Chapter LXXVII • Pindah

391 62 21
                                    

★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Christian sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam sebuah koper yang lumayan besar, dimulai dari baju, perlengkapan sekolah, buku-buku dan lain-lain. Zean hanya bisa menatap Christian yang sedang sibuk dengan barang-barangnya tanpa adanya pergerakan.

"Lu daripada diem mending bantuin gua." ucap Christian.

"Aahhh Tooyyy, jangan pindah dooonggg." ucap Zean sambil menggoyang-goyangkan tubuh Christian.

"Ah diem Zoy tai gua lagi beresin barang-barang." ucap Christian.

"Yaa makanya lu jangan pindah aelah." kekeh Zean.

"Jangan kaya anak kecil Zoy, gua harus tinggal sama kak Chika." ucap Christian.

"Ya kenapa gak tinggal disini aja, lu boleh deh ajak Marsha juga." ucap Zean.

"Jangan gila Zoy." ucap Christian.

"Ah lu maaahhhh." ucap Zean yang tiba-tiba menangis.

"Aelah anjiiingg anjing, malah nangis tai." kesal Christian.

Christian pun berdiri dan memeluk Zean.

"Udahlah jangan nangis, cengeng amat wakil ketua, gua kan bisa main kesini kali-kali." ucap Christian.

"Lu ja~janji ya ba~bakal main ke~kesini." ucap Zean sesegukan.

"Iya gua janji Zoy." ucap Christian.

"Yaudah sekarang lu bantu gua dulu." lanjut Christian sambil melepaskan pelukannya.

Christian pun melanjutkan membereskan barang-barangnya dengan dibantu oleh Zean. Sekitar 10 menit, akhirnya semua barang-barang Christian sudah masuk ke dalam koper, Christian pun menarik koper tersebut dan membawanya turun kebawah diikuti oleh Zean yang masih saja menangis.

ZoyToy menuruni anak tangga secara perlahan, mereka melihat Chika yang sedang duduk bersama mama Gre dan papa Shean di ruang keluarga.

"Loh kakak udah disini aja." kaget Christian karena kakaknya sudah datang.

"Kan mau jemput adik tersayang." ucap Chika tersenyum.

"Loh kenapa Zean nangis?." heran Chika.

"Halah biasa gamau ditinggal." ucap Christian.

"Hahaha, masih aja dari dulu." tawa Chika.

"Udah jangan nangis sayang." ucap mama Gre memeluk Zean dari samping.

"Jagoan papa kok nangis." ledek papa Shean.

"Berisik pa, heeeuuuu." ucap Zean.

"Mama sama papa udah tau kalo kak Chika masih...." ucapan Christian terpotong.

"Mama udah tau sayang, Zean yang minta buat dirahasian." ucap mama Gre.

Christian hanya menatap sinis Zean yang sedang menangis, ia rasa Zean sedikit lucu jika menangis, orang yang garang apabila melakukan sebuah aksi tetapi menjadi seperti anak kecil jika sedang menangis.

CHRISTIAN EL DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang