Strong Mother ✓ [Tamat]

[Part 70] : Langkah Menuju Akhir

Playlist_song by :
Bolbbalgan4 - To My Youth

~ Ramadhan Kareem ~
| Marhaban Ya Ramadhan |
| Selamat Menunaikan Ibadah Puasa |

~ Selamat Membaca ~

🥀🥀🥀

Hari pun berganti. Waktu sudah menunjukan hari dan jam berbeda, tepatnya pukul enam pagi.

Cklekk!

Pintu apartement Xella terbuka, menampilkan sosok Kyra yang berbalut piyama milik Lily. Dia pinjam semalam saat diputuskan oleh sang ibu dirinya menginap.

Matanya menatap bingung, mendapati sang ibu sudah dalam keadaan rapi. Dan tangannya lihai menyiapkan sarapan.

Hingga kedua mata mereka saling bertatapan, Kyra melihatnya sendiri. Sang ibu tersenyum kepadanya. Tersenyum dengan senyuman penuh kehampaan. Kyra tahu itu. Tiba-tiba rasa sesak menyerang hatinya. Seolah senyum itu akan menjadi senyum terakhir sang ibu untuknya.

Tidak ingin berlarut dalam pikiran buruknya. Kyra ikut membalas senyum sang ibu. Dan berjalan mendekat kearahnya.

Grepp!

Jika memang ini akhir untuk mereka. Maka biarkan Kyra memeluk tubuh sang ibu lama. Sangat lama, hingga aroma hangat ibunya menempel permanen ditubuhnya juga.

"Mom?" Panggil Kyra lirih, semakin merapatkan pelukannya. Mengerjapkan mata, entah kenapa air matanya ingin lolos begitu saja tanpa seijinnya.

"Ingin makan sesuatu? Mommy hanya membuatkan spaghetti dengan potongan steak. Mommy harap kamu menyukainya." Ucap Xella lembut, masih dengan senyum diwajahnya.

Senyum pilu, saat pikirannya kembali terbayang akan kebejatan dari ayah kandung putrinya.

"Apapun yang Mommy masak. Aku menyukainya." Bisik Kyra serak. Sungguh dirinya mulai tidak tahan rasa sesak didadanya.

Melepas pelukan, Kyra tersenyum lebar.

"Aku akan mandi dulu. Bersiap-siap. Lily sudah mengajakku untuk berangkat bersama." Lanjut Kyra ceria, lebih tepatnya berpura-pura ceria.

"Hmm, mandilah." Setuju Xella membelai lembut pipi wajah putrinya.

Wajah yang akan selalu dia rindukan seumur hidupnya. Namun, tidak akan bisa dia lihat dalam sisa nafasnya.

Mengangguk setuju, Kyra langsung menuju kamarnya. Hingga,

Tess,
Tes!

Air matanya berhasil lolos tepat setelah dirinya berbalik.

'sial! Ada apa denganku?' batin Kyra. Sungguh dirinya tidak tahu alasan kenapa air matanya tidak mau berhenti menangis.

Dia tidak tahu, namun dadanya terasa sesak dan berat. Seolah seuatu akan kembali hilang darinya. Sesuatu yang sangat berharga. Tapi, dia tidak tahu.

Dan menumpahkan deru tangis dikamar mandi, dengan shower dalam kondisi hidup adalah keputusannya. Tanpa sempat melepaskan piyamanya, Kyra butuh menangis sekeras-kerasnya. Agar rasa sesak bisa menguar dari dadanya.