[Part 55] : Harapan Yang Miris

1.2K 97 0
                                    

Playlist_song by :
Indila - Derniere Danse

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadan Puasa |

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Ruang Tamu, Apartement Xella.

Sintya duduk disofa dengan perasaan gugup dan gelisah. Meski wajahnya menunduk dan melihat karpet bulu dibawahnya. Tapi, matanya tetap sesekali melirik kearah tiga sejoli yang memilih diam dengan pemikirannya masing-masing.

Dimana Xella berdiri didepan meja pantry, dan mencengkram kuat pinggiran meja. Serta diam dengan wajah menunduk. Tubuh yang menghadap sofa ruang tamu, membuat Sintya yang duduk menghadap kearah dapur melihat jelas ekspresi Xella.

Melirik kearah lain, tepat disampingnya dengan jarak. Chris duduk tenang, namun raut wajah mengeras masih terlihat jelas diwajahnya. Terlebih urat dari punggung tangan yang mana telapak tangan Chris saling menggenggam, membuat urat tersebut seolah ingin keluar dan melampiaskan amarah.

Sungguh, membuat Sintya yang melihat bergidik ngeri.

Sedang tidak jauh dari ruang tamu, guru baru disekolahnya. Miss Arexa, tengah berdiri tepat didepan pintu balkon yang terbuka lebar. Membiarkan angin tanpa berniat keluar, menerpa wajahnya. Seperti berharap angin tersebut dapat meredakan amarahnya. Pose datar dan kedua tangan terlipat didepan dada, semakin terlihat sosok tegapnya.

Namun, kediaman ketiganya dan keheningan ruangan. Membuat Sintya merasakan kecemasan akut. Sintya bukan tidak sadar, dirinya sadar sepenuhnya jika dia berada ditempat yang salah.

Jangan bertanya dimana sosok pria bernama Farhan itu. Tepat setelah mereka sampai dibasement apartement ini. Sintya melihat dengan jelas, tanpa berbicara satu sama lain. Pria bernama Farhan itu langsung mengambil alih mobil Chris dan membawa pergi yang entah kemana Sintya tidak tahu.

Namun, dari kejadian ini setidaknya Sintya paham. Jika guru baru yang baru masuk beberapa hari memiliki hubungan misterius dengan pria dambaannya, dan kedua orang tersebut juga memiliki hubungan lain juga dengan guru baru lagi yang merupakan pengganti guru baru lainnya.

Dan kali ini Sintya mengakui istilah kalau bumi itu sempit.

Dirinya bahkan sangat hati-hati dalam bernafas, rasanya jika menghela nafas meski pelan sekalipun akan memecahkan atau bahkan meledakan ruangan ini.

Membuat Sintya berharap siapapun bisa menolongnya keluar dari apartement ini.

Namun, dalam keheningan ini. Sintya kembali mengingat alasan kenapa dirinya bisa bergabung dalam kelompok penuh misteri ini.

Berawal dimana dirinya baru saja selesai berbicara dengan Lily, mengenai pemberhentian muridnya itu dalam ikut olimpiade tahun ini.

~

Flashback

Ruang Kepala Sekolah, SMA Victor.

Cklekkk!
Drrtt,,, drttt..

Tepat ketika pintu ruang kepala sekolah kembali ditutup oleh Lily saat keluar.

Strong Mother ✓ [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang