Chapter XIII • Tempatnya Para Brandalan

502 69 10
                                    

*Keburu nih 1 chapter.


Disebuah aula yang lumayan besar berkumpul lah sekian banyak orang - orang yang bertampang preman, tato dimana - mana, badan yang tinggi besar. Mereka berkumpul karena ada panggilan dari sipir lapas remaja.

"Tumben banget ada pengumuman."
"Ada anak baru kah?."
"Males banget anjing."
"Bangsat emang, gua lagi boker."

Begitulah kira - kira ucapan yang keluar dari mulut mereka, hanya ada sedikit orang yang memiliki tampang dan sifat yang baik di dalam lapas ini.

Setelah lama menunggu akhirnya 3 sipir datang dengan seorang tahanan, tahanan itu adalah Christian yang baru saja masuk ke lapas remaja.

"PERHATIAN SEMUANYA." teriak sipir dengan keras.

"KALIAN KEDATANGAN PENGHUNI BARU, MAKA DARI ITU SAYA HARAP PERLAKUKAN DIA DENGAN BAIK JANGAN ADA YANG MEMBUAT KERUSUHAN DENGANNYA." lanjut sipir tersebut.

Hanya hening tak ada yang menjawab ucapan sipir itu, semua tahanan hanya menatap sipir itu. Sipir yang merasa jika ia berlama - lama disana akan berbahaya akhirnya membubarkan semua tahanan.

"YASUDAH KALAU BEGITU BUBAR." teriak sipir itu.

Semua tahanan langsung beranjak pergi tanpa ba-bi-bu lagi.

"Anjing cuma gitu doang."
"Sipirnya takut itu anjing, hahaha."
"Buang waktu banget bangsat."
"Anjing boker gua naik lagi kan bangsat."

Ucapan - ucapan kesal itu keluar dari mulut tahanan ketika mereka semua berjalan meninggalkan ruangan.

Ketiga sipir itu pun ikut meninggalkan aula untuk mengantar Christian ke sel nya. Diperjalanan, sipir itu memberikan sebuah pesan kepada Christian.

"Kamu harus hati - hati disini, para tahanan disini sedikit sensitif terhadap sesuatu meskipun itu hal kecil, mereka sering buat kerusuhan." ucap sipir itu.

"Ya pak." jawab Christian singkat.

Lama berjalan akhirnya mereka sampai di depan sel Christian, sipir itu membuka gembok sel dan membuka pintunya yang dimana didalamnya sudah ada sekitar 4 orang tahanan.

KRIEET!!

Sipir itu menyuruh Christian untuk masuk, Christian pun masuk kedalam sel itu dan pintu sel itu langsung ditutup kembali oleh sipir. Christian duduk diantara keempat tahanan itu, mata mereka menatap Christian tajam sedangkan Christian hanya memasang wajah datarnya.

"Lu masih bocah yak, berapa umur lu cil?." tanya salah satu dari mereka yang sedang dipijat oleh seseorang berbadan kecil.

"12 tahun." ucap Christian singkat yang masih setia dengan wajah tanpa ekspresi.

"Karena lu masih baru disini lu harus jadi pelayan bareng dia." ucap pria besar itu sambil menunjuk pria kecil disampingnya.

Christian tak menjawab apa - apa, ia hanya menatap datar pria besar itu.

"Anjing songong banget bangsat." ucap seseorang bertubuh normal hendak berdiri.

"Eitss tahan dulu, biar gua yang kasih pembelajaran buat dia." ucap seseorang bertubuh tinggi tetapi berbadan kecil sambil menahan pria normal itu.

Pria tinggi itu berjalan kearah Christian dan berjongkok dihadapan Christian, ia mencengkram kerah baju Christian dan menariknya.

"Dengerin gua ya anjing, meskipun lu masih bocah kita gaakan segan - segan disini sama lu, lu kuat lu punya kuasa." ucap pria tinggi itu dan melepaskan cengkramannya.

Pria tinggi itu kembali ke posisi duduknya semula, sedangkan Christian ia masih tak merubah ekspresinya.

"Tangan kanan gua masih kosong nih, heh bocah pijitin dong." ucap pria besar.

"Buat apa gua nurut?." ucap Christian datar.

Seketika pria tinggi dan normal itu terpancing emosi, mereka berdua berdiri hendak menghajar Christian. Christian yang melihat itu pun ikut berdiri dihadapan mereka berdua masih dengan ekspresi yang sama.

Mereka berdua menerjang Christian secara bersamaan, mereka hendak melayangkan pukulan tetapi naas tendangan Christian lebih cepat dari mereka berdua, Christian hanya memberikan tendangan biasa kearah perut mereka tetapi mereka berdua sudah terbaring lemas.

Tersisa pria besar dan tanpa banyak ba-bi-bu Christian menghantam keras wajah bagian samping nya dengan tendangan keras. Pria besar itu pun langsung pingsan di tempat terkena one hit Christian.

Pria kecil yang berada disamping pria besar pun seketika terkejut dan ketakutan melihat Christian, ia mundur dengan posisi masih duduk.

"Gua gabakal ngelukain lu." ucap Christian kepada pria kecil itu sambil membelakanginya.

"Mulai sekarang gua yang berkuasa di sel ini." lanjut Christian kepada 2 orang yang terbaring lemas.

KRIETT!!

Pintu sel tiba - tiba terbuka menampilkan seorang sipir lapas.

"Waktunya makan, keluar kalian." titah sipir tersebut.

Christian berjalan santai melawati sipir itu disusul pria kecil. Sipir itu heran melihat 3 orang terbaring dilantai, 2 orang mengerang dan 1 orang tak bereaksi apa - apa.

"Hei mereka kenapa?." tanya sipir itu.

"Kayanya tidur, biarin aja." Ucap Christian dari arah luar.

Sipir itu kembali menutup pintu tanpa menggemboknya dan berjalan didepan Christian dan pria kecil itu kearah ruang makan.

*Skip di ruang makan lapas.

Sudah banyak tahanan yang berkumpul di ruang makan, mereka mengantri satu persatu untuk mengambil makanan yang sudah disediakan. Christian pun ikut mengantri tanpa membuat ulah, setelah Christian mendapat makanan ia mencari tempat yang cocok untuk ia duduk, ia melihat ada satu bangku panjang yang kosong, tanpa berfikir lagi Christian pergi menuju bangku itu dan duduk disana. Christian memakan makanan yang disediakan itu dengan lahap meskipun rasanya kurang mengenakan di tenggorokan.

Tiba - tiba ada seseorang yang berjalan menghampiri bangku Christian, seseorang itu memiliki tubuh yang kecil berkulit putih dan rambut yang membelah 2. Setelah jarak mereka berdekatan, orang itu penepuk pundak Christian yang sedang makan.

PUK!

==========



Baru masuk udah berkuasa aja.

Siapa nihh?. tebak dong hehe

==========



Maaf kalo ada typo.

Makasih yang udah baca

Makasih yang udah vote, vote kalian semangatku.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang