[Part 14] : Keterkejutan Identitas

2.6K 199 1
                                    

Playlist_song by :
7 Rings - AG ft. NM ft. Jennie BP

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Bel sekolah tanda pulang sudah berdering sejak tadi. Menyisakan Xella seorang diri diruang guru dengan jemari berpura-pura merapikan meja, dan mata diam-diam melirik sekitar memastikan dirinya benar-benar sendiri.

Tersenyum kecil, Xella berjalan kearah pintu dan menguncinya dari dalam. Kembali ke mejanya, segara meraih ponsel yang tergeletak diatas meja.

Mendial nomor seorang pria, yang tidak lain adalah pengacaranya hingga tersambung dan diangkat.

"Bagaimana?" Tanya Xella singkat, melangkahkan kaki menuju meja guru olahraga.

"Kau benar, dia dibebaskan." Jawab si pengacara yang memiliki nama Farhan.

Dimana saat ini Farhan tengah duduk dikursi kemudi mobil miliknya, yang masih setia terparkir didepan kantor kepolisian.

Mengamati bagaimana orang yang harusnya didalam penjara tengah tersenyum puas, dan berjabat tangan dengan kepala tim polisi yang tadi datang ke sekolah. Bersama pengacara dari guru olahraga tersebut.

Sedang Xella tersenyum kecut mendengar itu, tangannya bahkan sempat terhenti sejenak didepan laci meja milik guru olahraga.

'jadi Sintya benar?' batin Xella kembali mengingat obrolan terakhir dirinya dengan Sintya dilorong tadi pagi.

"Ikuti mereka, dan hubungi D. Bilang pada D, agar Chris dikirim kembali ke Indonsia. Aku sibuk saat ini." Perintah Xella serius.

"Baiklah." Jawab Farhan paham maksud Xella.

Langsung mematikan panggilan, dan memasukan ponselnya kedalam saku dalam jasnya. Segera menghidupkan mesin mobil, melihat mobil milik si orang mesum dan pengacaranya keluar dari halaman kantor polisi. Dan sesuai perintah, Farhan mengikutinya dengan jarak.

Kembali keruang guru,

Srakk, srakk!

"Shit! Dikunci." Umpat Xella kesal.

Dukh!

Menendang jengkel meja didepannya dengan ujung heelnya. Dengan wajah kesal, Xella kembali kearah mejanya, menghela nafas kasar dan menyugarkan rambut panjangnya kebelakang.

"Besok dia pasti kembali mengajar, tidak apa-apa Xella. Satu minggu, satu minggu aku harus sudah membereskannya." Gumam Xella gelisah, meracau tidak jelas.

Dengan dengusan kesal, Xella meraih kasar kunci mobilnya dan hand bag miliknya. Berjalan kearah pintu dan membuka kunci pintunya.

Klek!

Langkah Xella terhenti tepat, bersamaan dengan Sintya yang ternyata juga hendak membuka pintu ruang guru.

"Anda belum pulang miss Xella?" Tanya Sintya penasaran.

"Anda kembali lagi, Miss Sintya?" Balik tanya Xella acuh.

Brakk!

Dengan sengaja berjalan melewati Sintya dan menabrakan bahu, membuat Sintya sedikit terhuyung kaget kebelakang.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang