Strong Mother ✓ [Tamat]

[Part 20] : Hangat Dan Harmonis

Playlist_song by :
Ariana Grande - Pov

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Ruang Makan, Kediaman Maherja
| 10.40 AM

Tiga orang dengan usia berbeda tengah sibuk dengan makan siangnya masing-masing.

Hingga celetukan seorang pria dari putra tunggal pasangan Maherja mampu membuat dua manusia paruh baya terkejut seketika.

"Aku rasa, aku jatuh cinta." Celetuk pria yang tidak lain dan tidak bukan, Raja. Raja Maherja, dengan senyum kecil terukir indah diwajah tegasnya.

"Aa,,apa?" Tanya sang ibu, nyonya Maherja tergagap. Bahkan, suaranya nyaris tidak terdengar akibat hampir tersedak tiba-tiba.

Sedang sang kepala keluarga, hanya mampu mengerjapkan mata beberapa kali terheran melihat tingkah malu-malu putranya yang sudah berstatus menjadi seorang ayah itu.

"Huftt,, aku bilang. Aku jatuh cinta pada seseorang Ma, Pa." Kembali jelas Raja menghela nafas dengan jantung bergemuruh hebat.

"Iya,, tapi kenapa?" Kembali sang nyonya Maherja bertanya bingung.

Dirinya sudah puluhan kali menyodorkan banyak putri dari kenalannya untuk setidaknya berkencan atau hanya berkenalan, tapi putra semata wayangnya selalu berkata kalau dia hanya ingin fokus membesarkan cucunya Lily. Tapi, sekarang tiba-tiba saja tanpa ada angin atau badai. Putranya berkata jika dia sedang jatuh cinta, alih-alih berkata 'aku ingin memperkenalkan seorang perempuan'. Dan itu terdengar aneh ditelinganya yang sudah menjadi seorang nenek.

"Aku menciumnya." Jawab singkat Raja, yang semakin terdengar aneh ditelinga orang tuanya.

Trang!

"Ha?" Bahkan, sang tuan rumah menjatuhkan sendok makannya hingga berdenting. Mengalihkan, pandangan putra dan istrinya sesaat.

"Apa maksudmu, mama tidak paham Raja." Tanya kembali nyonya Maherja.

"Aku menggila ma, aku lepas kendali. Ak-" penjelasan Raja terpotong cepat.

"Kamu menghamilinya?" Pekik nyonya Maherja tanpa sadar mengeraskan suaranya, hingga para pelayanpun tidak sengaja ikut mendengar.

"Apa itu benar?" Kali ini sang kepala keluarga Maherja bertanya dengan mata membulat sempurna.

Jelas saja tuduhan itu, menyinggung Raja.

"Bukan begitu Ma, Pa. Maksudku, aku mencium tetangga ku dilift. Sekali, dan aku pikir aku akan melupakannya setelah itu. Tapi, aku masih memikirnya terus. Wajahnya, namanya terus muncul didalam pikiranku. Dan, aku semakin gila saat dia mengabaikan ku. Aku tidak tahu Ma. Aku tidak tahu aku harus bagaimana. Kami bahkan tidak saling kenal, dia hanya menganggapku sebagai tetangga dan wali dari muridnya. Aku bingung Ma, Pa. Aku tidak tahu harus bagaimana." Sergah Raja cepat, tanpa sadar mengungkapkan apa yang dia rasakan.

"Jadi dia tidak hamil?" Pertanyaan konyol, entah bagaimana tetap saja lolos dari bibir sang nyonya Maherja.

Sedang sang kepala keluarga masih sibuk terdiam, dan hanya menyaksikan dengan pelototan matanya bergantian kearah sang putra dan istrinya.