[Part 57] : Kenangan Didalam Ingatan

1.3K 117 5
                                    

Playlist_song by :
Dark Vampire Music

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

❄️❄️❄️

Ruang ICU, Utama Hospital.

Ditemani dengan Ervan yang menatap penuh arti pada dua insan didepannya.

Kini Kyra tengah menatap dengan pandangan kosong pada sosok kekasihnya yang masih setia terbaring koma dengan segala peralatan medis menempel ditubuhnya.

Jemarinya yang gemetar, mencoba memegang tangan Gevan yang setia dalam ketenangan.

"Maaf, maafkan aku. Jika kamu tidak bersamaku malam itu, ah salah. Jika saja aku menolak untuk ikut bersamamu. Mungkin kamu masih baik-baik saja. Maafkan aku kak Gevan." Ucap Kyra lirih, menundukan wajahnya.

Air matanya kembali menetes, mengalir dalam diam dipipinya yang terlihat semakin kurus.

Sedang Ervan, dirinya yang berdiri tepat beberapa langkah dibelakang Kyra hanya terdiam seribu bahasa.

Sungguh, Ervan tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Kyra. Saat tengah bersamanya, seolah Kyra menjadi pribadi lain. Dalam artian Kyra mengingat jelas kejadian malam itu.

Tapi, saat keluarga Lusinder datang, Kyra menjadi lepas kendali lagi. Terutama ketika tuan Lusinder, ayah Kyra yang ingin masuk dan menemani Kyra didalam kamar inap. Menggantikan nyonya Davia Lusinder dalam shift berjaga, maka saat itu juga Kyra kembali menggila. Bahkan didepan Ervan, Kyra tidak segan melemparkan nampan makan beserta isinya kepada tuan Lusinder.

Begitupun, saat bersama nyonya Davia Lusinder. Kyra tidak segila ketika melihat ayahnya itu. Tapi Ervan tetap mengamatinya dengan baik, Kyra sangat tidak suka disentuh oleh ibu sambungnya itu.

Dan jika nyonya Davia memaksa membantu Kyra untuk tenang. Kyra akan menjadi semakin lepas kendali, bahkan tidak segan mendorong ibu sambungnya itu.

Dari yang Ervan lihat, selain tuan Keano Lusinder yang memang tidak ingin Kyra lihat apalagi sentuh. Anggota Lusinder lainnya, Kyra masih menerima kedatangan mereka. Tapi tidak dengan sentuhan.

Itulah yang membuat Ervan bingung, karena sangat berbanding terbalik ketika Kyra bersamanya.

Seperti sekarang, menangis tersedu dengan perasaan bersalah. Hal yang tidak pernah Kyra tunjukan pada siapapun selain dirinya selama dirawat inap dirumah sakit ayahnya.

Semakin membuat Ervan yakin, ada sesuatu yang Kyra sembunyikan dari semuanya. Tapi, Kyra seolah ingin menunjukan sesuatu padanya. Hanya saja Ervan tidak tahu apa itu.

Ervan sungguh tidak tahu apa sebenarnya yang ingin Kyra sampaikan dari gestur tubuh ketika bersamanya itu.

Sedang Kyra, kondisi mental yang tengah tenang. Membuatnya perlahan semakin menundukan kepala, hingga menyandarkan dahinya tepat diatas ranjang rawat Gevan samping lengan dimana jemari Gevan setia dalam genggamannya.

Melirik sekilas dalam diam kearah Ervan yang terlihat asik dengan pemikirannya sendiri. Membuat Kyra semakin mendatarkan wajahnya. Mulai meredakan isak sendu tangisnya.

Kembali mengingat kelanjutan peristiwa mengerikan malam itu.

~

Flashback

Berbanding terbalik dengan Kyra yang hanya melihat kacamata bertengger diwajah gelap pria tersebut.

Hingga cahaya bulan seolah berpihak pada dua remaja yang tengah terpojok itu. Sinar bulan yang cukup terang, memperlihatkan sosok sesungguhnya siapa dalang yang menyuruh penyerangan kepada mereka.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang