[Part 54] : Keputusan Ditengah Kemurkaan

1.3K 129 7
                                    

Playlist_song by :
Linkin Park - In The End (Mellen Gi & Tomme Proffit Remix)

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Ditengah ketegangan dan penuh kekacauan. Langkah Chris terhenti tepat saat sang kepala tim polisi menghadang langkahnya.

Kepala tim polisi yang sama dengan yang mengurus kasus penyerangan Kyra dan Gevan.

Sretttt,

Jemari Chris dengan cekatan menarik Sintya agar berdiri dibelakangnya. Matanya menatap datar dan dingin pada pria yang menyandang status kepala tim polisi tersebut.

"Saya sudah mengetahui siapa kalian, tapi apa yang kalian lakukan saat ini telah mengganggu ketentraman negara saya. Jadi, peringatan keras dari saya yang tidak peduli latar belakang kalian." Ucap kepala tim polisi tersebut tegas dan terjeda.

"Jika sampai anak buah anda bertingkah lagi, saya dengan senang hati akan membuat seluruh peluru kami melesat kearah mereka dalam sekejap mata." Ancam tegas kepala tim polisi.

Sedang Sintya yang sedari awal tidak paham apa yang terjadi semakin maju dan mendekat kearah Chris. Demi apapun jantungnya bergemuruh kuat, sejak dirinya dibawa dalam mobil Chris dengan laju diatas rata-rata. Dan sekarang secara langsung harus berurusan dengan polisi. Tanpa sadar, jemari Sintya melingkar disiku lengan Chris.

Membuat Chris sadar jika Sintya ketakutan, mau tidak mau dirinya mengangguk pelan setuju.

"Akan ku urus mereka, tapi jika sampai satu peluru saja melesat dari senjata kalian. Aku tidak akan menahan mereka jika kita harus adu tembak disini. Jadi, urus anggotamu juga." Ucap Chris menyerang balik dengan nada tajam.

Memilih kembali melanjutkan langkahnya, dengan Sintya disamping. Mata Chris yang seketika berubah sangat tajam dan dingin, tidak pernah lepas dari pusat masalah. Dimana anggotanya berada.

Dirinya yang menyandang sebagai Ketua dari semua ketua tim. Membuat Chris harus turun tangan sendiri.

Kejadian ini sudah bukan lagi ketua tim yang bertanggung jawab, terlebih ketua tim juga ikut andil dalam kekacauan tersebut. Semakin membuat aura dingin disekitarnya menguar.

Bahkan Sintya dengan perlahan menurunkan tangannya yang melingkat dilengan Chris. Dan berjalan sedikit dibelakang Chris ketika melirik dan mendapati wajah Chris mengeras.

Hingga, tepat saat Chris sudah berdiri didepan antara Arexa dan Xella. Dengan tanpa peduli tatapan protes Arexa. Chris melepas kasar cekalan Arexa dari pergelangan tangan Xella.

Berganti menjadi tangannya yang mencengkram bahu Xella. Mebuat Xella agar melihatnya. Sayang, bahkan sekalipun tubuh Xella sudah menghadap sempurna kearah Chris. Wajah dan mata Xella masih tidak lepas menatap tajam seorang Abraham Utama.

"Jika kau masih tetap setia dengan keras kepalamu. Aku tidak keberatan harus membuatmu dideportasi dari Indonesia, Xella Hesper." Ucapan tegas Chris sontak langsung membuat Xella menatap tak percaya kearahnya.

Bahkan Arexa dan Farhan ikut melotot terkejut, begitupun Sintya yang sempat meringis terkejut melihat wajah Xella berlumuran darah.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang