[Part 32] : Pemanis Sebelum Berdarah

1.8K 125 0
                                    

Playlist_song by :
Ost Who Are You School 2013 - Fly With The Wind

~Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Xella merapikan lembaran kertas yang Farhan berikan sebagai informasi. Dimana didalam berisi tentang kasus penyerahan secara keseluruhan hak asuh pada Davia Lusinder.

Dan didalam tanggal, itu jelas satu bulan setelah dirinya kembali ke Texas. Bersamaan dengan awal Xella mengetahui kehamilan keduanya.

Sebelum Farhan pergi, dia mengatakan segala hal yang memang Xella perlu ketahui.

Termasuk kasus Keano yang entah sengaja atau tidak sengaja membunuh bayi Davia.

Deg!

Berdenyut nyeri. Jantung Xella sangat-sangat sakit. Siapa yang menyangka pria yang dulu dia cintai sepenuh hati, tega melakukan banyak hal perbuatan keji.

Farhan bahkan memberitahunya tentang kasus perselingkuhan dulu. Jika Keano dan Davia tidak benar-benar selingkuh, melainkan Keano yang memperkosa Davia.

Awalnya Xella bingung dari mana semua info yang Farhan sampai sedetail itu. Ternyata, dia mengakui kalau Farhan menemui langsung orang tua Davia. Ayah Davia sendiri yang mengatakan semuanya, bahkan ayah Davia sendiri yang memberikan lembar kertas berisi riwayat Davia yang pernah dimasukan kedalam rumah sakit jiwa.

Sedang kasus pengalihan hak asuh keduanya, kebetulan pengacara yang menangani itu adalah kenalan Farhan. Sehingga sedikit mudah tanpa harus menyadap, mengatakan segalanya.

"Entah itu karma, atau nasib mu memang yang juga tidak lebih baik dariku. Tapi tetap saja, maaf Davia. Maafkan aku menyerahkan pria seperti Keano pada mu. Maafkan aku jika ternyata aku juga menjadi salah satu sumber penderitaanmu. Dan, kuharapa kau menjaga putriku dengan baik. Aku akan merelakannya." Gumam Xella lirih, menatap nanar pada lembar kertas ditangannya.

"Untukmu." Lanjut Xella, mengerjapkan mata berusaha mengenyahkan air matanya yang akan kembali tumpah kepipinya.

Cklek!

Pintu ruangan terbuka. Menampilkan sosok perempuan dengan jas putih ditubuhnya.

"Oh maaf miss Xella. Saya pikir anda sudah pergi. Apa anda masih ingin memakainya?" Ucap perempuan tersebut, yang merupakan dokter yang menangani konseling sekaligus yang mengurus UKS di SMA Victor.

Xella dengan cepat, menampilkan senyum ramahnya. Dan membalik kertas digenggamannya.

"Tidak dokter Dea. Saya sudah selesai, anda boleh kembali memakainya." Jawab Xella, berdiri dan keluar dari ruangan bimbingan konseling, setelah mendapat anggukan ramah dari dokter Dea.

Melipat lembar kertas yang sudah dimasukan kedalam map. Xella melangkah tegas kearah ruang guru. Lebih tepatnya kearah mejanya.

Bahkan Xella tidak membalas sapaan para murid yang menyapanya. Sedang Sintya yang memang berada didalam ruang guru, hanya menatap datar kedatangan Xella.

Wajah babak belurnya, berhasil dia tutupi dengan fondation. Sehingga tidak ada satupun yang sadar, jika dirinya telah terlibat perkelahian kecil dengan seseorang.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang