dan kembali keluar ruang guru, menuju kantin yang kebetulan melewati lapangan.

Xella hanya tersenyum kecil, setiap sapaan yang diberikan para murid kepadanya disetiap lorong.

Hingga langkahnya terhenti, menghadap lapangan. Melipat kedua tangannya didepan dada, Xella memiringkan sedikit kepalanya. Sebelum akhrinya melangkah, mendekati para muridnya yang dihukum oleh seorang guru laki-laki dengan pakaian olahraga melekat sempurna ditubuh tegapnya itu.

"Wouwww.." tanpa sadar Xella bergumam genit melihat punggung kekar didepannya.

"Misss!" Teriak semua murid yang dihukum senang, melihat kedatangan wali kelas baru mereka.

Bersamaan dengan guru olahraga yang berbalik melihat kedatangannya. Tanpa sadar, guru olahraga tersebut dibuat terdiam memaku. Terpesona dengan paras guru baru yang sudah berdiri disampingnya.

"Pak Jeno?" Panggil Xella, batinnya terkekeh geli. Seketika rasa kagum tadi akan tubuh kekar itu, langsung berubah menjadi rasa ilfil.

Berdeham pelan, pak Jeno menormalkan kembali ekspresi wajahnya. Dan memberikan senyum ramah.

"Mereka bilang, jika anda yang mengijinkan mereka untuk keluar apa benar miss? Jika tidak, anda tenang saja biar saya yang menghukum mereka." Ucap Pak Jeno tenang. Sekaligus seolah menenangkan guru baru disampingnya.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang