[Extra Part 03] : Hubungan Tulus

998 59 1
                                    

Playlist_song by :
Sara Bareilles - Brave

~ Ramadhan Mubarak ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

❄️❄️❄️

Seolah kesialan Axella terus berlanjut hari itu. Dirinya pulang dengan menaiki taxi, menuju gedung apartementnya dengan kondisi basah kuyup. Hingga dia lupa, kalau tas dengan segala dompet berada dilokernya.

Berkali-kali mengumpat kesal, mau tidak mau Axella terus meminta maaf karena membuat repot supir taxi hingga menemaninya keatas demi uang transpotasi. Yang dia minta agar kakak laki-laki keduanya membayarkannya.

Meski sedikit membuat Prince Abizard, mau tidak mau dirinya membayarkan uang taxi adiknya sebelum meluapkan amarah melihat kondisi adiknya itu.

"I'm sorry, sir. I'm really sorry. And, thank you sir!" Teriak Axella merasa bersalah, hingga supir taxi sampai dilift lantai tersebut.

Brakk!

Kembali menutup pintu apartement, Axella menelan ludah gugup melihat wajah tajam sang kakak keduanya.

"Hi, Prince?" Sapa Axella tersenyum canggung, dengan wajah menunduk dan jemari saling bertautan gugup.

"Aku yakin kau akan menjelaskannya, tanpa aku minta. Benar bukan, Princess Axella?" Tanya Abizard lirih, namun tajam.

Dengan segera, Axella menatap sang kakak keduanya dengan kepala mengangguk cepat.

"Huhh, baguslah." Desah Abizard sedikit lega. Dan berbalik, menuju sofa ruang tamu dengan kedua tangan terlipat didepan dadanya.

Umurnya yang hanya terpaut dua tahun dengan sang adik, membuat tingginya tidak terlalu beda jauh dengan Axella. Dengan tinggi Axella hanya setelinganya, terlebih mungkin karena faktor keturunan menurutnya. Membuat semua anggota kerajaan memiliki tingga yang ideal bak model.

Brukhh!

Duduk dengan tegas, Abizard menatap tajam adiknya yang berdiri dengan jarak didepannya.

"Katakan, sebelum Queen Mother datang." Perintah tegas Abizard. Yang sejak awal dirinya adalah orang yang paling menentang keras untuk mengizinkan adik perempuannya itu melanjutkan study diluar negaranya.

Dan, kondisi inilah yang menjadi alasan utamanya.

"Aku tidak tahu harus mengucapkan apa, Prince. Tapi, aku rasa aku bisa katakan kalau mereka menindasku dan aku membuat mereka babak belur." Jelas Axella gugup, menatap jemari yang bertautan gelisah.

"Lagi?" Tanya Abizard dengan nada jengahnya.

Sudah bukan hal yang tabu mendengar adiknya ini membuat babak belur orang. Meski hal itu berhasil dirahasiakan oleh Istana pada masyarakat. Tapi, seluruh petinggi kerajaan sudah mengetahui kemampuan adik perempuannya itu.

Dari berkuda, berlatih pedang, hingga memanah adalah prestasi paling membanggakan untuk Axella sebagai perempuan yang memiliki gelar Putri Raja.

Seolah Axella tidak ingin terlihat redup saat berdampingan dengan dirinya atau kakak pertama mereka.

"Sudah kukatakan. Mereka menindasku lebih dulu. Ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya." Cicit Axella menggerutu kesal. Semakin menundukan wajah saat sadar kakak keduanya terus menatap tajam dirinya.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang