[Part 78] : Montser Dibalik Wajah

1.1K 116 12
                                    

Playlist_song by :
I Monster - Who Is She

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

(Warning 21+,, anak kecil/dibawah umur dilarang membaca. Author tidak bertanggung jawab, jika kalimat memberikan efek pada pembaca. Tapi, Author berharap sih tidak. Meski begitu, Author udah berusaha memperhalus setiap kalimat. Jadi, maaf jika masih terkesan Vulgar dan blak-blakan. 🙏🙏🙏)

~ Selamat Membaca ~

🩸🩸🩸

Dengan tatapan datar dan dingin.

Tapp!
Tap, Tapp!

Xella berbalik, dan melangkah menuju dapur kediaman Lusinder.

Melihat kepergian Xella, dengan perlahan dan diam-diam jemari keriputnya meraih pistol dari balik punggung tertutup bajunya. Dengan meneguk ludah, dan tangan gemetar. David terus menatap kearah dapur.

Sedang didalam dapur, Xella tersenyum tipis melihat para pelayan ketakutan melihat kedatangannya.

"Pulang dan jangan pernah kembali." Ucap Xella datar pada para pelayan.

"Maksud nyonya?" Tanya salah satunya bingung,

"Kediaman ini akan aku hancurkan. Jika kalian ingin ikut hancur bersama mereka silahkan. Waktu kalian hanya sebentar." Jelas Xella ambigu.

Sontak saja mereka langsung saling pandang satu sama lain. Dan kembali menatap mantan nyonya mereka.

"Ta,ta tapi gaji kami nyonya?" Cicit pelayang yang bertanya tadi.

"Tenang saja. Uang pesangon kalian akan masuk kerekening kalian malam ini." Jawab Xella santai, mulai melangkah mengelilingi dapur. Matanya mencari sesuatu.

"Ba,baik nyonya." Ucap para pelayan serentak namun pelan.

Dengan langkah tergesa. Mereka langsung bergegas menuju paviliun belakang, dimana mereka tinggal selama ini. Tanpa banyak tanya, mereka membereskan pakaian mereka dan langsung bergegas keluar gerbang kediaman.

Sedang para penjaga dan satpam, yang mendengar cerita salah satu pelayan. Ikut bergegas membereskan barang mereka. Sebab cerita pelayan yang pandai bergosip, memberitahu para penjaga dan satpam dengan melebih-lebihkan cerita.

Sranggg!!

Pisau tercabut dari tempatnya. Kini pisau dapur yang berukuran besar dan tajam sudah berada dalam genggaman jemari lentik Xella.

Tatapan mata yang sudah tidak bersahabat, serta senyum bak iblis ikut terpancar diwajahnya.

Menggenggam erat, Xella kembali berbalik dan menuju ruang tamu. Dimana mereka bertiga ternyata masih berdiri dalam posisi sebelumnya.

Kecuali David yang sudah menodongkan pistolnya kearah Xella.

"Pergi jika tidak ingin mati disini?" Ucap David mengeraskan nada bicaranya, namun tangannya yang memegang pistol gemetar. Terlebih melihat mantan menantunya itu datang dengan pisau digenggamannya.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang