kisah perjalanan seorang anak muda yang harus bertahan hidup didalam kerasnya kehidupan jalanan dikarenakan keluarganya yang telah tiada akibat kebakaran besar.
mulai dari mencari tempat untuk istirahat dan mencari sesuatu yang layak untuk dimakan...
Siang ini Christian dan teman - temannya sedang berada di basecamp termasuk teman - teman perempuannya karena hari ini adalah weekend atau lebih tepatnya hari Minggu dimana mereka semua libur sekolah.
Dihalaman belakang terdapat Christian dan Zean yang sedang bersantai, Christian yang sedang merokok dan Zean yang sedang meminum kopi. Datanglah Daniel ke halaman belakang bertujuan untuk menemui Christian.
"Chris." panggil Daniel.
"Hmm?." jawab Christian dengan deheman.
"Strategi udah siap." ucap Daniel.
"Yaudah nanti kita kumpul." ucap Christian.
"Lanjutin dulu aja kegiatan lu nanti gua panggil." lanjut Christian.
"Oke Chris." ucap Daniel.
Daniel pun kembali masuk kedalam untuk melanjutkan kegiatannya.
"Disini ada ruang rapat yang biasa kita pake buat diskusi, nanti kita kumpul disana aja Toy." ucap Zean.
"Oke Zoy." ucap Christian.
Rokok Christian sudah habis dan kopi Zean pun sudah habis saat ini, mereka berdua beranjak dari duduknya dan masuk kedalam untuk memanggil teman - temannya ke ruang rapat.
Christian berjalan kearah Gito yang sedang menonton tv bersama Kathrine di sofa ruang tengah.
"Git, ruang rapat." ucap Christian lalu meninggalkan nya.
"Gua kumpul dulu." ucap Gito.
"Iya ka Gito." ucap Kathrine.
Gito pun pergi ke ruang rapat terlebih dahulu. Disisi Zean, ia menghampiri Aldo dan Farrel yang sedang bermain game dan menepuk pundak masing-masing dari mereka.
PUK PUK
"Do, Rel ruang rapat." ucap Zean.
Tanpa berlama - lama, mereka berdua beranjak menuju ruang rapat bergabung dengan Gito yang sudah ada disana. Zean yang posisinya tak jauh dari meja billiard langsung memanggil Daniel dan Ollan yang sedang bermain.
"Niel, Lan ruang rapat." titah Zean.
Mereka semua pergi menuju ruang rapat selain para perempuan. Mereka duduk berjajar di kursi sudah ada disana sedangkan Daniel berdiri di depan papan tulis putih untuk menggambarkan strategi yang akan mereka pakai untuk menyerang Dragon Fist.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Ilustrasi ruang rapat.
"Oke langsung aja ya." ucap Daniel meminta izin.
"Silahkan Niel." ucap mereka serempak.
"Menurut informasi yang gua dapat dari Ollan, bangunan markas mereka berupa bangunan 2 lantai dengan 3 akses pintu masuk yang dimana di setiap pintu masuk ada 1 pasukan divisi, bener Lan?." ucap Daniel.
