[Part 56] : Penawar Rasa Lelah

1.3K 105 4
                                    

Playlist_song by :
Charlie Puth - Attention

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Siapa yang tidak akan terkejut melihat pemandangan didepannya.

Raja sekalipun juga terkejut. Pria yang dia pikir saingan, dan kekasih dari wanita idamannya tengah berdiri dengan jemari menggenggam erat tangan wanita lain.

Antara marah dan sedikit senang, Raja dilanda kebingungan reaksi apa yang harus dia berikan. Terlebih dua orang didepannya baru saja keluar dari unit apartement wanita yang dia cintai.

Dan sialnya lagi, wanita disamping pria bule itu adalah kepala sekolah baru disekolahan tempat putrinya mengenyam pendidikan.

Situasi yang sangat ironis.

'tunggu, apa mereka datang ke apartement Xella untuk meminta restu? Agar Xella melepaskan pria bule itu dengan kepala sekolah Lily?' batin Raja dengan segudang asumsinya sendiri.

Tanpa tahu kejadian sesungguhnya.

Sedang Sintya yang ditatap wali muridnya itu, hanya bisa mengangkat senyum canggung. Dirinya juga bingung harus bereaksi seperti apa.

Setelah tadi posisinya seperti seorang pelakor. Kali ini, dirinya terlihat seperti wanita yang tertangkap basah habis melakukan sesuatu didalam apartement.

Yang tidak Sintya ketahui disituasi kali ini adalah, jika wali murid didepannya ini juga tinggal disini.

Sebab, biasanya jika ingin mengobrol dengan wali murid. Para orang tua akan dipanggil kesekolah.

Dan hanya Chris yang merasa biasa saja dengan situasi kali ini. Sebab dia tidak tahu kesalah pahaman apa dalam pikiran dan benak Raja serta Sintya.

Yang merasakan kecanggungan hanya Raja dan Sintya. Tidak berlaku pada Chris.

Terlebih tatapan Raja yang seolah menuntut penjelasan dari Chris membuat mata Chris memicing tidak suka. Berpikir seolah memang penjelasan apa yang harus dia katakan.

Mengacuhkan Raja, Chris memilih diam dan kembali melanjutkan langkahnya menuju lift masih dengan jemarinya menggenggam erat tangan Sintya.

Namun, seolah Sintya sadar akan sesuatu. Kakinya tertahan, dan membuat Chris kembali menghentikan langkahnya. Menatap bingung kearah Sintya.

Tersenyum canggung, Sintya melepaskan perlahan genggaman tangan Chris yang membuat sipemilik tangan mengernyit tidak suka.

Lalu melangkah mendekat dan berdiri didepan wali muridnya itu.

"Maaf sebelumnya pak Maherja. Saya mungkin tidak sopan apalagi bertemu dalam keadaan seperti ini." Ucap Sintya tersenyum ramah profesional.

Sedang Raja, langsung berdiri tegap dan menaikan sebelah alisnya. Menunggu kelanjutan kalimat kepala sekolah putrinya itu.

"Emm, begini. Entah saya harus mengatakan saat ini juga atau tidak. Tapi, takut jika menunggu waktu nanti atau besok anda tidak memilikinya. Saya rasa dengan segala maaf, saya katakan sekarang juga sebab ini terkait dengan Lily." Jelas Sintya basa basi dengan rasa bersalahnya.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang