★
★Christian dan teman - temannya sudah sampai di basecamp, mereka mengendarai motornya dengan susah payah ada juga yang motornya dibawa oleh anggota Wolfers yang lain seperti Zean dan Aldo karena tangannya yang tak bisa digerakkan.
"Makasih Ron udah bawa motor gua sama Aldo." ucap Zean.
"Aman Zee, yaudah gua ke markas yak badan udah pada pegel." ucap Baron.
"Hati - hati lu pada." ucap Zean.
Baron pun pergi meninggalkan basecamp para inti Wolfers bersama teman - temannya. Christian dan yang lain pun berjalan menuju basecamp.
KRIET!
Pintu basecamp terbuka, alangkah terkejutnya mereka semua karena disana sudah ada para perempuan yang sedang duduk di sofa tengah. Fiony yang lebih dulu berdiri langsung berlari kearah Zean dan memeluknya.
GREP
Zean membalas pelukan Fiony dengan satu tangannya dan tersenyum. Suara isak tangis dari Fiony terdengar di telinga Zean.
"Jangan nangis Pio." ucap Zean lembut.
"A~aku khawatir Zee." ucap Fiony sesegukan.
"Aku gapapa kok Pio." ucap Zean mengusap pucuk kepala Fiony.
Para inti Wolfers yang lain pun menghampiri perempuan yang ada disana. Gito mendekat ke arah Kathrine, Aldo yang langsung diobati oleh Ashel, Farrel yang duduk disebelah Flora, Daniel dan Ollan yang duduk berdua saja sedangkan Christian langsung berjalan ke halaman belakang.
Christian duduk menyendiri di halaman belakang dan membakar rokoknya, ia menyadari jika Marsha tidak ada di basecamp jadinya Christian tidak mau mengganggu kenyamanan teman - temannya.
"Apa hidup gua bakal gini - gini aja." batin Christian.
Tiba - tiba ada seseorang yang menepuk pundak Christian dari belakang. Christian menoleh kebelakang dan didapatinya Ollan sedang berdiri dibelakangnya.
"Lu ga sendirian Chris." ucap Ollan.
"Kita ini keluarga." lanjut Ollan sambil mendudukkan dirinya disamping Christian.
"Iya Lan." ucap Christian.
"Jangan berfikir kalo lu sendiri disini." ucap Ollan.
"Kenapa lu kesini Lan?." tanya Christian.
"Gapapa, didalem ada orang yang nyariin lu." ucap Ollan tersenyum.
Datanglah seseorang menghampiri Christian dan memeluknya.
"Gua tinggal ya Chris." ucap Ollan lalu beranjak pergi dari sana.
"Thanks Lan." ucap Christian.
Seseorang adalah Marsha, ia berdiri disamping Christian dengan mata yang sudah berair dan bibir yang tertekuk kebawah. Christian pun merentangkan tangannya agar Marsha bisa memeluknya tetapi Marsha malah menggeleng kuat, Christian pun mencoba membuang rokoknya dan kembali merentangkan tangannya, lagi - lagi Marsha menggeleng.
Tak ingin ambil pusing, Christian berdiri dan mengangkat tubuh Marsha dari samping, Christian kembali duduk dan menyimpan Marsha diatas pangkuannya.
"Princes ini kenapa?." tanya Christian sambil mencolek hidung Marsha bercanda.
"Ihh jangan panggil princes." ucap Marsha sambil memeluk Christian malu.
"Ahh biarin ah, kan lu emang princes." ucap Christian.
"Iiiihhhh Chriiss." gerutu Marsha.
"Haha, liat sini dong jangan gitu." ucap Christian.
Marsha pun mengangkat kepalanya dari pundak Christian.
"Mukanya jelek ih, banyak memar hihi." ucap Marsha meledek.
"Gapapa jelek yang penting menang, wlee." ucap Christian sambil menjulurkan lidahnya.
"Aku liat Aldo sama Zean sampe berdarah - darah kenapa?." tanya Marsha penasaran.
"Pundak Aldo kena golok, tangan Zean juga kena golok." ucap Christian.
"Hiihhhh." Marsha bergirik ngeri mendengarnya.
"Tapi kamu ga berdarah." ucap Marsha heran.
"Ohh jadi lu mau gua berdarah - darah." ucap Christian.
"Ihh bukan gitu." ucap Marsha.
"Cukup tau sih Sha." ucap Christian drama.
"Ihh Chris." ucap Marsha menggeplak tangan Christian.
"Hahaha, lu lucu Sha." ucap Christian tertawa.
"Gua juga berdarah kok, kepala gua sobek tapi udah gua bersihin." lanjut Christian.
"Kok gak nunggu aku sih." ucap Marsha pundung.
"Yaa lu lagian gaada tadi." ucap Christian.
"Yaudahlah gapapa." ucap Marsha.
"Aku seneng kalo semua bisa kembali tanpa ada yang hilang." ucap Marsha tersenyum.
Tanpa mereka berdua sadari, ternyata Zean dan Fiony melihat interaksi mereka berdua dari dalam.
"Lu kaya orang yang berbeda Toy." batin Zean tersenyum.
"Christian kalo sama Marsha beda yah Zee." ucap Fiony.
"Marsha itu ibarat bagian hati Christian." ucap Zean.
"Sebenernya dulu Christian itu anak yang ceria." lanjut Zean.
"Kok sekarang berubah?." tanya Fiony.
"Ada satu tragedi yang membekas di hati Christian." ucap Zean.
"Dia kehilangan semua anggota keluarga nya didepan matanya sendiri." lanjut Zean.
Fiony tercengang mendengar penuturan Zean, ia baru tahu jika dibalik kuatnya fisik Christian ada hati yang sangat rapuh.
"Marsha satu - satunya orang yang bisa bikin Christian lebih hangat." ucap Zean.
"Yaa aku juga ikut seneng." lanjut Zean tersenyum.
"Aku ikut bahagia juga Zee." ucap Fiony tersenyum.
"Semoga kita selalu kaya gini yah Zee." lanjut Fiony.
"Yaa, semoga." ucap Zean.
"Maaf Toy, gua belum bisa cerita semuanya." batin Zean.
==========
★
★
★Suasana yang kembali hangat.
Apa yang disembunyikan Zean yah.
==========
★
★
★Maaf kalo ada typo.
Makasih yang udah baca.
Makasih juga yang udah vote, vote kalian semangatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTIAN EL DANDELION
Aksikisah perjalanan seorang anak muda yang harus bertahan hidup didalam kerasnya kehidupan jalanan dikarenakan keluarganya yang telah tiada akibat kebakaran besar. mulai dari mencari tempat untuk istirahat dan mencari sesuatu yang layak untuk dimakan...