Strong Mother ✓ [Tamat]

[Part 44] : Kebebasan Diatas Neraka

Playlist_song by :
Obnimi (Remix)

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Esoknya | Tepat Pukul 09.20 AM
Kantor Polisi, Indonesia.

Brakk!

Seorang wanita dengan heels tajam berwarna hitam dan pakaian formal tanpa blezer hanya celana bahan dan kemeja juga senada warna hitam, keluar dari mobil baru miliknya.

Mobil sport hitam, yang sengaja dengan atap terbuka. Dimana menampilkan dua kursi didalamnya.

Dengan kaca mata hitam, dan rambut barunya yang pendek sebahu bergelombang melangkah tegap kedalam kantor polisi.

Dimana penampilan menunjukan kalau dirinya dengan terang-terangan tengah berduka.

Dimana dua pria mengikutinya dibelakang, dengan setelan jas hitam. Dimana mobil mereka terparkir disamping mobil baru wanita tersebut.

Tap,
Tapp, tapp!

Langkah beriringan ketiganya menarik perhatian seluruh atensi penghuni kantor polisi.

Membuat seluruh penghuni kantor polisi sontak berdiri dengan wajah bingung mereka. Hingga salah satu polisi yang memang bagian dirinya bertugas sebagai penerima laporan atau keluhan mendekat kearahnya.

"Ada yang bisa kami bantu bu, pak?" Tanya polisi muda tersebut.

Mendengar itu, wanita dengan lipstik merah tebal yang menambah kesan tegas langsung menurunkan kacamatanya. Menatap datar polisi muda tersebut dengan seragam terlihat ketat ditubuhnya.

"Kasus kriminal penyerangan dua anak muda digang. Kami datang sebagai wali dan pengacara mereka." Bukan wanita tersebut, tapi salah satu pria dibelakangnyalan yang menjelaskan dimana kacamata melekat indah wajah tampannya.

Mendengar sontak semua menatap kearah polisi dewasa yang merupakan ketua tim tindak kriminal, yang mana memang dialah yang tengah menangani kasus tersebut.

Membuat pria dewasa tersebut paham, dan melangkah mendekat.

Brakkk!

Hingga pintu utama kantor polisi kembali terbuka dengan kasar, menampilkan pria dengan seragam pangkat tinggi serta dua ajudannya masuk dengan wajah cemas.

"Pak!" Seru semua polisi langsung memberikan sikap tegap dan hormat pada pria berseragam pangkat tinggi tersebut.

Tanpa berpaling, tiga manusia tadi hanya diam. Hingga, pria seragam tingkat tinggi berdiri diantara ketua tim dan wanita tersebut. Menunduk hormat pada wanita berlipstik merah tebal itu.

Sontak para bawahan melotot terkejut.

"Maaf karena keterlambatan kami, nona Hesper." Ucap pria berseragam pangkat tinggi tersebut.

Dimana dirinya adalah ketua Interpol di Indonesia. Seorang pemimpin yang akan menjadi wakil negaranya dalam satuan Interpol.

Merasa namanya disebut, wanita tersebut langsung mengalihkan tatapannya pada pria berseragam pangkat tinggi itu.