Strong Mother ✓ [Tamat]

[Extra Part 08] : Pembalasan Yang Tertunda

Playlist_song by :
Selena Gomez ft. Zayn Malik - I'm Sorry We Lied

~ Taqabbalallahu minna wa minkum ~
"Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."

~ Selamat Membaca ~

🌑🌑🌑

Keesokan harinya.
•••
Ting!

Pintu lift terbuka perlahan didalam sebuah gedung apartement. Dimana sosok Raja yang baru saja pulang dari kantornya dengan wajah lelahnya.

Kakinya yang hendak melangkah keluar dari lift, terpaku sempurna saat matanya terkejut menatap sosok perempuan yang pergi meninggalkannya karena keadaan kritis saat itu kini tengah berdiri sempurna didepan lift tepat dihadapannya.

Merasa seolah semuanya adalah mimpi, Raja beberapa kali mengerjapkan matanya saat memastikan bahwa senyum diwajah cantik itu memang tertuju padanya.

"Aku rasa aku sudah gila, memikirkan dirinya sampai membayangkan sosoknya." Gumam Raja menggeleng perlahan.

Sedang perempuan yang sedang digumamkan itu, tersenyum tipis mendengarnya.

Xella tidak percaya, bahwa dirinya bisa melihat dan mendengar kekonyolan pria tetangga apartementnya.

"Apa aku terlihat seperti ilusi?" Sahut Xella dengan sengaja sedikit melantangkan suaranya.

Sontak saja, Raja langsung tersentak kaget dengan nafas menderu. Bersamaan pintu lift kembali tertutup.

Meresa kehilangan, jemari Raja dengan tergesa kembali menekan tombol lift agar terbuka. Dan,

Benar, sosok yang dia pikir hanya bayangan dalam benaknya. Kini masih setia berdiri didepan lift dengan balutan baju formal berwarna putih tulang, yang melekat indah ditubuh ramping Xella.

Hingga tanpa sadar, senyum membuncah merekah hebat diwajah Raja.

Tapp!
Tap,
Tapp!

Dengan langkah tegas, kakinya melangkah mendekati Xella. Dan,

Brukhh!

Memeluk erat tubuh ramping itu, agar masuk kedalam dekapan penuh rindu miliknya.

Dengan senyum paham, Xella mengangkat tangannya dan membalas pelukan Raja. Tidak pula jemari lentiknya mengusap lembut punggung yang gemetar menunjukan kerinduan berat terhadapnya.

"Long time no see, maybe." Bisik Xella lembut tepat ditelinga Raja.

Yang langsung diangguki Raja, yang memilih diam memejamkan mata. Dengan wajahnya semakin masuk kedalam ceruk leher wanita dambaannya. Menghirup kuat aroma yang dia rindukan sebanyak-banyaknya. Bersamaan dengan tangannya yang mengerat dalam pelukan tersebut.

"Aku, senang kau ada disini. Tapi, dibanding itu. Aku senang sangat senang. Aku sangat bahagia melihatmu sekarang baik-baik saja. Rasanya, seolah ucapan terima kasihku tidak cukup aku berikan pada sanga maha kuasa. Rasanya, seperti seluruh harta dan kekayaanku tidak bisa membayar untuk doa yang dikalbukan untukku. Tapi, meski begitu. Terimakasih banyak ya Tuhan. Terima kasih banyak kau mendengarku, dan membiarkan wanita ini menemuiku." Racau Raja lirih, mengutarakan perasaannya diceruk leher Xella.

Yang demi apapun, Xella benar-benar menahan diri merasakan kegelian akibat jambang Raja yang mulai tumbuh tipis dan menggesek kulit lehernya.

"Terima kasih juga untukmu Xella. Terima kasih karena kau mau bertahan didunia kejam ini. Tapi, sungguh tidak peduli sesulit apapun hidupmu. Aku ingin kau tahu, bahwa kebahagiaan didunia ini juga layak kau dapatkan. Dan layak kau rasakan. Bahwa kebahagiaan didunia juga sangat indah, untuk dirimua yang kuat menghadapi segalanya." Kembali racau Raja berlanjut.