[Part 52] : Menunggu Dalam Kebodohan

1.3K 106 10
                                    

Playlist_song by :
Shaed - Trampoline (Jauz Remix)

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

SMA Victor, Perpustakaan.

Bunyi bel masuk untuk mata pelajaran kedua sudah berdering sejak tadi. Namun, Lily tidak berminat sama sekali masuk kedalam kelasnya.

Rasanya kelas tersebut, terasa hambar dihidupnya.

Tidak ada Kyra, Ervan mengabaikannya, dan wali kelasnya kembali digantikan.

Miss Arexa, menjadi wali kelas barunya.

Dan entah kenapa itu membuat Lily sangat merasakan perubahannya. Seolah, sekarang dirinya hanya seorang diri. Bukan karena Lily dijauhi teman sekelas yang lain, tapi Lily hanya merasa butuh waktu. Dirinya entah kenapa sangat merasa kesepian.

Hingga menata perasaannya lagi agar tenang, dan bisa memahami apa yang sedang terjadi.

Meski bel sudah berdiring sejak tadi, perpustakaan masih tetap terlihat cukup ramai.

Matanya terus menatap kosong lembar kertas diatas meja depannya. Dengan pandangan penuh arti, namun terlihat sendu.

Otaknya kembali mengingat kejadian tadi pagi, tepat ditengah jam mengajar pelajaran pertama.

~

Flashback,

Ruang Kepala Sekolah, SMA Victor.

Lily berdiri tepat didepan meja sang kepala sekolah dengan tegap dan penuh rasa cemas. Dirinya dipanggil ditengah kelas pertama miss Arexa sebagai pengenalan wali kelas dan guru matematika baru.

Mata Lily terus memperhatikan setiap gerakan kepala sekolah didepannya. Dari yang membuka laci dan mengeluarkan lembar kertas putih yang dilipat. Hingga mengulurkan diatas meja kearahnya.

Dengan sopan, Lily langsung meraih lembar kertas tersebut.

"Saya tahu kamu bertanya-tanya Lily kenapa kamu dipanggil kesini. Dan dari pimpinan langsung, sebagai kepala sekolah saya meminta maaf. Itu surat penunda ikut serta kamu dalam olimpiade matematika tahun ini." Ucap Sintya tegas, namun rasa bersalah sungguh menyeruak masuk dalam dadanya.

Jika bukan karena sang pimpinan langsung yang memerintahkan, mungkin dirinya masih bisa memprotes agar Lily tetap ikut serta dalam olimpiade tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sedang Lily yang mendengar hal tersebut, membulatkan mata terkejut. Jemarinya dengan lihai membuka lembar kertas tersebut.

Bukan dikeluarkan,
Lembar kertas tersebut tertera sangat jelas jika dirinya dinyatakan mengundurkan diri dalam keikut sertaan olimpiade tahun ini. Dan itu tanpa pembicaraan dengannya atau orang tuanya sedikitpun.

"Ta,,tapi kenapa miss?" Cicit Lily bertanya dengan suara yang bahkan terasa susah untuk keluar.

"Saya tidak bisa mengatakan lebih jauh sebab itu rahasia sekolah. Tapi, bisa dikatakan sekolah kita saat ini tengah mengalami kemunduran. Dan kamu tenang saja Lily, tahun depan saya pastikan kamu akan tetap ikut serta untuk olimpiade selanjutnya. Jadi jangan khawatir." Jawab Sintya mencoba menenangkan, dengan senyum hangat diwajahnya.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang